"mau kemana?" Tanya Rendra yang baru saja masuk kamar dan melihat Lara hendak keluar kamar, sudah jam sepuluh lebih, tumben lara mau keluar kamar lagi.
"Mau ke kamar Mama sebentar, mama udah di kamar kan?"
"Udah, mau ngapain? Mama udah mau istirahat"
"Mau bicara sebentar"
"Gak bisa besok bicara nya?"
"Harus sekarang, aku gak bisa tidur kalau belum bicara sama mama. Aku keluar dulu ya" Lara buru buru meninggalkan Rendra dan keluar kamar pergi ke kamar ibu mertua nya. Meninggalkan Rendra yang terbengong karena ditinggal begitu saja oleh Lara padahal dia baru saja masuk.
*
"Ma, Lara minta maaf ya soal tadi di meja makan"
"Kamu kesini buru buru cuma mau bilang ini to" tadi Bu Fatima sempet terkejut dengan kehadiran Lara yang tiba tiba
Lara yang duduk di samping Bu Fatima mengangguk. Dia bergegas ke kamar mertua nya itu setelah Rendra kembali ke kamar tadi, dia sudah menunggu ibu dan anak itu selesai bicara terlebih dahulu, sebelum menemui ibu mertua nya, Lara merasa harus bicara pada Bu Fatima sekarang juga, permintaan maaf ini tidak bisa ditunda tunda, dia yakin dia pasti tidak bisa tidur jika harus menunggu sampai besok.
Dan untung nya tadi bu Fatima belum tidur."Mama tadi gak marah kok Ra, mama cuma kurang setuju sama pendapat kamu, menurut mama anak anak harus dibiasakan mulai sekarang memanggil kamu bunda, jangan miss terus. Aneh nanti kalau di dengar orang luar"
"Ma,Jujur Lara pasti sangat senang sekali jika akhirnya anak anak bisa menerima Lara sepenuhnya, tapi Lara juga tidak mau anak anak jadi merasa terpaksa melakukan nya"
"Tapi harus dikasih tau dibiasakan, toh kamu sudah jadi ibu mereka sekarang"
"Iya ma, ini hanya masalah waktu aja kok, Lara merasa masih butuh banyak waktu untuk mengambil hati anak anak ma"
"Yaudah, mama juga gak bisa memaksa anak anak buat manggil kamu bunda, Refi dan Reyfan sudah besar. Mama berharap semoga secepatnya mereka berdua bisa seutuhnya menerima kamu jadi ibu mereka seperti Reysa"
"Amin, makasih ma. Doakan Lara ya ma"
"Pasti mama doakan" ucap Bu Fatima suara nya teduh sangat menenangkan, sekilas suara teduhnya itu mengingatkan nya pada Bu Dinar, ibu Lara yang sudah meninggal.
"Maafin Lara soal tadi ya ma, Lara benar benar tidak bermaksud..."
"Gak ada yang perlu dimaafkan, udah ah ngomongin maaf nya" ucap Bu Fatima.
Lara tersenyum lega, sudah tidak ada lagi sekarang yang mengganjal di hatinya. Alhamdulillah dia memiliki ibu mertua yang baik, lara sungguh sungguh sudah menganggap Bu Fatima seperti ibu kandung nya sendiri. Lara tidak bisa membayangkan ketika nanti entah akan berakhir atau tidak pernikahan nya dengan Rendra, dan jika itu benar benar terjadi. Lara pastikan ia akan kehilangan sosok ibu untuk kedua kalinya, Lara tidak bisa membayangkan jika saat itu benar benar terjadi. Dia akan banyak kehilangan orang orang yang disayangi nya."Oiya Ra, mama mau nanya?"
"Iya ma, gimana?"
"Kamu kenapa kok pakai jualan kue segala? Apa Rendra kurang ngasih uang ke kamu?"
"Ohhh enggak kok mah, bukan. Alhamdulillah Rend ehh Mas.. Rendra lebih dari cukup ngasih uang nya, lebih malah ma"
Entah kenapa kali ini Lara jadi merasa sungkan memanggil nama saja pada suaminya di depan Bu Fatima. Padahal sebelumnya dia biasa saja memanggil Rendra dengan nama saja tanpa embel embel sama sekali."Nahh ini, seperti nya bukan hanya anak anak yang harus dibiasakan, kamu nya juga. Gak papa sebenarnya panggil nama saja, mama dulu juga gitu sama almarhum papa nya Rendra, panggil nya nama saja, baru semenjak ada anak, baru berubah jadi papa manggil nya biar sama kayak Rendra manggil papa nya. Kamu juga harus belajar, dibiasakan. Mama maklum karena kalian belum lama kenal jadi masih canggung pasti nya, tapi gak ada salah nya dicoba, nanti jadi terbiasa kok"
Lara mengangguk pelan membenarkan kata kata Bu Fatima, ahh Bu mertuanya ini benar benar mirip ibu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lara Charanya
RomanceLara Charanya anak pertama dari keluarga yang sederhana, sejak usia 20 tahun dia sudah menjadi tulang punggung keluarga, bekerja sekuat tenaga nya dari pagi sampai malam demi memenuhi kebutuhan keluarga. Namun siapa yang menyangka pekerjaan nya seb...