WELCOME TO STORY
-SAGARA-Risa telah sampai disekolah SMA Cikini. Ia mendapat tatapan tidak enak dari siswi-siswi yang berada di koridor sekolah. Mungkin mereka tidak suka karena Risa tadi berangkat sekolah bersama dengan Gara.
Risa tidak perduli dengan hal itu. Ia terus berjalan menyusuri koridor sekolah sampai ke kelasnya. Baru saja dirinya menempelkan pantatnya di bangku kelas. Dua sahabatnya langsung mengintrogasinya.
"Lo berangkat bareng gara sa?" Tanya Kia yang memang ia mendengar anak-anak lain membicarakan hal itu.
"Kenapa?" Tanya balik Risa.
"Sekolah rame karna Lo." Audrey menyahuti.
"Bukan nya mereka udah tau kalo gue deket sama gara?" Ujar Risa dengan PD nya.
"Iya tapi kan anak-anak ngga pernah liat Lo berangkat bareng dia." Ujar Kia lagi.
"Siap-siap aja dah ada yang bakal ngamok." Ujar Audrey tertawa meledek. Risa hanya menjawab dengan kedikan bahu saja.
Demi apapun Risa tidak perduli dengan hal itu. Jika benar Jihan akan mengusiknya lagi, Risa pastikan bahwa Jihan pasti akan menyerah dengan sendirinya.
"Beh kalo dia ngamuk depan gue, sumpah gue unyeng unyeng tu orang entar liat aja. Masih ngga terima gue sama yang kemarin." Ujar Kia dengan tangan yang ia gerakan seperti sedang menjambak seseorang.
"Tapi Lo beneran berangkat bareng gara sa? Lo dijemput apa kebetulan ketemu dijalan, tumbenan banget." Tanya Kia masih penasaran dengan apa yang terjadi pagi ini. Pasalnya meskipun Risa dan Gara dekat, mereka sama sekali tidak pernah terlihat berangkat sekolah bersama.
"Ngga penting." Jawab Risa cuek dan langsung mengeluarkan buku-bukunya karena memang bel masuk telah berbunyi.
Risa tengah fokus mempelajari materi yang sedang di terangkan oleh guru di depan kelas, namun sesuatu di dalam perutnya tidak bisa diajak berkerjasama dengan baik, alhasil Risa meminta izin untuk pergi ke kamar mandi.
Risa menyusuri koridor sekolah yang tampak sepi itu, ia melewati kelas XII IPS 4.
Setelah sampai toilet, Risa langsung memasuki salah satu bilik disana. Lima menit berada dalam bilik akhirnya Risa selesai dan keluar dari dalam bilik toilet.
Baru saja Risa membuka pintu bilik, dirinya langsung mendapat siraman air yang berhasil membasahi seluruh tubuh dan seragamnya.
"Eh sorry ngga sengaja." Ujar Jihan dengan gaya alay nya. Pelaku penyiraman itu adalah kedua dayang-dayang Jihan.
"Sorry ya sorry." Ujar Jihan lagi dan berpura-pura membersihkan baju Risa.
Ekspresi Risa tidak berubah, ia hanya diam dan menatap malas orang yang ada dihadapan nya sekarang.
Risa berjalan meninggalkan Jihan dan dua teman nya itu, namun saat Risa ingin membuka pintu, ternyata pintu itu terkunci. Terdengar suara gelak tawa dari belakang Risa.
"Sayang nya, Lo ngga segampang itu bisa lolos dari gue." Ujar Jihan lagi.
Tangan Risa bergerak mengambil handphone yang ada di saku rok nya, Risa langsung menelfon Azkia.
"Halo sa kenapa?" Terdengar suara Azkia di sebrang sana.
"Bawain Hoodie gue ke toilet, sekarang!"
"Hah? Lo kenapa?" Azkia mode lemot.
"Gc." Kemudian telfon langsung dimatikan oleh Risa.
Jihan yang mendengar Risa menelfon teman nya pun langsung berjalan mendekati Risa dan menjambak rambut Risa dengan sekuat tenaga. Risa diam tidak berekspresi apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita [KOMPLETED]
Fiksi RemajaSagara Adi Saputra. Laki-laki dengan sejuta pesonanya. Ketua geng generasi kedua yang bernama Algerian. Dia tidak banyak bicara, dia suka kesunyian, namun dia tidak suka kesepian. kesehariannya hanya ia habisnya berkumpul bersama teman teman se geng...