"jikalau hati memang ingin menetap, tak perduli sejauh apapun berlari, Yang namanya cinta akan selalu tau kemana dia harus kembali. "
SIERRA PUTRI WARDHANA
______________________________________
"lepasin Kak"sudah berkali-kali ia mengatakan hal Yang sama ,namun hasilnya tetaplah nihil"kak seta lepasin tangan aku"ulangnya untuk Yang kesekian kalinya.
Seta sendiri tak terlihat berniat untuk melepaskan gadis itu,tangannya semakin erat menggenggam tangan mungil rara sampai gadis itu sesekali merintih karna ngilu akibat cengkramannya Yang kuat.
Rara Yang sudah lelah meronta pun kini hanya bisa pasrah mengikuti langkah kaki seta,dan sepertinya seta menyadarinya,terlihat dari genggamannya Yang sedikit mengendur. Pria itu terus melangkah tanpa menoleh sedikitpun, namun agaknya rara dapat menebak kemana seta akan membawanya.pria itu menekan tombol lift ke lantai teratas gedung sekolah, dan hanya ada rooftoop disana.
Dan benar dugaannya, seta membawanya ke rooftop .angin sejuk itu langsung menyapanya ketika seta membuat pintu besi tersebut, membuat rambut bergelombang miliknya sedikit berterbangan karrnanya.
"duduk"
Matanya Yang sempat terpejam seketika terbuka ketika suara Bass milik seta terdengar,menatap sekelilingnya dengan pandangan kagum"bagus banget gila.. "pekiknya dalam hati"kalau aja bukan markas pandawa, pasti bakalan kesini tiap hari "pikirnya.
"kesini aja kalau emang mau"
Rara memandang seta, membuat pria itu melengkungkan bibirnya sebelum kemudian berjalan lebih dulu untuk mengambil tempat di sebuah sofa king size Yang entah bagaimana rara tidak tahu bisa ada disana lengkap bersama sebuah Meja berukuran medium juga payung berukuran raksasa Yang menaunginya "nggak mungkin diangkat dari lantai bawah ke lantai atas dong"pikirnya absurd.
"duduk ra"menepuk sisi kirinya Yang kosong ,tangannya tak tinggal diam dengan merogoh bagian bawah meja hingga rara melihat kotak putih dengan tanda PMR(PALANG MERAH REMAJA) yang sudah ada dalam genggaman seta.
Karna malas berdebat, rara hanya mengikuti apa Yang seta ucapkan. Dengan ekspresi datarnaya tertunya, dia duduk di samping seta. Dari sini rara bisa melihat dengan jelas bagian bawah sekolah termasuk gerbang menjulang Yang tampak kecil dari atas sini.tempat ini bersih terawat dengan beberapa tanaman hijau di dalam pot-pot kecil Yang diletakkan di pinggirannya,tidak ada pagar pembatas layaknya balkon membuatnya sedikit was-was sebenarnya. Bayangan tentang kilasan film-Film action juga horor Yang dilihatnya seolah terputar acak ,membuatnya merinding tatkala membayangkan dirinya jatuh dari atas sini"apaan sih, gak jelas banget"rutuknya pada diri sendiri.
"aww"pekiknya ketika merasakan sebuah rasa perih di sekitar lehernya.
"sakit ya? "
Rara diam tak menjawab"masih harus ya tanya begitu, kalau teriak ya pasti sakitlah ogeb"batinnya .
"Aku bakal hati-hati, tenang aja"rara masih tetap diam, dan sesekali meringis ketika rasa perih itu kembali Terasa.
Hingga Akhirnya ia mendengar kekehan ringan milik seta"aku nggak tau sejak kapan kamu jago berantem ra,tapi Aku bangga sama kamu.seenggaknya Sekarang, Rara Udah pinter jaga diri .hal itu buat aku sedikit tenang ."
Kata-kata seta tampaknya mengganggu pikiran rara, gadis itu merasa seta sedang mengucapkan kalimat perpisahan padanya.namun hal itu tak lantas membuatnya luluh, hatinya nyatanya masih sekeras batu.
"udahkan ? "tanyanya seraya beranjak dari duduknya, bersiap untuk pergi sebelum hal Yang tak diinginkannya terjadi, yakni luluh terhadap perhatian kecil seta Yang nyatanya masih saja tetap berdampak besar baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBREAKING (On Going)
Romance~HEARTBREAKING~ _________________________________________ Perlahan ia melangkah,menepis jarak yang terbentang diantara keduanya.Hingga akhirnya ia mensejajarkan dirinya tepat didepan gadis yang wajahnya kini tampak basah,campuran keringat juga air...