DUA PULUH LIMA

84 13 4
                                    

WELCOME TO STORY
-SAGARA-

Pukul 22.04 seorang gadis sedang berjalan menyusuri trotoar jalanan yang sudah terlihat sepi dan gelap itu.

Gadis itu adalah Risa, ia baru saja pulang bermain bersama teman-teman nya. Sebenernya Risa tadi diantar oleh kedua teman nya, namun mereka mengantar Risa kerumah mamahnya, iya karena Risa yang meminta diantar kesana, tidak mungkin juga Risa minta diantar pulang kerumah Gara, bisa-bisa kedua teman nya itu akan curiga kepadanya.

Alhasil sekarang Risa harus kembali berjalan lagi untuk sampai jalan raya dan akan menaiki angkutan umum untuk sampai kerumah Gara.

Jalanan yang Risa lewati cukup sepi karena memang ini jalanan yang jarang dilewati oleh kendaraan, apa lagi jam-jam segini. Risa tidak takut karena Risa biasa lewat jalanan ini, tapi kali ini ada yang berbeda dari biasanya, Risa merasa ada yang mengikuti nya dari kejauhan, tapi Risa tidak tau pasti itu apa, orang kah? atau sejenis makhluk lain nya.

Tidak mau berfikir yang tidak-tidak Risa berusaha mempercepat langkah kaki nya, namun dengan tiba-tiba ada tangan yang langsung menyekap mulut dan hidung nya, Risa pun seketika pingsan sebelum ia bisa melakukan perlawanan.

Risa mengerjabkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk menembus retina mata nya. Hal pertama yang Risa sadari adalah dirinya terikat di kursi kayu dengan mulut yang di lakban.

Risa langsung mengedarkan pandangan nya, dilihat sekeliling tidak ada siapapun disini, yang ia lihat hanya ruangan yang sempit, kotor dan pengap yang terlihat menyeramkan. Diluar sana juga tampak mengerikan karena tidak ada lampu yang menyala selain diruang yang ia tempati sekarang.

Sedetik kemudian Risa mendengar suara derap langkah kaki yang mulai mendekat ke ruangannya.

"Udah sadar ternyata." Ujar laki-laki dengan hoodie hitam, celana jeans hitam, sepatu hitam dan topi hitam yang menutupi matanya.

Laki-laki itu perlahan mendekat kearah Risa, ia membungkukan tubuhnya kedepan tubuh Risa mengikis jarak antara dirinya dengan Risa. Tangan laki-laki itu pergerak mendekat kearah pipi mulus Risa, dan ia langsung membuka lakban yang menempel di mulut Risa dengan sekali tarikan.

Ahkk

"Suara Lo seksi, gue suka." Ujar laki-laki itu dengan posisi yang masih sama.

"Siapa Lo?" Tanya Risa dengan suara yang sedikitpun tidak terdengar ada rasa takut.

"Lo mau tau gue?" Laki-laki itu berdiri dan membuka perlahan topi hitam yang menutupi matanya.

"Siapa Lo?" Tanya ulang Risa.

"Ternyata Lo ngga ngenalin gue." Laki-laki itu tersenyum miring.

"Gue Gilang. Lo pasti ngga asing sama nama itu kan. Kita pernah ketemu kalo Lo inget." Ujar Gilang.

"Tujuan Lo apa nyekep gue." Tanya Risa.

"Ini bener Lo ngga tau gue siapa?" Tanya Gilang lagi memastikan.

"Langsung aja ke intinya. Ngga usah basa-basi." Jawab Risa.

"Lo Marisa Risella kan, wakil ketua dari geng Algerian, masa jabatan Satria." Ujar Gilang. Risa hanya mendengar apa yang diucapkan oleh laki-laki yang ada di hadapannya ini.

"Lo pasti tau dong Devan kawan Satria yang meninggal karena balapan?"

"Tau dari mana Lo tentang itu?"

"Gue adenya. Dan gue disini sekarang buat bales dendam sama Lo atas apa yang lo udah lakuin ke Abang gue." Dengan tiba-tiba Gilang langsung memukul wajah Risa yang menyebabkan sudut bibir Risa berdarah.

Antara Kita  [KOMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang