episode 9

18.5K 1.5K 60
                                    

"Sah....."

"Alhamdulillah"

Teriring doa dipanjatkan oleh beberapa orang yang berada didalam kamar salah satu rumah sakit. Pernikahan sederhana yang akhirnya terjadi antara Lara dan Rendra.

Binar bahagia sama sekali tak terlihat diwajah kedua mempelai, kesedihan diwajah Lara pun sama sekali tak bisa ia sembunyikan, sungguh bukan pernikahan seperti ini yang Lara inginkan. Tapi lara tidak punya pilihan lain, hanya ini satu-satunya jalan agar ibunya bisa segera di operasi.

Dua hari setelah pembicaraan malam itu dengan Rendra ditaman, keadaan ibu Dinar semakin memburuk, dokter sangat menyarankan operasi harus segera dilakukan, buntu.. putus asa.. itu yang saat itu Lara rasakan, hingga akhirnya setelah perdebatan batin nya sendiri Lara memutuskan menerima usulan Rendra.
Lara benar benar menghilangkan ego dan harga dirinya ketika menyetujui pernikahan ini, tapi ini sudah jalan yang terbaik, yang penting ibunya bisa segera dioperasi dan bisa sembuh. Soal pernikahan nya Lara sangat tidak bisa membayangkan seperti apa nanti pernikahan dengan Rendra.

Setelah Lara menemui Rendra dan mengatakan menyetujui ide pernikahan ini, Rendra segera menemui ibu Dinar untuk menyampaikan maksud nya menikahi Lara.
Ibu Dinar awalnya sangat terkejut dengan kedatangan Rendra, apalagi setelah tau maksud dari Rendra adalah ingin meminang Lara,
ia memang benar ibu Dinar sangat ingin lara segera menikah, tapi tetap saja kemunculan Rendra ini membuat ibu Dinar bingung. Tapi setelah tau bahwa Rendra ini ayah dari Resya Bu Dinar sedikit mengerti mungkin Lara dan Rendra saling tertarik karena seringnya Lara bersama Resya.

"Kami memang tidak pacaran Bu, saya mengenal Lara sebagai guru Resya, saya tertarik dengan Lara karena seringnya perjumpaan kami, dan buat saya sekarang bukan waktu nya buat pacaran, jadi saya langsung melamar Lara secepatnya"

"Apa kamu beneran serius?"

"Saya serius Bu, saya serius sama Lara, kita memang belum cukup waktu untuk saling mengenal saat ini, tapi saya janji akan menjaga lara melindungi nya dan memastikan dia tidak kekurangan apapun."

Pertemuan dan janji Rendra pada Bu Dinar kala itu ketika menemui nya untuk pertama kalinya, dan di hari berikutnya Bu Dinar menyetujui pernikahan mereka, itupun setelah mendengar keinginan yang sama dari lara soal kesiapannya menikah, dan entah kenapa Bu Dinar merasa yakin pada Rendra, dalam hati Bu Dinar yakin Rendra adalah orang yang tepat untuk menjadi suami Lara, Dinar tidak mempermasalahkan status Rendra yang seorang duda, bu Dinar sadar kondisi nya saat ini tidak memungkinkan untuk memilih, yang bisa ia rasakan adalah Rendra adalah orang yang tepat untuk anaknya.

Setelah mendapat persetujuan dari Bu Dinar segera Rendra dan Lara mengurus semuanya, Lara segera menghubungi adik adiknya dan meminta mereka datang kejakarta, dan juga meminta restu pada budhe pakdhe yang ada di Jogja.

Skenario Allah tentang jodoh manusia memang luar biasa, Lara tidak pernah terfikir akan menikah dengan kondisi seperti ini. Begitupun dengan Rendra sama sekali tidak menyangka bahwa dia akan menikah lagi, setelah kepergian istrinya bahkan Rendra sudah memantapkan diri untuk tidak menikah lagi, tapi lagi-lagi skenario Allah berbeda dengan skenario yang kita ingin kan. Rendra pun tidak menyangka usulan menikah dengan Lara itu adalah ide nya, dia pun tidak tau betul apa yang mendasari pikirannya untuk menikahi Lara saat itu.

Pernikahan tiba tiba ini membuat beberapa orang terdekat mereka terkejut, mereka tidak menyangka Lara dan Rendra sedekat itu sehingga memutuskan untuk menikah.
Kalau ditanya siapa yang paling berbahagia atas pernikahan dua insan ini jawaban nya tentu saja Resya, gadis kecil itu bahagia sekali senyum tak pernah lepas darinya meski harus berada dikursi roda nya, yaa Resya sudah membaik dan hari ini sudah di izinkan pulang tapi tentu saja setelah menghadiri pernikahan ayah dan guru kesayangan nya itu.

Berbeda dengan adik bungsu nya Reyfan dan Refi justru terlihat tidak senang dengan pernikahan ayah nya ini, mereka merasa tidak rela dan menganggap ayah nya telah melupakan mendiang ibu mereka karena menikah lagi.

Raut sedih juga ditunjukkan oleh Jihan sekretaris Rendra, wanita itu terlihat sedih dan kecewa dengan pernikahan Rendra. Tidak menyangka Guru Resya ini justru bisa membuat Rendra memutuskan untuk menikah lagi karena Jihan tau setelah kematian istrinya, rendra sama sekali tak berniat untuk menikah lagi, tapi lihat kenyataan nya sekarang justru Rehan kembali menikah bahkan menikahi seorang guru TK yang sangat berbeda dengan mantan istrinya dahulu.

~~~

Malam hari nya setelah proses ijab Qabul, Lara yang biasanya tidur diruang inap ibunya kini harus tidur di rumah Rendra tentunya.
Aby dan Tabia lah yang gantian menunggui Bu Dinar dirumah sakit.
Ditemani budhe serta pakdhe yang datang dari jogja.
Sebenarnya Lara ingin sekali berada dirumah sakit ikut menunggu ibu nya tapi apa daya semua menyuruh nya pulang ikut dengan Rendra dan anak anak.

Jadilah sekarang dia berada di dalam kamar bersama laki laki asing yang berstatus suaminya.

Bingung

Malu

Takut

Rasa rasanya semua perasaan berkumpul jadi satu dalam dirinya saat ini.

Setelah selesai menidurkan Resya, Lara kembali ke kamar Rendra. Saat ini Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, Lara berdoa dalam hati semoga Rendra sudah tidur, ia sengaja berlama lama dikamar Resya, walaupun gadis kecil itu udah tidur dari tadi.

Ketika ia masuk ke kamar Rendra tadi, Lara tak melihat rendra didalam kamar, seperti nya lelaki itu sedang berada dikamar mandi.
Lara membuka koper kecil yang ia bawa dari rumah sakit, gak banyak yang Lara bawa karena memang niat datang ke jakarta untuk berobat ibu nya, jadi hanya beberapa baju yang ia bawa.

"Susun aja baju mu di dalam lemari itu Ra?"

Terdengar suara Rendra yang baru saja keluar dari kamar mandi, Lara segera berdiri dari duduknya dan hanya mengangguk.

"Emm pak..." Panggil Lara ketika melihat Rendra berjalan ke arah lemari baju.

"Ya.."

"Saya boleh tidur dikamar Resya aja pak?" Tanya Lara pada akhirnya

"Enggak"

Lara sedikit terkejut dengan jawaban tegas Rendra barusan.

"Kamu tidur dikamar ini, kamu gak usah takut saya ngapa ngapain kamu, kamu bisa pegang perjanjian kita kemarin,kita laksanakan tugas kita masing masing, kamu cukup membantu saya mengurus anak anak dan rumah ini.

Lara hanya mengangguk, kata kata Rendra barusan seolah mengatakan bahwa dia ini hanya ibarat pengasuh yang sah, bukan istri yang sah. Lagipula apa yang diharapkan? Pernikahan ini hanya simbiosis mutualisme bagi keduanya. Lara tidak berharap banyak, yang penting ibu nya bisa dioperasi dan sehat kembali.
Rendra pun begitu ia tidak mau berharap lebih pada pernikahan nya sekarang, yang ia tau niat dia hanya ingin anak anak nya terurus. Dan dia bisa fokus pada pekerjaan nya.

***

Haiii teman teman semua, ya Allah lama banget ya gak update.. semoga belum lupa ya sama cerita ini.

Sebelumnya mau ngucapin makasih banyak, walaupun saya belum sempet post cerita ini lagi, tapi vote dan komen buat Believe dan Lara ini luar biasa, notif nya ada terus setiap hari..

Terima kasih, terima kasih semuanya..🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Mudah mudahan saya bisa cepet post lanjut cerita ini yaa...

Lara CharanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang