possesive

17 2 6
                                    


"You're Mine"

ADRIAN ABRIAL BIMANTARA

______________________________________

"kakak capek ya? "tanya Arum yang membuat adrian menatapnya datar tanpa ekspresi sedikitpun"Bentar."katanya sebelum kemudian meninggalkan Adrian yang tengah terduduk di sebuah kursi panjang itu .

sibuk menghela nafas berkali-kali seraya memejamkan matanya,Hingga akhirnya Hawa dingin yang terasa membekukan kulit pipinya itu membuat Adrian sontak membuka kedua matanya "shitt... ".

Arum dengan wajah polosnya menjadi hal yang pertama kali ia lihat"minum dulu, pasti capekkan? "ujar gadis itu disertai senyuman manis yang membuat rasa kesal Adrian meluap entah kemana.

Dengan cekatan Adrian membuka penutup botol minuman itu dan menenggak isinya hingga sisa setengahnya saja "seneng? "

Arum mengangguk antusias "banget. "tukasnya yang membuat adrian terkekeh kecil setelahnya.

Entah kenapa melihat tawa gadis itu, membuat Adrian merasa berhasil. Rasanya bahkan jauh lebih menyenangkan jika dibandingkan ketika ia memenangkan turnamen basket maupun olimpiade nasional maupun internasional yang pernah ia ikuti sebelumnya. Ada euforia yang timbul di dadanya,sebuah kegembiraan yang tak bisa ia lukiskan dengan kata-kata. Seolah menyapu bersih setiap keresahan yang ia rasa, absurdnya seperti menemukan dunianya yang Dulu .

"jadi mau naik apa lagi ?"tukas Adrian seraya mengedarkan pandangannya ke segala arah.

"emang kakak punya uang? "

"Banyak..--"SKAKMAT,Adrian membeku seketika. Akal sehatnya baru menyadari sebuah kenyataan "kita ke ATM dulu! "tukasnya yang tampak hendak bangkit dari duduknya.

" aku bawa uang kok. "tutur Arum yang langsung membuat kepala adrian berputar 180 derajat"ada yang salah? "tanyanya dengan kernyitan di dahinya yang begitu kentara.

"Salah Besar."tukas Adrian penuh penekanan.

"dimana salah.. --" ujar Arum menggantung dikala mata elang Adrian menatapnya tajam, bak seekor singa yang tengah membidik mangsanya .

Sementara Adrian menggeram "Because it hurts my Pride,jangan lupa kalau di depan lo itu Adrian Bimantara.I was used to the top, and had no intention of going down at all."

Arum terdiam kaku di tempatnya,mata polosnya hanya mampu mengerjap ketika tangan kokoh nan lebar itu menangkup sebelah pipinya, dan mengelusnya lembut.

"sorry ..--"Adrian harus rela saat ucapannya terpotong ketika melihat Arum berusaha membuka bibirnya yang sejak tadi terkatup rapat. Dalam hati ia mengumpat dirinya sendiri "what are you doing, jerk !! Lo buat dia takut bego, Adrian tolol !."

"aku nggak bermaksud gitu, aku cuma coba kasih saran. "cicit Arum dengan kepala yang tertunduk dalam,seolah tidak sanggup menatap pria di depannya "kita nggak usah naik apa-apa juga nggak papa ."lanjutnya yang tampak berusaha mengalihkan pandangannya supaya tak bersitatap dengan Adrian,karna dirinya takut.

Dalam hidup Arum, hanya adrian satu-satunya orang yang pernah membentaknya. Bahkan ayahnya sekalipun tidak pernah melakukannya, sementara Adrian ? Arum bahkan tidak mampu mengingat berapa kali pria itu berbicara dengan intonasi yang begitu tinggi padanya .padahal seingatnya, ia sama sekali tidak memiliki riwayat gangguan pendengaran.

"kita udah kesini, masa nggak naik apa-apa. "ucapan Adrian seolah ingin memecah keheningan yang tengah terjadi di tengah keramaian tersebut "Aku bisa pinjem uang kamu kan? Besok aku ganti. "imbuhnya seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sedikitpun.

HEARTBREAKING (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang