35

1.7K 195 24
                                    

Irene masih menatap layar ponselnya yang sudah mati, barusan taehyung menelponnya pria itu memberitahunya kalau ia akan pulang sedikit terlambat.

Irene menaruh kembali ponselnya menghela nafasnya menyenderkan punggungnya di sandaran sofa itu menatap ke langit langit kamarnya, entah kenapa ada rasa bersalah dalam dirinya melihat betapa tulusnya taehyung padanya. Sebelumnya irene tak pernah merasa seperti ini "apa aku sudah keterlaluan?" Tanya nya pada dirinya sendiri

Taehyung berbeda dari pria pria yang pernah irene sengaja menfaatkan sebelumnya. Pria itu sudah tau buruknya irene tau masih tetap bersamanya ia jadi ingat saat taehyung tau kalau ia dan seokjin bekerja sama untuk memisahkannya dari jiso dan pria itu justru yang meminta maaf padanya.

"Haruskah aku berhenti?" Gumam irene

Irene mengatakannya tapi jauh di lubuk hatinya ia juga tak ingin melepas taehyung ia tidak tau kenapa tapi ia merasa sepertinya ia tak akan bisa melakukannya. Disatu sisi ia ingin berhenti memanfaatkan taehyung karena pria itu sudah kelewat baik padanya pria itu begitu tulus padanya tapi disisi lain ia tak mau melepas nya begitu saja.

***

Malam itu taehyung pulang sekitar pukul 7 malam, dia terkejut saat membuka pintu dan mendapati irene duduk di sofa diruang tamunya tak biasanya dia disana.

"Kau baik baik saja?" Tanya taehyung saat menyadari ada yang aneh pada keksihnya ini

Irene membuang mukanya kesamping tak ingin beradu tatap dengan taehyung "Ehmm aku baik baik saja" ucapnya lalu kembali diam, pikirannya sedang kalut ia tak tega jika harus mengatakannya pada taehyung kalau ia ingin menyudahi semuanya tapi jika ia tak mengatakannya ia juga semakin tak tega melihat taehyung seperti ini dia merasa jahat sekali.

Taehyung berlutut didepan irene tangannya menggengam tangan irene ia tau keksihnya sedang tidak baik baik saja.

Taehyung tersenyum manis menatap irene ibu jarinya mengusap punggung tangan irene pelan.

"Ayo kita pesan sesuatu" ajaknya

Irene melepas tangan taehyung "aku tidak lapar aku mau tidur" ucap nya menghindar entahlah ini aneh untuknya tapi ia tak mau terus menatap wajah tarhyung ia semakin merasa bersalah.

Irene berjalan menuju kamarnya meninggalkan taehyung yang menatap punggungnya brjalan menjauh darinya.

Irene menutup pintu kamarnya lalu menguncinya, tubuhnya merosot terduduk dilantai, ia menekuk lututnya dan menangis disana perasaannya dipenuhi oleh rasa bersalah karena memanfaatkan orang sebaik taehyung.

Tidak ada interaksi lagi antara irene dan taehyung keduanya sibuk dengan dunianya masing masing irene yang masih menangis menyesali perbuatannya dan taehyung yang berusaha menyelesaikan bebrapa pekerjaannya sampai ketiduran.

Pukul 11 malam

Irene sudah cukup berpikir hatinya sudah mantap ia tidak tau akan seperti apa nantinya tapi ia akan mencoba jujur pada perasaannya, ia akan membebaskan perasaanya agar terbebas dari rasa bersalah yang sangat menyiksanya sejak siang tadi.

Irene menghapus air matanya mencuci mukanya terlebih dahulu dan brjalan perlahan ke kamar taehyung ia membuka pintu kamar itu perlahan. Irene berjalan mendekati taehyung yang tertidur di sofa.

Irene melepas kacamata yang taehyung pakai membuat pria itu jadi terbangun karena pergerakan kecil yang irene lakukan.

"Ah aku ketiduran" gumam taehyung lalu tersenyum menatap irene ia senang irene disini. Taehyung sedikit meregangkan badannya lalu melingkarkan tangannya memeluk pinggang ramping irene yang tengah berdiri didepannya.

La RougeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang