chapter 17

17.6K 1.5K 20
                                    

Hari ini untuk pertama kalinya Lara ikut Rendra menghadiri sebuah acara, dua hari sebelum nya Rendra sudah memberi tahu Lara soal ajakannya untuk menemani Rendra menghadiri acara pernikahan teman nya.
Lara awal nya sempat menolak ajakan Rendra karena Lara merasa kurang percaya diri menghadiri acara acara yang tentunya akan dihadiri banyak orang orang penting tersebut, namun lagi lagi Rendra memaksa nya dan tentu saja Lara tidak bisa menolak nya.

Rendra kemarin sudah mengutus Jihan sekertaris nya untuk menyiapkan baju yang akan dipakai Lara malam ini.
Rendra sudah menyiapkan semuanya, lebih tepatnya menyuruh Jihan menyiapkan nya. Karena Rendra tau di lemari Lara tidak ada baju baju dress atau baju baju pesta yang bisa digunakan untuk menghadiri acara acara penting.
Baju lara kebanyakan hanya baju rumahan, baju tidur dan beberapa celana jins panjang, blus dan kemeja saja tidak ada baju formal di dalam lemari nya.

Lara sudah selesai bersiap, merias diri semampu yang ia bisa, dia bisa memakai make up. Dulu dia pernah menjadi sales sebuah brand kosmetik lokal yang cukup terkenal yang mengharuskannya tau dan bisa bermakeup. Walaupun pekerjaan itu hanya sebentar dilakukan nya, tapi lumayan bisa membuat Lara tau dasar dan teknik standard bermakeup.

"Sudah siap?" Tanya Rendra yang baru saja masuk ke kamar. Rendra sudah siap dari beberapa menit yang lalu, dan sudah menunggu Lara di ruang tengah tadi. Tapi karena tadi kunci mobil nya tertinggal di kamar jadilah Rendra masuk lagi ke kamar nya. Sekalian melihat Lara sudah siap atau belum.

"Sudah" jawab Lara yang langsung berdiri dari kursi rias nya begitu mendengar suara Rendra.

Pandangan mereka bertemu untuk beberapa detik, sejujurnya Rendra sejenak terpaku melihat penampilan Lara malam ini. Lara terlihat sangat cantik. Riasan nya sangat natural. Warna bibir Lara juga terlihat lebih merah dari biasanya. Kalau hari hari biasa Lara hanya menggunakan Lipbalm saja, kali ini Lara memakai lipstick berwarna pink coral yang sangat cantik di bibir nya.

Belum lagi drees hitam yang Lara kenakan malam ini sungguh sangat pas melekat di badan nya. Dress berlengan tiga perempat dengan panjang bawahnya dibawah lutut sedikit membuat betis Lara yang kecil dan putih itu terlihat indah.
Ditambah heels yang dipakai lara melengkapi kesempurnaan Lara malam ini.

Rendra mengerjap berusaha mengembalikan kesadaran nya dari menatap lara.

"Bisa berangkat sekarang" tanya Rendra pada akhirnya, berusaha menutupi kegugupannya karena ketahuan memandangi Lara tadi.
Lara mengangguk kemudian mengambil clutch yang juga sudah disiapkan Jihan kemarin.

Setelah berpamitan pada anak anak, keduanya pun berangkat ke acara tersebut naik mobil, berdua saja, tanpa sopir, biasanya sehari hari Rendra selalu memakai sopir untuk kegiatan nya, hanya saat saat tertentu Rendra akan membawa mobil nya sendiri.

Perjalanan dari rumah menuju ke tempat acara ternyata cukup jauh, Rendra butuh waktu lebih dari 1 jam untuk sampai ke lokasi tujuan.
Malam ini malam Minggu jadi jalanan cukup padat, hingga membuat perjalanan yang bisa di tempuh 45 menit molor menjadi 1 jam lebih.

Lara membetulkan penampilan terlebih dahulu sebelum turun dari mobil. Melihat riasan nya masih rapi atau tidak, membenarkan rambut panjang nya yang ia gerai dan ia jepit sebagian di belakang.

Rendra dan Lara berjalan beriringan masuk ke dalam gedung pernikahan yang cukup besar, Lara hanya mengikuti langkah Rendra saja, sambil sesekali ikut bersalaman dengan teman teman Rendra.
Rendra sedari tadi tanpa rasa ragu mengenalkan Lara sebagai istrinya pada teman teman nya, yang membuat Lara sedikit merasa tersanjung untuk itu, dia tidak menyangka Rendra akan mengakui nya sebagai istrinya di depan rekan rekan nya.

"Kalian ketemu dimana?" Tanya seorang wanita yang tadi Lara ketahui  adalah salah satu teman Rendra.
Kini Lara sedang duduk di kursi pada salah satu meja bundar yang tersebar di dalam area gedung. Duduk bersama tiga orang teman Rendra dan pasangan mereka. Tadi Rendra bergabung juga dalam meja itu disebelah Lara, tapi barusan Rendra pergi sebentar untuk bertemu dengan rekan yang lain yang berada dimeja bundar yang berada di sayap kiri ujung ruangan. Jadilah Lara duduk sendiri bersama teman teman Rendra yang lain.

Lara CharanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang