Lara baru saja selesai mandi ketika terdengar notifikasi pesan masuk di handphone nya, dahi nya terkerut begitu ia membuka pesan berlogo hijau itu.
Buru buru ia meletakkan ponsel nya kembali, lalu mengambil baju ganti di lemari pakaiannya dan kembali masuk ke kamar mandi mengganti pakaian yang tadi baru saja ia pakai.
Setelah selesai bersiap dan berpamitan pada anak anak lebih tepatnya pada Resya karena anak itu sempat merengek mau ikut, tapi Lara tidak bisa membawa nya kali ini. Setelah beberapa kali dibujuk akhirnya anak itu mau di tinggal di rumah sebentar.
*
Lara berjalan sendirian di lorong sebuah hotel bintang lima, dia sedang mencari cari nomer kamar yang ia tuju.
Tak lama dia sudah menemukan nomer kamar yang ia cari tadi. Membuka pintu hotel itu dengan cardlock yang ia dapat dari resepsionis hotel di lobi bawah tadi. Lara berjalan masuk ke kamar, matanya menyusuri ruangan, masih kosong.
Laki laki itu belum datang. Matanya kemudian menelusuri setiap detail ruangan. Lara merasa takjub dengan ruangan ini. Kamar ini sangat besar, fasilitas di dalam nya juga lengkap dari mulai televisi, lemari es, kasur king size, meja makan, bathtub. Sudah bisa dibayangkan berapa harga kamar ini per malam nya.
Lara kemudian berjalan ke jendela yang masih tertutup korden. Perlahan membuka korden itu, pemandangan gedung gedung dan atap atap bangunan terlihat jelas dari sini. Lara bertanya tanya dalam hati untuk apa laki laki itu menyuruh nya datang ke hotel seperti ini.Lamunan pendek nya buyar ketika terdengar bunyi pintu terbuka.
Lara membalikan badannya menatap arah pintu masuk.
Seorang laki laki memakai kemeja lengan panjang warna biru masuk kedalam kamar.
Lara terkejut, bola matanya nyaris keluar ketika melihat sosok yang baru saja masuk."Mas Ammar"
"Lara"
Dua orang itu sama sama terkejut ketika mereka saling tatap.
"Mas kok kamu ada disini?" Tanya Lara masih dengan keterkejutan nya.
"Aku mau ketemu orang disini, kamu ngapain disini" Ammar balik bertanya
"Aku mau ketemu suami aku disini"
Ammar berfikir cepat.
"Apa salah satu dari kita salah kamar"
Mereka berdua lalu sama sama melihat cardlock masing masing."Aku bener kok"
"Aku juga bener"
"Sebentar mas pasti ada yang salah disini" ucap Lara yang merasa ada yang tidak beres dengan situasi ini.
Buru buru dia mengambil handphone di dalam tas selempang nya.
Menekan nomer Aldi yang tadi pagi menghubunginya. Namun sial nomer itu tidak aktif, sudah Lara coba berkali kali namun nihil, hanya suara operator yang menjawab.Ammar pun juga sama, sibuk menelpon seseorang yang sepertinya juga tak mendapat jawaban juga dari nomer di seberang.
"Kok perasaan ku gak enak, mendingan kita keluar dulu dari kamar ini mas, aku gak mau nanti jadi fitnah kalau kita ada didalam kamar seperti ini" ucap Lara kemudian cepat cepat berjalan kearah pintu disusul Ammar dibelakang nya.
*
Keduanya sedang berjalan berdampingan menyusuri lorong hotel, menuju ke lift yang ada di ujung lorong. Lara merasa ada yang tidak beres dengan situasi ini, mereka harus segera mencari informasi pada resepsionis tentang siapa nama orang yang pesan kamar tersebut. Yang membuat mereka bertemu dalam satu kamar seperti ini.
Ting...
Terdengar suara lift disusul dengan pintu lift yang terbuka.
"Rendra" Lara berseru. Melihat sosok yang ada di dalam lift tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lara Charanya
RomanceLara Charanya anak pertama dari keluarga yang sederhana, sejak usia 20 tahun dia sudah menjadi tulang punggung keluarga, bekerja sekuat tenaga nya dari pagi sampai malam demi memenuhi kebutuhan keluarga. Namun siapa yang menyangka pekerjaan nya seb...