"nyatanya cinta tak melulu tentang kebahagiaan, akan ada saatnya dimana cinta beriringan dengan yang namanya kebencian. "
SIERRA PUTRI WARDHANI (rara)
______________________________________
Setelah beberapa kali menghela nafasnya, arum akhirnya memutuskan untuk memasuki kelasnya. Keadaan menjadi hening seketika, hingga sebuah hantaman dari segumpal kertas itu menyerangnya secara bergantian.
"nah ini dia, si tangan panjang!"celetuk gery dengan raut jahilnya.
"ih gery apaan sih, nggak usah nuduh-nuduh gitu "bantah rara tak terima,bahkan gadis itu sampai berdiri dari tempatnya.
"duh ra, lo masih belain ni maling! Jelas- jelas dia yang ngambil kunci jawaban bu rini tapi malah nuduh clara. "timpal jill yang diiringi tawa semua penghuni kelas.
"tau tuh, udah salah nggak tau diri. "cerca ayu .
"nggak pernah diajarin ibu lo ya kalau mencuri itu dosa"arum lantas menatap jaya setelah pria itu dengan santainya membawa nama ibunya"apa natap gue gitu? Ada yang salah sama omongan gue? "ujarnya jumawa. .
"gue penasaran kok dia bisa sih dapet beasiswa ?"heran chacha yang turut buka suara.
"ehm gini chacha yang paling imut sedunia, jaman sekarang tu kalau mau dapet sesuatu nggak susah-susah, apalagi cewek. "ujar gery seraya menatap arum dari ujung kaki hingga ke kepala, lalu mengedipkan sebelah matanya"yang penting ..."
"gery.. "sentak rara seraya berjalan menuju gery"sejak kapan berubah jadi banci? "tukasnya membuat raut wajah gery berubah seketika menjadi datar.
"bilang sekali lagi! "tantang gery dengan santai namun penuh aura kemarahan.
Rara seolah kehilangan rasa takutnya, gadis itu semakin beringsut mendekat ke arah gery"banci"bisiknya .
Srettt... BRAKKKKKK.
"Lo bilang apa? "sentak gery seraya mencengkram kerah rara setelah sebelumnya mendorong meja didepannya hingga terjungkal, tingginya yang jauh diatas rara membuat gadis itu bernjijit karena tarikannya.
"BANCI"teriak rara bak orang kesetanan.
Dengan geram gery melempar rara, terdengar bunyi cukup nyaring setelahnya. Saat itu rara menutup matanya, menanti rasa sakit yang pasti kan dirasakannya, pikirnya.
Namun anehnya, hingga beberapa saat, dia tak merasakan apapun.Dan saat ia memutar lehernya, saat itu pula keawarasannya seolah ditarik kembali"arummmmm"pekiknya melihat arum terduduk di depan papan tulis kelas seraya memegang bahu kirinya.
"Arum, kamu nggak papa? Kita ke uks sekarang! "menarik tangan arum untuk berdiri.
"aaaaaghh"pekik arum ketika rara menarik pergelangan tangannya.
Hal itu sontak membuat rara panik bukan main"arum maaf, maaf, harusnya kamu nggak lakuin ini, maaf! "
Arum menggenggam tangan rara yang terasa begitu dingin, dapat ia rasakan gadis itu tengah gemetar"arum nggak papa ra, ini cuma kepentok dikit, nggak sakit kok! "katanya meyakinkan rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBREAKING (On Going)
Romance~HEARTBREAKING~ _________________________________________ Perlahan ia melangkah,menepis jarak yang terbentang diantara keduanya.Hingga akhirnya ia mensejajarkan dirinya tepat didepan gadis yang wajahnya kini tampak basah,campuran keringat juga air...