20

2K 201 18
                                    



Irene melirik yoojung "kau yakin tak mau ikut?" Tanya irene sekali lagi

Yoojung menggeleng mantap ia masih takut berkeliaran di luar meski pun ini sudah tiga Hari Stelah ia tinggal bersama kakaknya dan pasti aman juga jika perginya dengan irene dan taehyung tetap saja ia lebih memilih disini saja toh besok dua hari lagi ia akan masuk ke sekolah barunya yang sudah di atur pacar kakaknya, ya dengan mudahnya kekasih kakaknya itu mengurus kepindahan sekolahnya dan Senin depan ia sudah bisa masuk ke sekolah barunya jujur ia perlu lebih lama menyiapkan mentalnya untuk hari Senin.

"Ya sudah jangan kemana mana jangan tidur terlalu malam nanti, kalau lapar pesan saja atau kau buat sendiri sepeti biasanya" ucap irene mewanti wanti lalu berjalan keluar kamar, sejujurnya ia lebih suka kalau yoojung ikut bersamanya saja karena pergi bertiga seperinya lebih baik daripada hanya berdua dengan taehyung.

Taehyung sudah menunggu irene sejak tadi, sore ini mereka akan pergi makan malam diluar, sebelumnya irene minta jalan jalan dulu karena itu merka pergi dari sore.

"Dimana yoojung?" Tanya taehyung yang sudah maulai terbiasa dengan keberadaan adik keksihnya itu

"Tidak mau ikut"'ucap irene "oppa ayo" ucap irene tak sabar "oppa hari ini aku boleh beli sesuatu?" Tanya irene

"Boleh kau mau beli apa?" Tanya taehyung, taehyung sudah mulai terbiasa dengan irene yang kerap meminta ini dan itu padanya ia tak begitu keberatan menurutnya itu masih dibatas wajar.

"Belum tau" ucap irene lalu melingkarkan tangannya di lengan taehyung dan keduanya berjalan bersama keluar dari apartmen itu.

Taehyung cukup senang hari ini pergi berdua dengan irene ini terasa kencan untuk keduanya.

Seokjin seperti tak percaya melihat apa yang ia lihat saat ini irene dan taehyung apa yang mereka lakukan disini?

"Oh oppa" sapa irene saat menyadari keberadaan seokjin yang sudah lebih dulu berdiri di depan lift

Seokjin tersenyum manis dan menatap aneh pada tangan irene yang melingkar manis di lengan taehyung "oppa kau sedang apa disini?" Tanya irene

Ketiganya masuk bersama kedalam lift saat pintu lift terbuka, taehyung langsung menekan lantai tujuannya begitupun dengan seokjin

"Oh aku tinggal disini" ucap seokjin ia juga sedikit merasa aneh saat irene memanggilnya oppa biasanya gadis itu tak pernah sopan padanya dan memanggilnya jin saja.

"Benarkah kami juga tinggal disini" ucap irene "oppa kau mau kemana?" Tanya irene

"Aku hanya ingin membeli kopi di bawah" ucap seokjin seadanya

"Oppa hati hati" ucap irene lalu melambaikan tangannya pada seokjin saat pria itu tiba di lantai tujuannya

"Kenapa kau ramah sekali padanya?" Tanya taehyung saat pintu lift itu kembali menutup

"Lalu aku harus bagaimana? Aku kan mengenalnya apa kau lupa dia keksih jiso" ucap irene

"Aku tau" ucap taehyung

"Kau kenapa nadamu seperti itu? Kau cemburu kau masih cemburu pada jiso?" Tnya irene pura pura ngambek

"Aniya aku sudah tidak lagi" ucap taehyung "aku tidak suka kau memanggilnya oppa"

"Kenapa? Dia kan memang lebih tua dariku"

"Jadi kau Memanggilku oppa juga karena aku lebih tua darimu saja?" Tanya taehyung

"Ah Aniya" ucap irene "kenapa meributkannya? Aku minta maaf kalau membuatku kesal, aku akan memanggilnya seokjin saja lain kali" ucap irene mengalah ia tak mau taehyung marah padanya nanti ia tidak jadi belanja hari ini.

"Boleh hanya nadanya biasa saja" ucap taehyung lagi

"Nadanya bagaimana?" Tanya irene manis

"Jangan bersikap manis pada siapapun seperi ini hanya boleh padaku saja" ucap taehyung meralat tidak hanya panggilan itu saja yang ia tak suka ia juga tak ingin irene bersikap kelewat manis sperti ini pada pria lain ini bahaya bagaimana kalau pria iti salah paham San berniat mengambil irene darinya.

"Arasso" ucap irene lalu mengedipkan matanya

Taehyung tampak membuang mukanya wajahnya memerah karena tersipu malu. Sedangkan irene justru menyenderkan kepalanya di lengan taehyung membuat pria itu semakin senang.

***

Seokjin kembali ke apartmennya setelah membeli kopi untuknya dan jiso karna kekasihnya itu memang sedang ada disini mengunjunginya.

Seokjin memberikan satu cup untuk jiso dan duduk Disampingnya "kau tau aku tadi bertemu irene dan taehyung, kenapa aku baru tau mereka tinggal disini"

Jiso menatap seokjin "benarkah? Irene mengunjungi taehyung atau taehyung mengunjungi irene?" Tanya jiso

"Dia bilang mereka tinggal disini" ucap seokjin

"Ah iya aku lupa mereka kan memang tinggal bersama" ucap jiso

Seokjin masih tampak berpikir kenapa irene tampak santai sekali tadi dan sedikit bersikap aneh dia bukan seperti irene yang ia kenal. Seokjin sudah cukup lama mengenal irene 'jika sedang seperti itu biasanya taehyung masuk ke targetnya, Mwo? Jadi irene benar benar menjadikan taehyung targetnya bagimana bisa?' Batin seokjin

"Kenapa melamun?" Tanya jiso

"Aniya hanya memikirkan ini dan itu" ucap seokjin mengelak

***

"Oppa bukankah aku kakak yang baik" ucap irene

Taehyung mengangguk setuju karena irene banyak membeli untuk yoojung juga "Ehmm kau kakak yang baik"

"Dan kau juga pacar yang baik" ucap irene saat taehyung mengeluarkan dompetnya untuk membayar

"Biar aku saja" ucap taehyung saat irene akan membawa belanjaannya

Irene tersenyum manis dengan sikap taehyung yang meski sederhana tapi bisa membuatnya melengkungkan senyumannya taehyung iti pacar yang pengertian meski mereka memang baru sebentar resmi berpacaran tapi irene bisa menyimpulkannya.

"Besok aku harus menyelesaikan bebrapa pekerjaan apa tak apa aku tak ikut pergi?" Tanya taehyung

Irene menggeleng "Gwenchana" ucap irene "besok omma bilang akan datang menjemput" uap irene ah dia bahkan sudah memanggil nyonya Kim degan sebutan omma tidak bibi lagi

Besok rencananya irene akan ikut kegiatan amal yang biasa dilakukan nyonya Kim, kemarin ia mengajaknya dan irene mengiyakan ajakan itu, tadinya taheyung juga akan ikut tapi seperinya tidak jadi ikut.

Taehyung membawa semua bawaannya dalam satu genggaman tangan dan tangan satunya ia pakai untuk menggengam tangan irene. Dulu taehyung selalu berpikir jika berjalan jalan berdua dengan pasangan di mall dengan bergandengan tangan itu berlebihan tapi saat ia berkencan dengan irene itu terasa normal normal saja dulu ia bahkan tak terpikir akan melakukan ini saat pergi dengan jiso kebanyakan sekertarisnya akan ikut bersama mereka.

***

Kalian geli gak sih kalo bucin gini 😂 aku lg seneng bikin mereka bucin 😂 mau yg manis manis dulu

La RougeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang