Selama hidup terus berjalan, kesedihan dan kebahagiaan hanyalah sebuah fase
Roda berputar
Manusia berubah
Perasaan tidak kekal
Bahkan bayangan kita pun akan hilang saat gelap
Masih ingin menggantungkan harapan pada manusia?
***
"Orang tua aku mau ketemu kamu hari ini jam 8 malam."
Renee langsung mematikan panggilan telponnya walaupun di ujung sana Serga nampak ingin mengatakan sesuatu.
Sejak kejadian di resto beberapa hari yang lalu, ini adalah pertama kalinya Renee berhubungan dengan Serga lagi. Setelah ratusan missed call dan juga pesan WA yang tidak Renee jawab satupun. Sudah tidak terhitung berapa kali pria itu menggedor pintu apartemennya dan tentu saja Renee abaikan.
Renee merasa dirinya tidak butuh penjelasan karena pada akhirnya yang dirinya dengar hanyalah sebuah alasan atau pembenaran. Serga menikahi Melva, dan itu sudah cukup bagi Renee untuk meninggalkan pria itu.
Walau semua itu sudah berlalu, walau sebelum masalah ini terbongkar Serga sudah menceraikan Melva entah karena alasan apa.
Bagi Renee, perselingkuhan tetap perselingkuhan. Apalagi dirinya merasa tidak ada alasan bagi Serga untuk melakukan ini padanya. Renee mampu memberi keturunan, Renee masih mampu melayani kebutuhan Serga sebagai seorang suami. Tidak ada alasan urgent yang membua pria itu harus melakukan hal ini padanya.
"Apa katanya?" Tanya ayah yang sudah dua hari ini menginap di apartemen bersama ibu.
"Renee gak kasih dia kesempatan bicara, Renee tau dia pasti datang," jawab Renee sambil memasukkan kunci mobil ke dalam tasnya. "Aku pergi ke kantor dulu ya bu," ucapnya sambil mencium tangan ayah dan ibunya. "Nanti sekalian jemput Mecca terus singgah ke supermarket bentar buat beli isi kulkas."
"Hati-hati," pesan ayah yang hanya mendapat anggukan lemah dari Renee.
Kedua orang tua itu menatap Renee sampai wanita itu menghilang di balik pintu.
"Pada akhirnya keputusan kita salah juga kan?"
Ayah menatap ibu, wanita itu seperti menahan tangis.
"Sejak awal hati ibu sudah ngganjel, mau gak direstui tapi Serga terlalu meyakinkan. Ibu pikir setelah menikah ibunya gak bakal ganggu Renee lagi. Tapi nyatanya masih aja."
Ayah menghela nafasnya, "gak perlu disesali bu, sudah kejadian. Lagi pula tanpa Serga anak kita masih mampu ngurus hidupnya sendiri, Renee anak tangguh bu. Yang ayah pikirkan cuman perasaan Renee saja, pasti dia juga malu sama kita karena dulu mati-matian ngeyakinin bahwa Serga yang terbaik buat dia."
"Makanya ibu gak mau banyak bicara, ibu kasian liat Renee banyak ngelamunnya."
"Makanya ayah mau dengar dari Serga, setidaknya kita bisa tau alasan dari dia kan."
Ibu mengangguk, walaupun pikirannya berkelana kesana dan kemari. Rasanya waktu seperti kembali berputar, dirinya masih ingat bagaimana anak perempuannya itu meyakinkannya hampir tak menyerah. Serga nampak seperti malaikat di mata Renee. Serga baik, Serga bertanggung jawab, Serga mencintainya dengan sangat. Walaupun Renee tau bahwa ibu Serga tidak menyukai Renee tapi dengan dalih bahwa semua akan berlalu, Renee dengan yakin melangkah jauh dalam pernikahan. Tapi sepertinya tidak, ibu Serga tidak luluh sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPILY (N)ever AFTER (COMPLETED)
Romance(Please follow me before you read my story) Serga dan Renee adalah pasangan yang sempurna. Bagaimana tidak, menikah selama 8 tahun dan dikaruniai seorang putri yang cerdas. Karir Renee yang gemilang sebagai pengacara perceraian dan kedudukan Serga...