"semakin besar kamu mencintai, maka akan semakin besar pula peluang kamu untuk terlukai ."
NASTITI ARUM P. W.
______________________________________
"nggak perlu dipaksain kalau emang nggak kuat! ""isshh, apaan sih kak !! Kuat kok, kata dokter juga nggak papa asalkan nggak kecapean. "
Adrian hanya bisa mendesah dibuatnya "seriously? Muka kamu pucet banget itu. "
"tinggal tancap dikit kok, lagian bosen tau di rumah sakit mulu! "
"baru dua hari cla. "tukas adrian membuat clara mencebikkan bibirnya.
"ya sama aja kak, lagian hari ini itu ada kuis, aku nggak mau ketinggalan. "
"sejak kapan kamu peduli sama kuis ?"
Clara tampak berfikir "sejak semalem! "sahutnya asal.
Adrian terlihat menahan tawanya,namun tak ayal tangannya terangkat guna mengelus rambut ikal kecoklatan tersebut "ya udah ayo, tapi janji kalau ngerasa pusing atau sakit langsung bilang ok! "
"call "balas clara seraya mengangkat kedua jempolnya .
______________________________________
Deru mobil itu membuat arum lantas menggapai tasnya yang sejak tadi berada di sampingnya "ayah arum berangkat ya, kak adrian udah dateng, asslamualaikum "
"hati -hati ,salam sama adrian ya."balas sang ayah dari dalam rumah.
Sementara Arum mengangguk meski sang ayah tak dapat melihatnya, dengan semangat ia melangkah ke arah dimana mobil hitam milik adrian berada.Baru saja ia menjatuhkan membuka pintu mobil, senyum yang tadi telah terpatri apik nyatanya luntur begitu saja.
"pagi Arum."sapa orang itu yang entah kenapa terdengar seperti sebuah ejekan untuknya "gue nggak Biasa duduk di belakang, jadi.. "katanya menggantung, namun Arum tahu benar apa maksud darinya.
"iya nggak papa. "tukasnya sebelum kemudian membuka pintu mobil bagian penumpang, setelah memastikan pintu mobil tertutup rapat, saat itu lah tatapannya bertemu dengan netra biru yang selalu mampu menghanyutkannya tengah memandangnya penuh arti.
"kak ayo jalan, ntar telat lagi. "ujar si gadis yang tak lain ialah clara yang membuat tatapan arum juga adrian terputus begitu saja, setelahnya mobil itu pun bergerak pergi meninggalkan pelataran rumah Arum.
...
Di dalam mobil mewah itu hanya ada keheningan, tampak tak ada satupun dari ketiganya yang berniat membuka pembicaraan. Adrian yang tengah fokus mengemudi seraya sesekali melarikan tatapannya pada kaca spion mobil yang menampilkan sosok gadis yang juga tengah terdiam dengan kepala menghadap jendela itu seakan kehabisan kata-kata, ia bukannya tidak tahu. Selama ini bisa dibilang sudah hampir puluhan gadis yang dekat dengannya, mengenai perangainya tentu bukan hal awam bagi dirinya.
Moody, emosional, overthingking, insecure, dan masih banyak lain sifat perempuan yang tak mungkin ia jelaskan satu-persatu,bisa dibilang ia khattam tentang itu. Namun bukan berarti ia bisa menangani semuanya, dari puluhan mantannya dulu pun hanya beberapa yang menurutnya masih dibatas wajar.
Dan mengenai arum, dia tak pernah berfikir gadis itu adalah sosok yang sama dari semua gadis yang pernah ditemuinya. Arum itu sabar, panyayang, baik, dan naif. Tapi melihat tatapannya tadi saat melihat clara, adrian dapat melihat sebuah api kecemburuan disana.mungkinkah Arum cemburu? Dan entah kenapa, ia justru senang akan hal itu. Ada sesuatu yang seolah menggelitik perutnya, dan semacam Rasa bangga?semacam itu yang pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBREAKING (On Going)
Romance~HEARTBREAKING~ _________________________________________ Perlahan ia melangkah,menepis jarak yang terbentang diantara keduanya.Hingga akhirnya ia mensejajarkan dirinya tepat didepan gadis yang wajahnya kini tampak basah,campuran keringat juga air...