Tragedi

25 3 5
                                    

"Aku pikir kamu beda,ternyata kamu sama!dengan luka!"

Nastiti Arum Pandan Wangi.

______________________________________

Tetes demi tetes peluh itu membanjiri  raut lelahnya,deru nafasnya terdengar bersahutan di dalam ruang yang kini tampak bersih nan rapi. Dikala rasa penat menguasainya,barulah ia mendudukkan dirinya di atas lantai keramik yang baru saja kering tersebut.

"Rum, udah selesai nih.kita semua istirahat ya? "tutur seorang gadis ber-nametag lulah fitriana tersebut yang juga tampak sama lelahnya dengan Arum.

Arum mengangguk seraya menciptakan lengkungan di bibirnya"kasih tau semua anggota ya, sepulang sekolah nanti kita rapat buat nentuin struktur organisasi kita yang baru."pesannya yang dibalas jempol oleh lulah.

Tak lama kemudian, hanya tersisa dirinya sendiri. Sebelum derap langkah kaki seseorang yang sejak kemarin tak dapat ia hubungi memecah keheningan miliknya.Raut wajah yang selalu sama ,tanpa ekspresi itu justru entah kenapa begitu ia rindukan. Katakan Arum lemah, tapi sungguh!ada secercah kegembiraan dalam hatinya dikala wajah itu kembali tertangkap retinanya.

"Hai~"katanya dengan dalamnya seraya berlutut guna mensejajarkan diri dihadapannya ,bibir    coklat yang kini tampak terlipat kedalam serta tatapan tajam yang kian menghunus itu seolah membuat detak jantung Arum menggila.

"Capek? "sekali lagi bariton itu menghujamnya, sementara ia hanya mengangguk pasrah"kantin?"

Tawa kecil Arum membuat kening pria dihadapannya berlipat ganda,seolah bertanya"apa yang lucu? "sementara dirinya sendiri masih larut dalam kekehannya .

"Hai?capek?kantin?"kuynya mana? "cerca Arum di sela tawanya "kakak kebiasaan kalau ngomong itu irit banget, padahal gratis."imbuhnya diselingi guyonan receh yang hanya dibalas raut datar oleh Adrian.

"Lebih praktis? Lagipula kamu selalu ngerti kan? Masalahnya dimana? "seloroh Adrian dengan satu alisnya yang terangkat sebelum akhirnya bangkit dengan menyisakan satu tangannya yang kini terulur pada Arum"Ayo!"ajaknya yang lagi-lagi membuat Arum tak habis fikir,namun juga tak urung mengikuti langkah lebar kekasihnya.

~~

"Jadi udah setuju semua kan sama susunannya,kalau gitu rapatnya cukup sampai sini. Makasih buat waktu dan perhatian kalian semua, aku harap kita semua bisa bekerja sama dengan baik untuk satu tahun masa tugas kita kedepan~"

"Bimantara high school, yakin bisa, pasti bisa! "seru semua orang yang duduk mengitari meja panjang tersebut, sebelum akhirnya beranjak pergi.

Lagi-lagi hanya tinggal Arum yang kini sibuk menata barang-barangnya,hingga akhirnya denting  disertai getar yang berasal dari atas meja tersebut mengalihkan perhatiannya. Keningnya berkerut dikala membaca pesan yang tertulis di atas layar persegi itu.Berkutat dengan rasa penasarannya,hingga akhirnya memutuskan untuk beranjak detik itu juga.

☘️☘️☘️

Langkahnya terhenti dikala ia merasa ada sesuatu yang tak beres, ada yang mengganjal rasanya. Namun rasa penasarannya kian memuncak dikala pintu didepannya dapat ia buka dengan sangat mudah.Mengambil jeda seraya mengumpulkan keberanian seperti kebiasaannya saat ketakutan,Arum kembali menghirup udara sepanjang yang ia bisa.

Satu yang kini ia rasakan, pengap.Tak ada penerangan kecuali setitik pias cahaya yang datang dari lubang-lubang jendela kayu yang tampak sedikit usang,jujur dalam hatinya ia tidak pernah berfikir bahwa sekolah sekelas BHS memiliki ruang seperti ini!Kotor,penuh debu, dan berantakan!

HEARTBREAKING (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang