Jung Bora menatap kesal pada yoojung yang enggan diajak pergi sedngkan kalau mereka tak pergi sekarang mereka bisa telat untuk pelajaran tambahan "tidak asik sekali membolos mengajakmu" gumam Bora kesal "cepatlah aku tidak mau ommaku tau"'ucap Bora lagi tak sabaran tadi jam kosong dan ia mengajak yoojung pergi dan ia menyesal mengajak yoojung bersamanya, guru nya yang ini sangat memperhatikan absensi dia takut diadukan ommanya kalau ketahuan tak berada disekolah
Sedngkan yoojung sejak tadi berusaha menghubungi taehyung ia tak mau membairkan kakaknya pergi lagi, kakaknya bahkan tak mengenalinya sama sekali.
"Ada apa ini aku sudah haus ayo kita tinggal saja mereka dan kita beli sesuatu" bisik irene pada namjoon berusaha mencari alasan agar pria itu mau membawanya pergi dari sini
Meski begitu tetap saja irene tak bisa pergi yoojung sejak tadi melingkarkan lengannya di lengan irene takut irene pergi lagi dia sudah seperi seorang tahanan sekarang
Yoojung sebenarnya takut juga menghubungi taheyung kalau ia menghubungi pria itu bisa dipastikan juga ia akan kena marah karena ketahuan membolos sekolah yang belum perah ia lakukan sebelumnya.
Tapi ia tak perduli itu baginya menemukan kakaknya jauh lebih penting, sementara itu irene terus berdoa supaya taehyung tak mengangkat telponnya ia takut sekali jika taehyung tau ia masih hidup. Ia tak mau kembali mempertaruhkan nyawanya hanya untuk berkencan dengan taehyung.
Yoojung mengirim pesan entah pada siapa itu irene tak tau ia hanya berharap teman yoojung segera membawa adiknya ini pergi.
Sayangnya keberuntungan sedang tak bersama irene tak lama setelah yoojung mengirim pesan seokjin datang iya seokjin Kim seokjin teman irene, yoojung mengirimi semua orang pesan dan berharap ada salah satu diantara mereka membaca pesan nya dan bisa datang, sedngkan seokjin memang kebetulan sedang ada di hotel Sebrang mall ini ia sedang meeting tadi saat yoojung mengiriminya pesan, tak biasanya ia mengecek pesannya di tengah tengah meeting tapi ia tadi melakukannya dan ia bersyukur tak melewatkan itu.
"Bae irene" panggil seokjin lalu menarik irene dan memeluknya erat tak pernah ia merasa sesenang ini melihat irene benar dugaannya benar keyakinannya soal irene yang masih hidup benar dugaannya kalau irene tak mungkin melakukan hal bodoh itu.
"Kemana saja kau beraninya kau menghilang begitu saja" kesal seokjin
Seokjin melepas pelukannya dan menatap irene, yoojung tadi bilang kalau irene tak mengenalinya tapi mata itu masih sama bae irene memang tak pernah bisa membohonginya irene hanya sedang pura pura tak mengenali mereka saja
"Kembalilah ke sekolah jangan suka membolos mata pelajaran" ucap seokjin "aku jagakan Onnie mu" ucap seokjin lagi meyakinkan yoojung kalau irene aman dengannya
Seokjin kembali memeluk irene saat yoojung sudah pergi meninggalkannya dengan irene dan namjoon saja "apa yang kau rencanakan kau tidak bisa membohongi ku" bisik seokjin tepat ditelinga irene membuat wanita itu memejamkan matanya kesal karena ketahuan.
***
Seokjin membawa irene ke apartmennya sengaja karena jika membawa irene ke apartmen wanita itu pun disana tidak akan ada orang. Ibu irene bekerja yoohan juga dan yoojung masih sekolah di jam seperti ini.
"Apa dia kekasihmu?" Bisik namjoon pada irene
"Mana aku tau" jawab irene seenaknya ia masih tak mau mengaku
"Aku perlu mematikan sesuatu" ucap seokjin lalu membawa irene bersamanya "kau tunggu disini" ucap seokjin pada namjoon
Seokjin membawa irene ke ruangan lain "kau gila aku bahkan hampir gila karena menghawatirkan mu ini tidak lucu jangan bermain main seperi ini" ucap seokjin yang sudah tau kalau irene hanya berbohong padanya
"Oh maaf aku terpaksa melakukannya" ucap irene lalu menceritakan semuanya, menceritakan tentang kejadian pagi itu tentang apa yang ia dengar sebelum ia dilempar ke sungai itu dan diselamatkan namjoon dan tinggal dnegan pria bermarga Kim itu.
"Taehyung tau ini?" Tanya seokjin
Irene menggeleng "bisa tak usah beritahu dia? Aku tidak mau berhubungan dengannya lagi" ucap irene
"Ini dia bahkan sudah tau" ucap seokjin menunjukkan ponselnya yang menampilkan nama Kim taehyung disana.
"Jangan diangkat" pinta irene yang tentu diabaikan sokjin
Menurut seokjin taehyung berhak tau tentang apa yang terjadi.
Irene hanya menundukkan kepalanya memainakan jemari tangannya berharap seokjin mau membantunya sungguh ia tak mau bertemu dengan taehyung lagi, ia begitu takut.
Seokjin mengakhiri panggilan di ponselnya dan berjalan mendekati irene lagi "Kau menyukai pria yang bersamamu tadi?" Tanya seokjin curiga, aneh baginya melihat irene tampak nyaman dekat dengan pria yang secara finansial bukan tipe irene sama sekali ia curiga irene benar benar menyukai pria itu.
"Aniya dia bahkan punya kekasih" ucap irene seadanya toh selama ini ia tinggal bersama namjoon karena pria itu memang baik padanya meski memang uang nya tak banyak tapi pria itu bahkan selalu memberikan apa yang ia minta dan yang paling penting ia cukup yakin kalau namjoon pun tak mencintainya tapi ia juga tak tau alasan kenapa pria itu baik sekali padanya.
"Jadi kau jadi orang ketiga begitu? Kali ini namanya apa?" Tanya seokjin
"Aku sedng tidak mood bercanda" ucap irene seadanya ia sedang takut sekarang, takut kalau taheyung datang kemari dan menemuinya.
***
Namjoon terkejut saat tau irene hanya berpura pura selama ini "kau aktris atau bagaimana?" Tanya namjoon tak percaya"Maaf" ucap irene "aku takut kau mengusirku" ucap irene
"Kau pikir aku setega itu sampai akan mengusirmu? Dimatamu aku pria sejahat itu?" Tanya namjoon marah
"Maaf kau menakutiku" cicit irene saat melihat namjoon tampak marah dan kecewa padanya belum pernah ia melihat namjoon begitu marah sperti ini.
"Kau keterlaluan sekali kau membuatku seperti orang bodoh selama ini" ucapnya lagi
Seokjin berjalan ke arah pintu saat ada yang menekan bel nya ia yakin itu taehyung.
Irene menarik ujung baju yang namjoon pakai "oppa maaf" ucap irene, ini kali pertamanya memanggil pria itu dengan sebutan oppa, sejak awal namjoon selalu memintanya sperti itu tapi irene enggan melakukannya karena merasa aneh.
"Berhenti merayu ku" kesal namjoon
"Oppa maaf" ucap irene tak mendengarkan larangan namjoon yang masih kesal padanya baru irene akan memeluk namjoon lengannya di tarik taehyung membuatnya reflek membalikkan badanya menatap pria itu.
Sekali melihat saja taehyung sudah sangat yakin kalau yang bediri didepannya ini irene bae irene keksihnya
"Kau kemana saja?" Tanya tarhyung lalu memeluk irene ia tak bisa menahan air matanya lagi perasaannya campur aduk saat ini ia begitu senang, ia begitu lega, tapi ia juga begitu marah saat tau irene selama ini tinggal dengan pria lain.
"Aku mencarimu" ucap taehyung
"Yang mana yang kekasihmu? Dua duanya?" Tanya namjoon saat melihat taehyung juga begitu khwatir dengan irene hal yang sama yang seokjin lakukan tadi.
Sungguh irene hanya wajahnya saja yang mirip adiknya sifatnya sama sekali tidak, adiknya bahkan takut untuk dekat dengan pria sedangkan irene entah ia pun bingung yang mana keksih irene yang sebenarnya.
Taehyung melepas pelukannya menatap wajah irene wajah yang sudah lebih dari 3 bulan ini tak pernah ia lihat sama sekali. Meneliti setiap badan irene memastikan kalau keksihnya itu sudah baik baik saja.
"Tidak perlu khwatir" ucap irene "oppa aku mau putus" ucap irene lalu melepas tangan taehyung dari bahunya
"Mwo?" Tanya taehyung tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan seolah kata kata irene barusan kata kata asing yang ia tak mengerti artinya bagimana bisa setelah 3 bulan lebih ia kehilangan irene dan saat bertemu keksihnya meminta putus padanya apa ini masuk akal?
"Aku bilang aku mau putus" ucap irene mengulangi kata katanya tadi
***
Nih yang pada penasaran double update 😂😌 jangan bilang abis ini makin penasaran 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
La Rouge
FanfictionCerita ini berawal dari Irene yang menyetujui permintaan seokjin untuk merusak hubungan taehyung dan jiso, berhasilkah Irene dan seokjin memisahkan keduanya?