14

2K 228 27
                                    

Irene kembali menghela nafasnya saat masih mendapati taehyung duduk di sofa sudut kamar inapnya 'kenapa dia tidak pulang saja' batin irene 'kenapa semuanya jadi rumit seperti ini'

Taehyung melirik irene yang ternyata masih terjaga padhal ini sudah larut malam, ia berdiri dan menghampiri irene "kenapa belum tidur?" Tanya taehyung

"Kenapa kau belum pulang?" Tanya irene

"Aku memang sengaja disini mau menginap menemanimu" ucap taehyung

"Aku tidak perlu di temani" ucap irene yang sebenarnya sudah tidak betah disini kalau taehyung pulang mungkin dia akan memohon pada pihak rumahsakit untuk memulangkannya karena ia merasa sudah baik baik saja ia merasa sangat berlebihan jika ia sampai dirawat begini dan sedikit memalukan

Taehyung mengusap kepala irene pelan "tidur sayang" ucapnya pelan lalu menarik kursi disamping tempat tidur irene dan ia duduk disana, tangannya kembali menggengam tangan irene meski taehyung pun merasa aneh melakukan ini tapi ia tetap melakukannya. Ia menyesal sudah membuat irene jadi seperti ini.

Irene berusaha menyingkirkan tangan taehyung dari atas kepalanya ia tak suka taehyung bersikap seperti ini padanya.

Taehyung melirik ponsel irene yang bergetar ada nama baekhyun disana sebenernya ponsel irene bergetar sejak tadi sejak ia mulai mengaktifkan ponsel irene

"Kau mau mengangkatnya?"

"Siapa?" Tanya irene

"Baekhyun"

"Aku tidak mau mengangkatnya" ucap irene

Taehyung tersenyum kecil mendengar jawaban irene "Wae?"

"Aku tidak berteman lagi dengannya" ucap irene

Taehyung mengangguk "oh baguslah" ucapnya "sekarang tidurlah" ucap taheyung "atau kau mau ku ceritakan sesuatu agar mudah tidur?"

"Jangan lakukan aku bukan anak kecil" tolak irene

***

Keesokan harinya

Taehyung sudah pergi sejak 30 menit yang lalu, irene hanya tinggal sendiri di kamar inapnya.

Ia sedang mencoba untuk kembali tidur saat pintu kamarnya di buka.

Pria itu berjalan perlahan mendekati irene

"Apa yang kau pikirkan sampai melakukan hal seperti ini?" Tanya tuan bae ayah irene, ia begitu terkejut saat mendapat laporan kalau irene mencoba mengakhiri hidupnya dan sekarang tengah di rawat dirumahsakit.

"Melakukan apa?" Tanya irene, irene sedikit merasa miris apakah ia harus seperti ini dulu agar ayahnya setidaknya mau menemuinya, ini bukan kali pertamanya masuk rumah sakit tapi ini kali pertama ayahnya menemuinya setelah 22th tak pernah bertemu, lebih tepatnya setelah ia menitipkan irene dipanti asuhan dulu dia bahkan berjanji akan datang setiap minggu tapi itu hanya janji yang tak pernah ditepatinya, karena hanya uang pria itu saja yang datang tidak dengan sosoknya, Ah tapi irene cukup bersyukur jikalau ia mati setidaknya ayahnya akan datang ke pemakaman nya mengingat ia pun datang saat mendengar berita ia yang akan mengakhiri hidupnya meski berita itu tidak benar karena irene tidak mungkin melakukan hal bodoh sperti itu.

Irene kerap melihat ayahnya dari liputan media yang mewawancarai nya mengingat ayahnya adalah seorang walikota. Seorang walikota yang di hormati.

Irene mengerti kenapa ayahnya tak pernah menemuinya, itu karena ia perlu menjaga image nya irene paham memalukan untuknya mempunyai anak sepetinya, mengakuinya sama saja dengan mengakui kalau sebelumnya ia pernah gagal dalam rumahtangganya, mengakui kalau di pernikahan sebelumnya ia berselingkuh dari istri sahnya dan sekarang ia menikah dengan selingkuhannya dan hidup bahagia dengan keluarga barunya.

La RougeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang