Aku memilih untuk terlihat bodoh
Tapi percayalah, aku mengetahui semua yang kamu pikir aku tidak tau
***
Melva mengedarkan pandangannya pada teman sekelasnya yang kini menjadikannya pusat perhatian.
Dia bisa melihat bu Renee menatapnya tajam menunggu jawaban.
"S-saya bu?" Tanyanya terbata.
Renee melipat kedua tangannya di depan dada. Saling tatap dengan Melva seolah ini adalah medan pertarungan. Wajarkah dia bersikap seperti ini disaat keyakinannya hanyalah sebuah ekspektasi? Kalau perempuan itu bukan Melva lantas bagaimana? Jika pada akhirnya ada alasan masuk akal kenapa mobil itu bisa berada di tangan Melva maka dirinya hanya akan menghancurkan reputasinya sebagai dosen di kampus ini. Tentu masalah ini akan sampai ke telinga rektor jika Renee membuat keributan dengan cara mempermalukan Melva.
"Maksud ibu, ibu ingin minta pendapat kamu tentang pasal ini?"
Renee mengepalkan tangannya, disana Melva seperti membuang nafas lega atas keterkejutannya barusan.
"Menurut saya pasal ini harus lebih di sosialisasikan bu, agar istri-istri di luar sana tau bahwa hukum di negara kita melindungi mereka dari poligami."
Renee mengangkat sebelah alisnya. "Oh ya? Lalu bagaimana dari sisi istri kedua? Apakah mereka tidak takut akan pasal ini?"
"Kalau ada persetujuan dari istri pertama harusnya tidak masa..."
"Kalau tidak ada izin?" Potong Renee.
"Harusnya bisa di proses secara hukum jika ada bukti," jawab Melva yakin.
Renee tersenyum penuh arti, yah bukti, itulah yang sekarang coba dirinya kumpulkan agar para pengkhianat yang bermain di belakangnya bisa kalah telak tanpa perlawanan.
"Ibu rasa hari ini cukup sampai disini, saya tunggu email tugas kalian sampai nanti malam."
Renee merapikan modul yang dia bawa lalu keluar dari kelas itu.
Ya, dia akan membiarkan keadaan tenang dulu sambil mengumpulkan bukti lainnya. Bertingkah bodoh bahwa dia tidak tau apa-apa tentang ini sampai pada akhirnya senjata yang dirinya buat akan kena tepat pada sasaran tanpa meleset satu senti pun.
Renee berjalan cepat sambil mengeluarkan ponselnya dan menempelkan benda itu di telinganya.
"Halo... mas, bisa kita ketemu sekarang?
***
"Mbak Rita mengalihkan kasusnya sama orang lain."
Ilyas nampak menaikkan sebelah alisnya. "So?"
"Apa bisa saya lakukan hal lain saja?"
"Jadi kamu mau barter pakai apa?"
Renee mendesis kesal, orang ini sungguh licik luar biasa.
"Apa saja yang mas perlukan?"
"Syarat dari saya ya seperti itu, kamu bujuk Rita dan saya akan jadi saksi untuk melawan Serga. Sesederhana itu loh Ren."
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPILY (N)ever AFTER (COMPLETED)
Romance(Please follow me before you read my story) Serga dan Renee adalah pasangan yang sempurna. Bagaimana tidak, menikah selama 8 tahun dan dikaruniai seorang putri yang cerdas. Karir Renee yang gemilang sebagai pengacara perceraian dan kedudukan Serga...