episode 10

19.4K 1.5K 40
                                    

Operasi Bu Dinar sudah selesai beberapa jam yang lalu, dan sekarang Lara berdiri di depan jendela kaca yang memisahkan dia dan ibunya. Ya setelah operasi selesai bu Dinar harus masuk ICU karena keadaan nya belum stabil dan bu Dinar masih belum sadarkan diri.

"Kak, pulang aja dulu, kasian Resya pasti nungguin kakak pulang" Aby menghampiri sang kakak dan berdiri disebelah nya.

"Kamu gak papa kakak tinggal?"

"Gak papa kak, Aby sama Tabia nunggu ibu disini."
Lara mengangguk.

Meski berat meninggalkan ibunya Lara tetap harus pulang, kasihan Resya sudah ia tinggal seharian, padahal kaki Resya belum sembuh.

Lagi pula Lara tau benar tugas dia sekarang adalah menjaga anak anak
Sesuai perjanjiannya dengan Rendra.

Sesampai nya dirumah Lara melihat Resya belum tidur bocah itu masih
Didepan televisi menonton film Disney kesukaannya.

"Misss.."teriak Resya dengan binar nya, andai saja kaki Resya sedang tidak sakit sudah dipastikan gadis itu sudah berlari ke arah Lara.

"Udah makan?" Tanya Lara yang sudah duduk disamping Resya kemudian tangan nya terulur membelai rambut panjang gadis kecil nya itu.

"Udah"

"Miss mandi dulu ya nanti miss temani" pamit Lara.
Gadis kecil itu mengangguk.

Sebelum beranjak ke kamar nya Lara menuju ke dapur sebentar.

"Bi, anak anak sudah makan?" Tanya Lara pada Bi Tini. Bibi yang membantu mengurus pekerjaan rumah disini.

"Sudah non,  tapi tadi non Refi gak mau makan ayam yang non masak." Lapor Bi Tini setelah nya.

"Owh,trus Refi makan apa Bi"

"Bibi masakin telur ceplok tadi non"

"Owh yaudah gak papa bi, yang penting Refi tetap mau makan. Saya belum tau masakan seleranya anak anak, nanti saya tanya Refi kesukaan dia apa."

"Non Refi cuma belum terbiasa aja non"

"Iya Bi" Lara tersenyum kemudian pamit menuju kamar nya.

Baru Dua hari menjadi istri Rendra, banyak kesulitan yang Lara alami, dari mulai kesulitan beradaptasi dengan kedua anak Rendra yang lain hingga kesulitan berkomunikasi dengan Rendra, dua hari ini Lara masih disibukan dengan urusan rumah sakit, Lara merasa susah sekali membagi waktu untuk ibu dan anak anak, padahal sekarang anak anak juga harus jadi prioritas nya. Rendra sudah memenuhi janjinya membiayai operasi ibu nya, sekarang giliran Lara yang harus memenuhi tugas nya. Tapi dengan kondisi ibu nya yang masih dirawat sangat sulit membagi waktu untuk keduanya.

Setelah selesai membersihkan diri Lara menghampiri Resya yang masih setia di depan televisi bedanya kali ini ada Refi yang menemani.

"Miss kenapa lama?" Tanya Resya

"Maaf ya, tadi miss habis mandi beres beres kamar dulu" jawab Lara sambil melirik Refi yang tampak acuh dengan kehadirannya.

"Kata Bi Tini tadi Refi gak mau makan masakan miss ya? Refi kurang suka? Atau mau mis"

"Aku mau dimasakin bibi aja" belum sempat Lara menyelesaikan kalimatnya Refi sudah menyela nya.

"Baiklah, atau Refi mau lauk apa? bisa miss masakin"

"Enggak aku gak suka masakan miss"
Refi berkata sambil kemudian melengos pergi begitu aja dan meninggalkan ruang tengah itu, tentu saja meninggalkan sedikit ketidak enak kan dihati Lara.

Lara paham dan tau sekali bagaimana perasaan Refi sekarang, ayahnya yang tiba tiba saja menikah membuat nya kesal, apa yang dipikirkan gadis seusia Refi. Yang ia tau hanya ketika ayahnya menikah itu berarti ayahnya telah melupakan mendiang ibu mereka, tentu saja pernikahan ini membuat gadis itu kesal dan membenci istri baru ayah nya.
Harusnya ketika seseorang mau menikah dengan duda punya anak, harus melalui proses pendekatan dulu ke anak  calon suaminya. Tidak seperti dirinya yang tiba tiba langsung menikah, tidak ada pendekatan secara personal bahkan mereka hanya pernah bertemu satu kali waktu Resya sakit dan Lara menemani nya waktu itu.
Lara memaklumi sikap Refi saat ini, dia yang akan berusaha mendekati anak anak Rendra semuanya. Karena saat ini tugas nya dirumah ini adalah menjaga anak anak, Lara akan berusaha melaksanakan tugas itu sebaik mungkin.

Lara CharanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang