WELCOME TO STORY
-SAGARA-Pagi hari Risa terbangun dari tidurnya, ia merasakan berat di area perut, dilihatnya ternyata itu adalah tangan kekar milik Gara sahabat yang sekarang ini menjabat sebagai suaminya.
Saat Risa ingin menyingkirkan tangan itu dari atas perut nya, secara tiba-tiba Gara malah mengeratkan pelukannya.
"Bentar lagi." Suara serak khas bangun tidur terdengar dari mulut Gara.
"Udah siang. Gue pengen mandi." Jawab Risa menjelaskan.
"Bentar." Gara semakin mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher milik Risa. Karna tidak mau ribut di waktu sepagi ini akhirnya Risa pasrah saja.
"Lima menit." Ujar Risa. Ia pun membiarkan Gara memeluk dirinya. Akhir-akhir ini Gara memang selalu memeluk dirinya saat ingin tidur atau pun saat bangun tidur.
Aneh memang, tapi diam-diam Risa tersenyum mengingat hubungannya dengan Gara sudah lebih baik dan lebih dekat dari sebelumnya.
"Udah lima menit. Awas gue pengen mandi." Ujar Risa berusaha melepas pelukan Gara di perutnya.
"Hmm." Gara hanya berdehem sebagai jawaban.
"Awas ga." Risa menahan emosi. Ini sudah jam setengah 7 lewat dan Gara masih menahan nya untuk tidak bangun dari tempat tidur.
Selain berfikir akan telat masuk sekolah Risa juga tidak enak dengan mamah mertuanya itu karna ia bangun siang, takutnya disangka nanti Risa anak pemalas dan sebagainya. Risa tidak mau dinilai jelek di depan mamah mertuanya.
"Ngga mau." Jawab Gara.
"Saga." Suara Risa tertahan.
"Cepetan mandinya." Ujar Gara dan melepas pelukan di perut Risa sehingga Risa bisa bangun dan langsung menyambar handuk kemudian masuk kedalam kamar mandi.
Setelah selesai mereka langsung sarapan dan berangkat bersama. Saat melewati lampu merah dekat perempatan sekolah, Risa tidak sengaja melihat Exel yang sedang duduk diatas motornya menunggu lampu hijau menyala. Tatapan nya sempat bertemu beberapa detik sebelum akhirnya terputus karna motor Gara yang terus melaju membelok kearah kiri.
Gara dan Risa sudah sampai di depan gerbang sekolah yang tertutup rapat, jelas mereka terlambat masuk sekolah.
"Masuk gih." Ujar Gara.
"Lo ngga liat gerbangnya di tutup?" Ujar Risa sedikit menahan kesal.
"Teriak aja minta bukain." Ujar Gara santai.
"Terus Lo?" Tanya Risa.
"Keblakang." Jawab Gara. Risa langsung turun dari motor Gara. Tanpa basa-basi Gara langsung meninggalkan Risa begitu saja. Risa hanya mengedikan bahunya acuh.
Kemudian Risa berjalan mendekat ke arah gerbang sebelum akhirnya ia menoleh karna ada seseorang yang memanggil nya.
"Exel?" Ujar Risa merasa heran karna Exel berada didepan gerbang sekolahnya.
"Telat?" Tanya Exel basa-basi.
"Kayanya pertanyaan Lo ngga butuh gue jawab." Jawab Risa enteng. Exel langsung nyengir kuda.
"Ikut gue mau ngga?" Tanya Exel lagi. Risa hanya menautkan alisnya.
"Kalo Lo masuk juga percuma bakal diusir satpam. Mending ikut gue." Exel memberikan alasan agar Risa tidak masuk sekolah dan mau ikut membolos dengan nya.
"Tapi ---."
"Ayo lah. Sekali ini aja, gue mau ngajak lo kesuatu tempat." Potong Exel dan memohon agar Risa mau ikut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita [KOMPLETED]
Teen FictionSagara Adi Saputra. Laki-laki dengan sejuta pesonanya. Ketua geng generasi kedua yang bernama Algerian. Dia tidak banyak bicara, dia suka kesunyian, namun dia tidak suka kesepian. kesehariannya hanya ia habisnya berkumpul bersama teman teman se geng...