LIMA

150 24 6
                                    

WELCOME TO STORY
-SAGARA-

"Kalo lo nikah sma gue, lo mau ngga?" Tanya risa tiba tiba. Sontak ucapan itu membuat Gara yang membelakangi risa langsung memutar tubuhnya dan menatap Risa tak percaya. Mata elang nya menatap manik mata coklat milik Risa.

Risa yang tak kunjung mendapat jawaban dari Gara pun langsung memutuskan kontak matanya.

"Lupain." Ujar Risa berbalik badan dan melanjutkan jalan nya kembali.

Gara yang mendapat pertanyaan tersebut hanya bisa terdiam seperti patung. Wajah yang selalu terlihat datar kini menampakan ekspresi cengonya. Dia sudah gila kah? Oh ya ampun.

Risa berjalan di koridor menuju kantin sekolah karna memang bel istirahat akan berbunyi sebentar lagi.

Risa duduk di bangku yang biasa dia duduki dkk nya. Risa melepas dasi yang ada di kepalanya, kemudian ia gunakan untuk mengikat rambutnya asal. Tak lama pesanan nya datang.

"Ini neng baksonya." Ujar penjual bakso yang bernama mba Tuti.

"Makasih mba." Sahut Risa.

"Sama-sama neng."

Risa pun kemudian memakan baksonya, tak lama bel istirahat berbunyi nyaring di penjuru SMA Cikini.

Disisi lain, Audrey dan kia sedang berjalan menuju uks. Saat sampai mereka langsung masuk dan tidak melihat keberadaan Risa.

"Tuh gue bilang apa Audy, ngga ada kan Risa nya. Pasti dia udah ke kantin ngeyel si lo." Cerocos kia.

"Yaudah kuy kantin." Ajak Audrey dan menarik pergelangan tangan kia.

Mereka pun berjalan beriringan menuju kantin saat sudah sampai di depan kantin kia dan audrey melihat Risa berjalan menuju kearah mereka. Namun saat tepat di depan mereka Risa sama sekali tidak menghiraukan keberadaan mereka berdua. Risa terus berjalan melewati mereka sebelum akhirnya tangan risa dicekal oleh Audrey.

"Mau kemana?" Tanya audrey.

"Kelas." Risa menjawab dan melepaskan cekalan tangan Audrey pelan.

Audrey dan kia hanya bisa menatap kepergian Risa.

"Risa ngapa dah?" Ujar kia heran dengan tingkah Risa.

"Mungkin lagi ada masalah. Biarin aja dia nenangin diri." Sahut Audrey kemudian mereka melanjutkan jalannya kembali memasuki kantin.

Bel masuk berbunyi. Jam belajar mengajar pun dilewati oleh para murid dengan baik. Tapi tidak dengan Risa. Dia melewati semua mata pelajaran. Sekembalinya Risa dari kantin, dia langsung tidur dikelas sampai bel pulang.

Saat ini Risa sedang berdiri di depan gerbang sekolah Cikini. Dia sedang menunggu abangnya, yang katanya akan menjemput nya pulang sekolah ini. Tapi sudah sekitar sepuluh menit Risa menunggu, batang hidung abang nya belum juga nampak.

Dari arah belakang Risa, terdengar suara kenalpot motor yang memekakan telinga berbunyi nyaring. Pengendara motor itu berhenti tepat disamping risa berdiri. Risa menoleh, dan melihat motor sport berwarna hitam yang sudah sangat risa kenali.

"Balik bareng." Tanya Gara. Bukan. Bukan pertanyaan tapi lebih tepatnya pernyataan.

"Dijemput abang gue." Jawab Risa tanpa melihat lawan bicaranya.

Antara Kita  [KOMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang