filosofi cinta

66 19 10
                                    

"aku dan kamu adalah dua kata yang berbeda dengan dua pengertian yang juga berbeda. Dari sana aku mencoba mengerti, bahwa akan selalu ada jarak di setiap dua hal yang berbeda ,layaknya fajar dan senja yang menjadi jarak antara pagi dan malam.
aku dan kamu pun nyatanya mampu menjadi jarak antara kita dan masa depan.

"Nastiti Arum P. W.

______________________________________

Pagar hitam menjulang yang di penuhi sulur tanaman disetiap sisinya   itu tampak terbuka, seolah sengaja memberi akses bagi porsche hitam tersebut untuk melenggang masuk menyusuri halaman luas nan megah yang tampak apik terawat. Bangunan tua bernuansa eropa klasik tersebut  bagaikan istana di tengah padang savana yang terasa sejuk dengan berbagai pohon-pohon serta tanaman bunga yang berdiri begitu kokoh di atas rerumputan hijau , sekokoh pilar-pilar yang berdiri tegak disetiap sisi bangunan.

Tak berapa lama, porshce hitam itu pun berhenti tepat di muka bangunan,dimana seorang pria paruh baya tampak telah siap siaga di posisinya untuk membuka pintu mobil detik itu juga.

"selamat datang tuan muda !"ujar  pria paruh baya tersebut seraya menutup kembali pintu mobil sport hitam milik tuan mudanya tersebut,Sedang sang tuan muda hanya menganggukkan kepalanya samar ,tampak puluhan orang dengan pakaian pelayan senada berlari kecil untuk berbaris rapi menyambut kedatangannya. Mereka membungkukkan badannya ketika sang tuan muda melewati mereka dengan aura arogannya yang cukup kental.

"makan malam sudah siap tuan muda! "langkah sang tuan muda pun berhenti ,menatap nanar meja makan yang kosong seperti biasanya"tuan besar sedang dalam perjalanan bisnis ke london, dan akan kembali minggu depan.beliau berpesan-- "

"I don't care!. "katanya sebelum  senyum kecut itu terbit di bibirnya"buang  semua makanan itu nana! "katanya sebelum pergi meninggalkan seorang wanita paruh baya yang dipanggilnya nana tersebut,sedang wanita paruh baya itu pun hanya bisa menatap iba sang tuan muda. Adrian yang kini ditatapnya itu bukanlah Adrian kecil yang dulu selalu mengadu padanya tentang lututnya yang terluka akibat terjatuh dari sepedah,atau matanya yang perih karena busa sabun yang dimainkannya,bukan pula anak kecil yang sering berteriak ketakutan saat melihat seekor tungau,terlebih anak kecil yang selalu bergelayut manja dilengannya, kini ia telah tumbuh menjadi sosok dingin tak tersentuh.

"dia benar-benar sudah berubah,kira kenapa dia tiba-tiba pulang kemari? "

Bisikan di telinganya membuat nana memutar lehernya, lalu menatap tajam seorang wanita dengan seragam senada seperti yang digunakannya"ini rumahnya, dia tidak perlu alasan untuk pulang sarah. Jadi lebih baik tutup mulutmu, dan kembali pada tempatmu !!. "tekannya penuh peringatan.

Sementara wanita bernama sarah itu menelan ludahnya kasar, sebelum melenggang pergi seraya menggerutu pelan"aku kan hanya bertanya, lagipula memang itu kebenarannya. Aku bahkan bisa menghitung kepulangannya dengan jariku. "

"sarah. "peringat nana.

"aku tidak mengatakan apa-apa. "sangkalnya seraya mempercepat langkahnya untuk pergi menjauh dari nana yang dalam mode on .

Sedang nana menggelengkan kepalanya, anak didiknya satu itu memang sangatlah menyebalkan. Jika saja ia ingin, ia bisa meminta tuan besar untuk memecatnya tapi sayangnya nana tidak sejahat itu.

______________________________________

Dikamar yang sangat luas dengan dominasi warna hitam putih itu tampak gelap tanpa penerangan sedikitpun kecuali sinar bulan yang membias dari dinding kaca yang menjadi pembatas antara kamarnya dengan balkon ,perlahan ia berjalan menuju dimana sinar itu datang. Kamar yang terlentak dilantai tertinggi rumah tersebut memudahkannya menatap jalanan malam di luar sana , satu kali tekan dan dinding kaca tersebut pun terbagi menjadi dua bagian.

HEARTBREAKING (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang