WELCOME TO STORY
-SAGARA-Pagi hari anak-anak Algerian berangkat sekolah seperti biasa. tak masalah badan sakit dan keadaan muka penuh lebam, yang terpenting menuntut ilmu adalah nomor dua, karna alasan pertama mereka datang kesekolah adalah berkumpul bersama teman-teman.
Menikmati akhir tahun pembelajaran sebagai Siswa SMA CIKINI yang tak akan pernah terulang lagi dimasa selanjutnya. Kalo kata orang, masa di SMA adalah masa-masa yang paling indah. mungkin itu benar bagi anak-anak yang menikmatinya, tapi tidak untuk orang yang pendiam dan pemalu dan tidak punya banyak teman.
untungnya anak-anak algerian mengenal satu sama lain. jadi hal itu benar adanya. Mereka menikmati momen akhir tahun pembelajaran dengan penuh canda tawa.
"Woy diem-diem Bae." Dean menepuk pundak Farhan yang memang kondisinya sedang tidak baik-baik saja.
"Ngga papa sumpah ngga papa, demi Alek kaga ngapa-ngapa, tapi Lo mikir lah anjing, pundak gue lagi sakit ini."
"Oh iya, maap-maap sengaja gue." Dean tertawa diikuti Edgar dan Genta.
"Parah lu." Ujar Edgar.
"Emang gada otak kau." Maki Farhan.
"Ada anjir, Lo mau liat? Belah nih kepala gue." Dean menyodorkan kepalanya kehadapan Farhan dan dengan entengnya tangan Farhan langsung menggeplak kepala Dean yang langsung mengeluh sakit.
"Gada otak Lo sumpah." Teriak Dean, karna Farhan telah berlari memasuki kelasnya.
"Liat sumpah gue bales sama gue." Gerutu Dean.
"Udah sih sama sama ngga punya otak berantem Mulu Lo berdua." Ujar Genta.
"Bacot. Udah ayo masuk kelas." Mereka bertiga berjalan menuju kelasnya yang memang Dean dan Farhan beda kelas.
Farhan satu kelas dengan gara dan Azka, sedangkan Dean satu kelas dengan Edgar, Anggi, dan Genta.
Teman-teman yang lain belum datang, mungkin mereka akan absen dikarenakan kondisinya yang memang lumayan parah. Tapi tidak sampai masuk rumah sakit, hanya saja tubuhnya sakit-sakit karna bekas pukulan semalam mungkin.
Tapi percayalah pagi ini mereka bilang sakit, tapi nanti siang setelah pulang sekolah dan anak-anak ke markas pasti mereka ada disana.
Manusia-manusia itu memang banyak alasan kalau disuruh menuntut ilmu. Ada yang bilang 'jangan tuntut ilmu karena ilmu itu ngga bersalah' dan masih banyak lagi alasan alasan yang lainnya.
Disisi lain Anggi dan Azka baru saja memasuki gerbang sekolah yang sedikit lagi akan tertutup karena memang bel masuk sudah berbunyi.
Mereka berdua memarkirkan motornya di samping motor sport milik teman-teman nya.
"Gue ngga liat motor pak bos?" Ujar Anggi sambil melihat parkiran sekitar, mencari keberadaan motor teman nya itu yang biasa ia panggil dengan sebutan pak bos.
"Telat kali dia."
"Iya kali ya. Tumbenan."
"Yaudah cus kantin." Ajak Azka.
"Udah bel masuk bego."
"Ngga papa bentar doang. Laper banget gue, anak anak juga pasti disono yakin gue."
"Yaudah ayo."
"Oke." Azka merangkul punda Anggi yang tingginya hanya sebatas kupingnya saja.
"Lo kok pendekan si nggi." Kalimat yang mengandung dua arti, antara kalimat bertanya atau kalimat mengejek, tapi kayanya lebih tepat arti yang kedua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita [KOMPLETED]
Novela JuvenilSagara Adi Saputra. Laki-laki dengan sejuta pesonanya. Ketua geng generasi kedua yang bernama Algerian. Dia tidak banyak bicara, dia suka kesunyian, namun dia tidak suka kesepian. kesehariannya hanya ia habisnya berkumpul bersama teman teman se geng...