"CINTA, raga bisa kapan aja pergi , tapi cinta nggak. Nggak peduli sejauh apapun jarak Yang membentang, cinta akan Selalu mampu membuatnya terabaikan. Love is life, without Love is the same as death. "
DANIEL ADIGUNA BIMANTARA
______________________________________
"kenapa nggak angkat telfon? ""ketiduran! "jawab Arum sekenanya tanpa menatap adrian, pandangannya lurus ke depan.
"maaf, kemarin ada urusan mendadak ."
Arum tertawa dalam hati,pegangannya pada pinggiran kursi tanpak kian mengerat"iya nggak Papa."
Alis adrian terangkat sebelah, dalam hidupnya hanya satu orang Yang berani bersikap acuh padanya, yakni ayahnya. Adrian sudah terbiasa menerima tatapan penuh puja,kata-kata manis ,juga sikap hormat dari siapapun tanpa terkecuali selain ayahnya selama dia hidup belasan tahun lamanya. Dan sekarang untuk pertama kalinya ada orang Yang berani bersikap sedemikian rupa, padanya? Batinnya tak habis fikir.
"nanti pulang sekolah jalan-jalan? "tawarnya, entahlah hanya itu Yang kini terpikirkan olehnya.
"nggak bisa kak, aku masih ada urusan! "
Adrian merasa tengah dejavu "urusan apa?eskul lagi? "setau adrian kemarin Arum bilang bahwa dirinya memiliki jadwal perkumpulan jurnalistik,mungkin gadis itu memang tidak hanya mengambil satu eskul,pikirnya tak ingin ambil pusing.
"bukan,urusan pemilihan osis. "tukas Arum Yang lantas membuat adrian kembali menatapnya, penuh tatapan menyelidik.
"sama siapa? "
"Daniel! "
"OK "
Arum mengernyit "semudah itu? "pikirnya,namun dirinya juga enggan untuk bertanya. Bahkan pertanyaan utama yang sudah dia persiapkan sebelumnya, juga enggan tuk dia jabarkan.
"aku ke kelas duluan ya Kak!"kebungkaman adrian Arum artikan sebagai iya, sehingga ia pun langsung beranjak dari tempatnya.
Namun belum selangkah ia berjalan, tangannya telah lebih dulu tertahan "makan dulu, baru masuk kelas,! "
"tapi... "sejak awal harusnya ia sadar, arogansi pria yang merupakan kekasihnya ini sudah akut dan sulit untuk di obati. Yang bisa ia lakukan hanya pasrah, mengikuti langkah kaki didepannya dengan pandangan lesunya .
........
Bel pertanda habisnya Jam sekolah sudah berkumandang sejak beberapa menit yang lalu,sekolah tak lagi seramai tadi. Dengan langkah santai Arum berjalan seorang diri , tak berselang Lama ia merasa seseorang tengah mengawasinya. Sontak ia membalikkan tubuhnya"kak Adrian?? "serunya bingung "kakak ngapain? "
"Diem. "singkatnya dengan Kedua tangan Yang diletakkan ke dalam saku celananya, disertai wajah polosnya.
"mau kemana? "
"kemana aja!"
"kak! "geram Arum Yang merasa adrian tengah mempermainkannya "kakak mau ngapain sih sebenernya?? "
Menegakkan tubuhnya setelah sebelumnya berdehem beberapa kali seolah tengah mengulur waktu untuk menemukan alasan Yang tepat, sayangnya bibirnya masih saja terkatup rapat. Entah kenapa otaknya sedikit terganggu sekarang, hingga membuatnya tak mampu menemukan alasan logis satupun.tidak mungkin dia mengatakan alasan sesungguhnya bukan? Itu bukan gayanya, pikirnya.
"mending kakak urusin aja pacar kakak gih!"
" ngode? "
"haa?? ".
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBREAKING (On Going)
Romance~HEARTBREAKING~ _________________________________________ Perlahan ia melangkah,menepis jarak yang terbentang diantara keduanya.Hingga akhirnya ia mensejajarkan dirinya tepat didepan gadis yang wajahnya kini tampak basah,campuran keringat juga air...