22

1.7K 199 14
                                    

Irene masih mendengar rencana yoohan untuk membawa pergi ommanya dari rumah itu.

"Noona kenapa jalan kaki kemari?" Tanya yoohan

"Memangnya kenapa? Aku naik taksi tadi" ucap irene seadanya

"Kita perlu mobil" ucap yoohan

"Taehyung sedang marah tadi tidak mungkin aku memintanya datang membantu" ucap irene lalu lebih memilih menelpon seokjin temannya.

Meski merasa aneh saat ada yang menghubunginya malam malam dan nomor yang tidak ia kenal tapi seokjin tetap mengangkat panggilan itu.

I: jin!!!

Seokjin menjauhkan layar ponselnya dari telinganya dan memeriksa lagi nomor yang menelponnya ia tau itu irene oh lihatlah siapa yang sore tadi memanghilnya oppa sekarang sudah kembali memanggilnya jin

S: kenapa mengganti nomormu?

I: itu tidak penting sekarang, datang kemari sekarang aku kirim loaksiku

S: dimana kau malam malam begini?

I: datang saja

Klik

Seokjin masih berusaha sabar menghadapi irene yang selalu bersikap seenaknya padanya, kalau bukan karena irene ia mendapatkan jiso tak akan mau ia mendatangi irene malam malam begini

Seokjin menemui irene di tempat yang diberitahu irene sebelumnya melalui pesan. Ia dapat melihat irene melambai kearah mobilnya, ia menyipitkan matanya tak mengenali pria yang sedang bersama irene saat ini

"Berapa jumlah pacarnya sekarang astaga" gumam seokjin lalu turun dari mobilnya

"Ahh aku tau kau akan cepat datang" ucap irene lalu menepuk pelan lengan seokjin "dia yoohan jangan berpikir yang tidak tidak" ucap irene

"Antar aku ke suatu tempat, kita akan begadang malam ini" ucap irene

"Kemana? Tidak bisa lama aku besok pagi ada ada janji dengan jiso" ucap seokjin seadanya

"Ya sudah berikan kunci mobilmu saja dan kau boleh pulang dan istirahat dengan baik" ucap irene lalu mengambil sendiri kunci itu dari tangan seokjin

"Mau kemana? Katakan dulu terakhir kali kau membuat kesayanganku baret" ucap seokjin ia memang begitu menyayangi mobil mobil miliknya

"Aku janji akan hati hati kali ini" ucap irene "pulang dan berkencanlah besok dengan jiso, aku yang membantumu untuk mendapatkannya kalau kau lupa" ucap irene lalu berjalan masuk kedalam mobil itu diikuti yoohan sedangkan seokjin masih berusaha menahan irene

Irene mengambil dompet seokjin yang ada di dalam mobil itu dan memberikannya pada pria itu "pulanglah dengan taksi" ucap irene lalu melajukan mobil itu tak memperdulikan seokjin yang meneriakinya

"Noona apa tak apa? Bagaimana kalau dia melaporkanmu karena sudah membawa kabur mobilnya?" Tanya yoohan

"Memabawa kabur? Astaga itu berlebihan sekali aku hanya meminjamnya" ucap irene "lagipula jiso lebih berjaga daripada mobil ini kurasa"

"Jiso siapa?"

"Dia bermain curang, dan aku membantunya" ucap irene semakin membuat yoohan tak mengerti.

Perjalanan mereka kerumah cukup lama karena letak rumah yoohan memang jauh dari pusat kota.

"Kau yakin si beengsek itu tak dirumah?" Tanya irene

"Semoga saja" ucap yoohan "belakangan ini ia tak berani pulang kerumah" ucap yoohan seadanya

Ternyata yoohan tak jauh berbeda dari yoojung keduanya sama sama anak yang baik hanya saja selama ini irene berpikir yoohan anak yang nakal karena ommanya sering menggunakan yoohan sebagai alasan saat ommanya meminta uang padanya.

La RougeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang