"dibalik acuh terkadang disitulah tersimpan rasa, karna tidak semua orang mahir menunjukkan rasa meski sebenarnya memiliki rasa.mungkin itu salah satu penyebab yang namanya patah hati, saling diam ,saling tak mengerti, lalu saling mengikhlaskan ,Dan pada akhirnya berujung pada kehampaan"
ADRIAN A. B.
______________________________________
"Siapa yang kasih izin lo duduk disini? "suara berat itu menghentikan kegiatan Arum ,jantungnya bertalu dengan cepat ketika mata biru itu menatapnya tajam "gue nggak suka ngulang pertanyaan gue!"ketusnya .
"ehm itu.. "Arum meneguk ludahnya kasar ,tangannya sibuk meremas kotak bekal makannya sendiri yang hanya tersisa wadahnya saja.
Hatinya bergejolak ketika melihat tetesan keringat itu mengalir dengan lembut seakan membingkai wajah tegas itu ,Ingin rasanya membantu menyekanya namun logikanya seakan memperingatinya untuk menahan diri.
"Anak sultan lo? "Arum menggeleng mendengar pertanyaan yang keluar dari pria di samping Adrian, yah Adrian. Pria bermata biru dengan wajah yang terpahat begitu apik itu adalah Adrian,sementara pria bernetra coklat terang di samping Adrian- "Bukan anak sultan tapi berani duduk di kursi anak sultan! "tuntut Si pria yang sama.
"Arum anak pak budi bukan pak sultan"balas Arum pelan yang seketika membuat berbagai ekspresi aneh itu tertuju padanya.
"Puft"ketiga pria dibalik pria yang tengah berdiri menjulang didepan Arum pun tampak menahan tawanya.Hingga salah seorang diantaranya menjatuhkan dirinya tepat di seberang Arum"Tuh Set dengerin, dia tuh anak pak budi bukan pak sultan. sialan,polosnya nggak ngotak ! "katanya masih disertai tawa yang tak kunjung reda.
"Pergi! "Seru Adrian.
Sementara Arum tetap diam, sibuk mencerna maksud dari pria didepannya. Hingga akhirnya-"kan Arum duluan yang disini, lagipula masih ada kursi kosong yang lain."cicitnya pelan seraya menggenggam erat kotak makan kosong ditangannya,jujur saja jantungnya kini tak baik-baik saja. Sengaja ia mengalihkan pandangannya, karna ia benar-benar tidak tahan ditatap seintens itu oleh Adrian. Belum lagi keempat pria lain yang bersamanya,termasuk pria bernetra coklat itu.
Badan Arum kian terasa bergetar ketika melihat Adrian berjalan pelan tapi pasti ke arahnya, dan aliran darahnya seketika terhenti saat merasakan sentuhan tangan kokoh itu dibahunya.Dengan mudah pria itu menggeser tubuh Arum lalu melewatinya hingga akhirnya mendaratkan dirinya pada kursi yang tadi sempat Arum duduki"Ji , kasih tau dia! "Titahnya yang sarat akan perintah.
pria berambut hitam pekat yang disebut namanya itu pun mengangguk seraya bangkit dari duduknya setelah sebelumnya menghentikan tawanya, mendekat ke tempat dimana Arum berdiri.sebelah tangannya bertumpu pada meja dengan kaki yang disilangkan , sementara matanya menatap lurus netra hitam milik Arum penuh intimidasi seperti yang dilakukan Adrian tadi. Bedanya tatapan pria tampak sedikit lebih lunak dibandingkan milik adrian yang terasa membekukan, bahkan tersirat sedikit kehangatan disana.
"Pertama: ini tempat khusus punya kita, Kedua : nggak ada yang boleh duduk disini bahkan nyentuh kursi ini selain kita, Ketiga :lo dalam masalah kalau lo nggak pergi sekarang juga. "jelas pria dengan garis wajah orientalnya tersebut, sarat akan ancaman yang membuat bulu kuduk Arum berdiri tiba-tiba. Kesan hangat yang tadi sempat ia rasakan seolah hilang, bersamaan dengan tatapan pria itu yang tampak begitu berbahaya. Ia benar-benar tidak mengerti ,bagaimana bisa seseorang berubah secepat itu.
Menatap beberapa pasang mata yang juga ada disana , seolah tengah meminta sebuah pertolongan. Namun yang ia temui hanya sunyi senyap, tak ada keramaian seperti awal mula ia datang. Semua mata disana seolah mengisyaratkan satu hal secara serentak padanya, dan saat itulah ia sadar bahwa ia hanya punya satu pilihan .yakni, pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBREAKING (On Going)
Romance~HEARTBREAKING~ _________________________________________ Perlahan ia melangkah,menepis jarak yang terbentang diantara keduanya.Hingga akhirnya ia mensejajarkan dirinya tepat didepan gadis yang wajahnya kini tampak basah,campuran keringat juga air...