TIGA PULUH EMPAT

33 7 3
                                    

WELCOME TO STORY
-SAGARA-

Pagi hari Risa Sudah siap dengan seragam sekolahnya, la melihat Gara yang masih tertidur pulas dengan selimut yang membungkus tubuhnya.

Risa bangkit dari duduk nya setelah selesai mengenakan sepatunya, lalu ia mendekati Gara.

"Ga bangun, mandi, gue mau masak, sampe gue balik lagi lo masih tidur. Ngga bakal gue bangunin, sumpah." Risa menggoyangkan tubuh Gara cukup kencang. Gara hanya membalas dengan deheman panjang.

Risa pun turun kebawah dan memasak nasi goreng untuk mereka berdua sarapan. Jika bertanya kemana bi tami yang biasa memasak dirumah ini, Jawabanya adalah Gara tidak mau memakan makanan yang bukan masakan mamahnya atau masakan Risa.

Dua puluh menit berlalu nasi goreng pun terhidang diatas meja makan. Risa akan memanggil Gara, namun Gara lebih dulu muncul di hadapanya.

Jam 07.30 siswa SMA Cikini memasuki ruang kelas untuk melakukan Ujian Nasional berbasis komputer yang di selenggarakan di seluruh daerah di Indonesia.

Gara dan Risa satu ruangan, mereka tidak tau yang lain nya karna mereka tidak bertemu dengan yang lain pagi ini.

Risa dan Gara berjalan berdampingan ingin memasuki ruangan, sebelum benar-benar masuk, Risa lebih dulu berhenti dan mengajak Gara berbicara.

"Fokus. Jangan mikirin hal yang ngga penting." Ujar Risa menyemangati.

"Lo juga." Jawab Gara dan berjalan melewati Risa begitu saja.

Waktu Ujian berjalan begitu cepat, kini waktu istirahat sedang berlangsung, Gara tidak ada niatan untuk bangkit dari duduknya, tidak ada pilihan lain selain diam di kelas. Gara memang sengaja sendiri untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu terlepas dari segala masalah yang membebani pikiran nya.

Gara menelungkupkan kepalanya diatas meja. Sesaat setelahnya handphone nya berbunyi, dengan malas Gara manggeser tombol hijau yang ada di layar handphone nya.

"Bos sini lah kumpul. Gue ke ruangan Lo ya." Farhan langsung mematikan panggilan dan menuju ke ruangan Gara.

Farhan dan Gara berjalan menuju ketempat dimana teman-teman nya berada. Farhan masuk lebih dulu disusul Gara. Gara baru saja duduk di samping Farhan, namun yang lain langsung berdiri dan pergi begitu saja tanpa berpamitan.

"Lo --." Farhan ingin bangkit mengejar Azka dan yang lain namun Gara lebih dulu menahan nya.

"Biarin." Ujar Gara.

"Sorry ga." Ujar Farhan tidak enak hati.

"Ngga pa-pa. Gue tau." jawab Gara Santai.

"Lo udah kepikiran bakal lanjut kemana?" Tanya Farhan mengalihkan pembicaraan.

"Belom." Jawab Gara.

"Oh iya, kemaren gue liat bokap lo."

"Dimana?"

"Restoran, pas banget bokap lo duduk di samping gue. Dia nemuin Lo?"

"Iya pas pemakaman nyokap gue."

"Gue sempet denger obrolan bokap lo. Dia ngebahas masalah surat-surat pindah gitu."

"Dia ngajak gue tinggal bareng di Amerika." Sahut Gara dengan cepat.

"Terus Lo mau? Jangan lah. Nanti Risa Gimana? Lagi Lo kan bisa kuliah disini." Ujar Farhan.

Setelah obrolan itu. mereka kembali lagi keruangan masing masing, karna memang bel masuk telah berbunyi.

---------------

Risa sedang fokus dengan tumpukan buku-buku di meja belajarnya, ia tidak menghiraukan Gara yang malah sibuk dengan stik ps ditangan nya, padahal ini masih waktu ujian nasional dan Gara masih Sempat-sempatnya santai tanpa berfikir untuk belajar.

Antara Kita  [KOMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang