Bagian 15: skandal

7.2K 857 130
                                    

"Ren, aku kenalin ke keluarga aku mau?"

Renee yang tengah menikmati soto betawi sontak menatap Serga. Ada apa tiba-tiba?

"Kita udah 2 tahun, kayaknya udah saatnya orang tua aku tau kalau aku punya pacar."

"Terus kalau orang tua kamu tau, kita mau apa?" Renee mengeluarkan kalung salib yang sebelumnya berlindung di balik kemejanya. "Aku gak akan dapat sambutan baik, kan?"

"Tapi kan kita belum coba."

"Gak di coba juga udah tau."

Renee pikir hubungannya dan Serga tidak akan berjalan selama ini. 2 tahun bukan waktu yang sebentar,awalnya hanya menjalin hubungan tanpa niat apapun. Waktu Renee menerima pria itu sebagai pacarnya, yang terlintas di pikirannya hanyalah rasa suka dan bagaimana menyenangkannya memiliki kekasih seorang ketua BEM yang populer.

Tapi seiring berjalannya waktu rasa nyaman membuat Renee lupa bahwa mereka berbeda. Seumur-umur baru kali ini Renee menjalani hubungan tanpa drama, setelah sebelumnya berpacaran dengan pria tukang selingkuh, bahkan ada yang terlalu posesif dan suka mengatur.

Bersama Serga rasanya waktu berjalan dengan sangat cepat, pria itu selalu melibatkan Renee dalam apapun yang dirinya lakukan. Renee bisa merasakan bahwa Serga bangga memiliki dirinya.

"Memangnya orang tua kamu mau ketemu sama aku?"

Pada akhirnya Renee menyerah juga, melihat Serga memanyunkan bibirnya sambil mengaduk es teh membuat perasaan Renee jadi tidak enak.

Serga selalu mengabulkan hampir semua keinginannya. Rasanya bisa dihitung dengan jari kapan pria itu pernah berkata "tidak" padanya.

"Mau."

Mata pria itu berbinar.

"Kamu udah cerita sama orang tua kamu?"

"Aku udah cerita sedikit tentang kamu."

Renee tersenyum hambar, "termasuk kalau kita beda agama?"

Senyuman di bibir Serga luntur di sertai gelengan yang membuat senyum Renee pudar.

Samar-samar Renee mendengar suara adzan berkumandang dari mesjid yang tidak jauh dari tempat mereka makan.

"Kamu sholat dulu gih,aku tunggu disini."

Serga melirik ke arah jam tangannya, "nanti aja deh, aku sholat di rumah aja,waktunya masih panjang."

"Amalan yang paling di cintai Allah adalah sholat tepat pada waktunya," ucap Renee.

Dia masih ingat Serga pernah berkata seperti itu padanya.

Pria itu tersenyum sambil mengacak poni Renee. "Kamu tuh ingat aja ya. Yaudah, aku sholat dulu ya. Kamu tunggu disini."

Renee mengangguk sambil mengibaskan tangannya dengan gaya mengusir.

***

"Aku bukannya mau sembunyi-sembunyi dari kamu, cuman ada masalah internal keluarga dan kamu pasti gak mau perduli tentang itu."

Renee menarik nafasnya dua kali, alasan Serga tadi malam tentang kenapa pria itu berbohong padanya terasa masih sangat janggal di logikanya. Tapi sejak kejadian acara keluarga beberapa bulan yang lalu membuat Renee berjanji pada dirinya sendiri untuk mengabaikan apapun yang berhubungan dengan keluarga Serga, terlebih jika berhubungan dengan ibu.

HAPPILY (N)ever AFTER (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang