Namjoon menatap Irene yang masih tertidur didepannya ini bahkan sudah lebih dari 6bulan dari kejadian naas itu, setiap Minggu saat libur namjoon selalu datang ke Seoul dan menemui Irene mengajaknya berbincang meski Irene tak pernah merespon nya sama sekali. Namjoon meyakini kalau Irene saat ini tetap bisa mendegar apa yang orang-orang sekitanya ucapkan. Luka-luka dibadan Irene bahkan sudah sembuh tak meninggalkan bekas tapi Irene sampai sekarang tidak pernah membuka matanya sekalipun.
"Kau disini?" Sapa taehyung yang baru saja datang
Namjoon hanya mengangguk ia miris melihat taehyung yang sekarang terlihat jelas wajahnya begitu lelah, namjoon tau sangat berat diposisi taehyung saat ini. Namjoon tau saat ini taehyung menjadikan pekerjaan nya sebagai pelariannya.
Taehyung meletakkan jas miliknya di sofa kamar itu dan berjalan mendekati Irene, istri cantiknya itu masih betah tertidur ini bahkan sudah lama sekali.
"Duduklah aku akan pulang sekarang, keretaku 1 jam lagi" ucap namjoon memberitahu ia lalu berdiri dari kursi nya dan menyuruh taehyung untuk duduk.
"Hati-hati" ucap taehyung yang diangguki namjoon
Namjoon mengusap lengan Irene pelan sebelum akhirnya ia pergi dari ruangan itu setelah seharian ia disana.
Taehyung duduk di kursi samping ranjang Irene tangannya bergerak untuk menggenggam jemari tangan Irene "bagaimana hari ini? Ah aku lupa membelikan mu bunga segar aku janji besok tak akan lupa, ah apa aku harus memesannya sekarang?" Tanya taehyung mengingat Irene pasti akan marah jika ia tak mendapatkan apa yang ia mau.
Tak ada jawaban dari Irene karena wanita itu memang belum bangun dari tidur panjangnya
Taehyung mengambil ponselnya lalu menelpon salah satu toko bunga langganannya, pemilik toko itu mengatakan kalau mereka sudah akan tutup tapi taehyung sedikit memaksa dan akhirnya mereka setuju untuk membuatkan pesanan taehyung mengingat taehyung adalah pelanggan setia toko mereka.
Taehyung kembali menyimpan ponsel nya lalu kembali menatap Irene "aku sudah memesannya untukmu aku tidak mau kau marah" ucap taehyung "tapi ngomong-ngomong aku rindu juga mendegar Omelan mu" ucap taehyung.
Taehyung tersnyum miris jika mengingat perjalanan cintanya dengan Irene mereka lebih banyak berpisahnya daripada waktu bersamanya, sekarang memang Irene bersamanya tapi tak benar-benar bersamanya.
Hari ini taehyung begitu marah saat ada saudaranya yang menyarankan taehyung untuk menikah lagi bagaimana bisa bibinya menyarankan hal seperti itu disaat ia sudah menikah dan memiliki istri, sampai kapanpun dan mau selama apapun Irene ia akan tetap menunggu Irene. Sebelumnya saat Irene menghilang selama 3 bulan tanpa kejelasan pun taehyung tetap percaya dan meyakini kalau Irene akan kembali padanya apa lagi sekarang saat Irene ada bersamanya.
Ommanya bahkan tadi terkejut dengan respon nya yang dinilai tidak sopan, ia bahkan menaikkan intonasi suaranya saat berbicara menanggapi saran tidak bermutu dari bibinya itu. Taehyung memang tak pernah tak bersikap sopan ia selalu sopan selama ini hanya saja ucapan bibinya tadi sangat mengusiknya ia begitu tak terima saat bibinya mengatakan kalau Irene sudah tidak ada harapan lagi, sedangkan bagi taehyung Irene hanya sedang tertidur dan akan bangun suatu saat nanti selalu ada harapan untuk nya da. Ia percaya itu.
Taehyung setiap malam selalu tidur disofa rumahsakit ini, dia akan pulang ke apartemen nya pagi sebelum ia berangkat kerja. Selalu seperti itu setiap hari selama 6 bulan ini dan dia bahkan tak pernah mengeluh sama sekali karena ia melakukan nya dengan tulus.
Taehyung menolehkan kepalanya saat mendegar pintu ruangan itu dibuka ia tersenyum kecil saat melihat ommanya berjalan mendekati nya
"Omma" sapa taehyung
KAMU SEDANG MEMBACA
La Rouge
FanfictionCerita ini berawal dari Irene yang menyetujui permintaan seokjin untuk merusak hubungan taehyung dan jiso, berhasilkah Irene dan seokjin memisahkan keduanya?