TIGA PULUH TIGA

80 9 2
                                    

WELCOME TO STORY
-SAGARA-

Pukul 00.00 dini hari Risa masih juga belum tertidur, ia mamikirkan dimana Gara sekarang, Risa yakin bahwa Gara sedang tidak baik-baik saja.

Selain ia baru saja kehilangan mamahnya, Papah nya juga datang untuk meminta nya tinggal bersama, dan teman-teman nya baru saja mengetahui kalau ia sudah menikah dengan dirinya.

Ditambah lagi ini adalah waktu-waktu mejelang Ujian nasional. Risa khawatir apakah Gara akan Fokus nantinya sementara masalah datang secara bersamaan.

Di sisi lain, Gara sedang duduk di dalam club yang biasa ia dan kawan-kawan nya datangi, sedari tadi ia tidak melakukan apapun selain diam dengan pandangan kosongnya.

Bahkan minuman yang sedari tadi ia pesan sama sekali belum tersentuh sedikitpun. Dari arah depan jihan datang ia duduk disamping Gara tanpa izin terlebih dahulu.

"Tumben sendirian ga?" Tanya jihan. gara tidak menjawab.

"Ga, gue turut berduka cita ya atas meninggalnya nyokap lo, sorry gue ngga bisa. --" Belum selesai Jihan berbicara Gara sudah lebih dulu untuk menyuruhnya diam.

"Lo mau minum? Gue tuangin ya." Jihan berusaha untuk mendapatkan perhatian Gara.

"Lo bisa pergi ngga?" Ujar Gara.

"Kenapa si ga? Gue cuma mau nemenin Lo disini." Jihan kekeuh ingin tetap bersama Gara.

"Lo ngga denger ya Gara ngusir lo?" Itu suara Farhan yang datang dari arah belakang Gara.

"Ganggu." Ujar Jihan yang menoleh kearah Farhan.

"Pergi lo." Perintah Farhan. ya, Farhan datang untuk menemani sahabat karip nya. Jihan pun pergi meninggalkan mereka berdua dengan wajah kesalnya.

"Jangan dipikirin. nanti juga mereka bakal ngerti dan bae lagi kaya biasa." Ujar Farhan menenangkan Gara.

"Lo tau dari kapan?" Tanya Gara yang masih tidak menyangka bahwa Farhan sudah mengetahui nya lebih awal.

"Dari awal lo nikah sama Risa, bahkan gue dateng ke pernikahan lo." Ujar Farhan santai, kemudian menyesap rokok yang ada di tangan nya.

"Kok bisa?" Tanya Gara.

"Tenyata Almarhum nyokap Lo itu rekan bisnis bokap gue, bokap gue di undang pas acara nikahan Lo, gue ngga tau klo yang nikah ternyata lo. dia ngajak gue dateng, awalnya gue males dan ngga mau ikut, tapi ngga tau kenapa ada sesuatu yang tiba-tiba bikin gue pengen ikut."

"Pas di perjalanan masuk komplek gue sempet mikir kaya pernah lewat jalanan itu, dan pas sampe depan rumah ternyata bener rumah bang satria. Gue fikir bang Satria yang nikah, ternyata pas gue mau masuk kedalem rumah yang berdiri di pelaminan elo."

"Awalnya gue kesel, sempet gue pengen nyamperin dan nonjokin lo. Tapi gue mikir lagi Akhirnya gue milih pergi dari situ. Gue juga sempet ketemu Exel, Anggota Altair yang jarang aktif. Dia dateng juga kepernikahan Lo." jelas Farhan panjang lebar.

Gara tidak menjawab ia hanya menghela nafas nya panjang.

"Nih minum." Farhan menyodorkan minuman kearah Gara.

"Thank." Ujar Gara dan langsung meminum nya dalam satu kali tegukan.

Sudah setengah jam Farhan menemani Gara di club, dan ini sudah memasuki waktu tengah malam namun Gara sedikitpun tidak ada niatan untuk beranjak dari club ini.

"Balik gih. Risa kasian dirumah nungguin Lo." Ujar Farhan. Awalnya Gara hanya diam, kemudian ia langsung berdiri dari duduknya.

"Lo bener, gue cabut dulu." Ujar Gara dan meletakan beberapa lembar uang kertas berwarna merah diatas meja.

Antara Kita  [KOMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang