Bagian 32: Yang Terlewat

9.9K 1K 92
                                    

Seperti jeda

Ada cerita yang terlewat

Ada kisah yang belum terungkap

Sekarang waktunya kembali

Entah hanya untuk sebuah kata maaf atau hanya untuk sebuah rasa ikhlas

***

Renee terbangun saat dia merasakan ada yang memegang tangannya.

"Kita ganti infusan dulu ya bu, " Ucap seorang perawat.

Risa, berdiri di samping perawat itu sambil melemparkan senyum, "mas suruh saya jaga soalnya mas bilang mbak gak mau dijaga sama mas. "

Renee mengalihkan pandangan pada jam dinding, sudah pukul 2 dini hari. Laptop yang menyala dan Mecca yang tertidur nyenyak di sofa bed.

"Mbak bisa sendiri kok, jadi ngerepotin kamu kan. "

"Gak kok mbak, kalau gak ada Risa mbak gak sadar infusnya habis. "

Benar juga, kali ini Renee memang sangat keras kepala.

"Selesai," Ucap suster itu lantas permisi keluar ruangan.

Renee bangun perlahan, Risa dengan cekatan membantu Renee lalu menegakkan sandaran kasur.

"Kamu masih ngerjain tugas?" Tanya Renee sambil melirik ke arah laptop, ada segelas kopi dengan  cup bening.

Risa mengangguk, "iya mbak, daripada gak ngapa-ngapain. "

"Masih insomnia?"

Risa mengusap tengkuknya sambil tersenyum canggung. Gadis itu menarik kursi lantas duduk tepat di samping kasur.

"Udah lama ya mbak kita gak ketemu, beberapa kali Risa sempat mau berkunjung ke tempat mbak tapi kata mas Serga gak bolehin. "

"Loh kenapa? Kan yang cerai mbak sama mas Serga. Hubungan kita kan tetap baik. "

Risa mengangkat bahu. "Sebenarnya Risa ngerasa bersalah juga sama mbak, semua gara-gara ibu. " Risa menoleh ke arah Mecca, "Mecca juga ikut-ikutan jadi korban. "

Renee tertunduk lesu, benar, semua memang salah ibu. Disaat seharusnya hubungan rumah tangganya sangat baik-baik saja, ibu menciptakan prahara yang tak bisa Renee bendung.

"Udah takdir kali Ris, dari awal harusnya mbak sadar diri untuk menjauhi kakak kamu. Kalau dari awal mbak nyerah dan memilih untuk mundur, mungkin sekarang gak kayak gini kejadiannya. "

"Kalau gak sama mbak, mungkin mas juga gak akan menikah dengan siapapun. "

"Gak mungkin lah Ris. "

Risa menegakkan punggungnya yang semula bersandar.

"Risa mau cerita deh sama mbak gimana hebohnya seisi rumah waktu mas tengkar sama ibu karena mas kekeuh mau nikah sama mbak. "

Renee terlihat antusias karena sampai saat ini Serga tak pernah cerita bagaimana ibunya akhirnya bisa membiarkan pria itu menikahi dirinya. Walaupun Renee tau dengan jelas bahwa ibu jauh dari kata setuju apalagi memberi restu, yang demi Tuhan Renee tak perduli karena dia pikir setelah menikah maka ibu tak akan bisa apa-apa lagi. Walau nyatanya wanita itu punya seribu cara untuk mengacau.

HAPPILY (N)ever AFTER (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang