DUA PULUH SEMBILAN

62 13 8
                                    

WELCOME TO STORY
-SAGARA-

Sore ini semua anak Algerian berkumpul untuk membicarakan kelanjutan geng Algerian. Seperti biasa banyak yang sibuk dengan urusan nya masing-masing.

Farhan dan Azka baru saja sampai dan disambut hangat oleh anggota yang lain.

"Bang dari mana aja Jarang banget kumpul." Ujar salah satu  anggota Algerian.

"Biasa banyak urusan." jawab Farhan.

"Ngga lagi ada masalah kan bang?" Tanya Ade kelas itu.

"Kaga lah, ada masalah apa gue." sahut Farhan lagi.

"Baguslah kalo ngga ada masalah, gue kira Lo lagi ngehindar dari gue." Dean ikut nimbrung pembicaraan Farhan.

"Ngehindar kenapa gue?" Tanya Farhan.

"Ngga tau juga gue." Jawab Dean.

"Udah ngapain ngomongin yang ngga penting sih, yang penting kan Farhan baik-baik aja ngga usah cari masalah baru." potong Azka.

"Gara belom dateng?" tanya Azka mengalihkan pembicaraan.

"Nyusul katanya, dia nganterin Risa dulu." Jawab Dean.

"oh. Tumbenan." Jawab Azka merasa heran.

Mereka kembali lagi dengan urusan nya masing-masing. Tak lama datang orang yang sedari tadi ditunggu.

"Sorry telat." Ujar Gara yang baru saja memasuki markas Algerian.

"ngga pa - pa bos. Santai aja." Jawab mereka serentak.

Gara duduk di samping Farhan, dan menepuk pundak Farhan memberi isyarat untuk membuka pembicaraan yang akan dibahas sore ini.

"Oke gue minta perhatiannya." Semua langsung menaruh ponselnya dan fokus dengan Farhan yang berdiri ditengah tengah mereka.

"Kali ini gue bakal ngebahas penerus Algerian selanjutnya yang bakal jatoh ke tangan salah satu diantara kalian. Ini hasil yang udah kita omongin dan kita sepakatin bareng-bareng anak inti. Hasil ini juga kita ambil dari ngeliat langsung dilapangan seberapa bisa kalian ngehandel masalah yang dateng dan sifat kepemimpinan yang kita liat dari masing-masing kalian, Jadi dari hasil semua itu kita mutusin buat milih Areksa sebagai penerus ketua Algerian berikutnya, dan Reynan sebagai wakil ketuanya."

"Ini cuma keputusan sementara, bisa aja nanti bos berubah pikiran. Karna kita juga bakal evaluasi lagi kedepan nya. Tau kan buat jadi ketua Algerian itu ngga gampang, jadi ketua itu ngga menguntungkan tapi beban nya berat, jadi buat yang kepilih jadi ketua itu emang yang bener bener dipilih sama bos, jangan kan jadi ketua, kalian buat gabung kesini aja susah kan, jadi jangan ada yang merasa iri ya. Karna masalah ini ngga bisa sembarangan milih." Lanjut Farhan menjelaskan, anak-anak mendengarkan dengan baik penjelasan Farhan.

"Buat Areksa sama Reynan tolong berdiri sama ketua juga tolong berdiri." Ujar Farhan lagi. Ketiga orang yang tadi disebutkan langsung berdiri dari duduknya, Areksa dan Reynan berjalan mendekat kearah Gara dan Farhan berdiri.

"Bos lanjut." Bisik Farhan di dekat telinga Gara. Jujur saja saat ini Farhan sangat malas untuk banyak bicara.

Bukan nya membuka suara Gara malah menepuk pundak Areksa dari belakang tanda menyuruh Areksa untuk berbicara. Areksa yang merasa bingung harus berbicara apa ia diam untuk beberapa saat sebelum akhirnya Farhan menyuruhnya untuk memperkenalkan diri.

Melihat Areksa yang tidak kunjung mengeluarkan suara Farhan merasa jengah, tidak bos nya tidak ketua penerusnya kenapa mereka sangat susah sekali hanya untuk mengeluarkan suara padahal tidak bayar.

Antara Kita  [KOMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang