Bagian 17: kecurigaan baru

7.9K 860 179
                                    

Gak ada yang benar-benar jadi milikmu di dunia ini

Kadang hatimu saja bisa membohongimu

Apalagi orang lain

Yakin masih mau bergantung sama manusia?

***

"Kamu baik-baik aja kan, nak?"

Renee bisa mendengar nada khawatir dari seberang sana. Renee yakin, ibunya sudah sangat memberanikan diri untuk menelponnya. Renee tau benar ibu adalah orang yang paling sungkan untuk bertanya karena tak ingin di cap mencampuri rumah tangga anak.

"Renee baik bu, ibu apa kabar?"

Ada helaan nafas yang terdengar berat, "ibu baik, cuman ya kepikiran kamu terus. Dari kemarin-kemarin ibu mau nelpon kamu cuman gak enak."

See, tiba-tiba Renee merasa sedih membayangkan ibunya memikirkan dirinya siang dan malam.

"Kenapa gak enak bu? Kan Renee anak ibu, ibu bisa telpon buat tanya apa aja kok."

"Ya gak enak lah, kamu kan pasti lagi sibuk juga. Apalagi ada masalah yang kemarin."

Renee tau bahwa sebenarnya tujuan ibu menelponnya adalah untuk menanyakan masalahnya. Ibu memang bukan orang yang akan langsung to the point menyampaikan maksudnya.

"Gak papa kok bu, lagian masalahnya udah clear, cuman kesalah pahaman aja. Udah ada klarifikasi juga."

"Ibu tau, kamu gak mungkin kayak gitu. Kamu sayang benar sama suami dan anakmu. Cuman yang ibu pikirin gimana tanggapan ibunya Serga."

Renee mengusap air matanya kasar, rupanya dia harus berbohong lagi kali ini.

"Mereka juga gak percaya sama berita itu kok bu."

"Jadi ibunya Serga gak ngomong macam-macam ke kamu?"

Renee menggeleng walaupun dia tau bahwa ibunya tidak bisa melihat, "enggak, ibu Serga gak ada ngomong macam-macam."

Karena jika ibu tau betapa pedasnya perkataan ibu Serga terhadap masalah ini, ibu pasti akan sangat sedih, Renee tau benar betapa lembutnya hati ibunya. Jangankan berkata kasar, membentak saja tidak pernah.

"Sukurlah kalau begitu, ibu cuman khawatir tentang itu."

Rasanya ingin sekali Renee berkata bahwa dirinya ingin pulang ke Manado, bertemu ayah dan ibu. Merasakan hangatnya kasih sayang dalam semangkuk bubur manado buatan ibu, minum teh di halaman belakang dan bercerita banyak hal yang tidak bisa dia bagi pada orang lain.

Namun pekerjaannya menahannya disini, memaksanya untuk sedikit bersabar sampai semua pekerjaannya tuntas.

"Renee ada rencana ke Manado kalau kerjaan sudah beres," ucapnya.

"Bawa mantu sama cucu ibu juga ya," ucap wanita itu bersemangat.

"Pasti bu."

Renee melirik ke arah jam tangannya, "bu, Renee tutup dulu ya. Renee ada jadwal ngajar."

"Iya, sehat-sehat ya, kalau ada apa-apa telpon ibu."

HAPPILY (N)ever AFTER (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang