Taehyung tersenyum menatap Irene kekasih nya lalu berjalan mendekati wanita itu. "Kenapa melamun?" Tanya taehyung
Irene menolehkan kepalanya menatap taehyung pria itu sedang berjalan ke arah nya sembari tersenyum padanya, kekasih nya itu baru pulang dari mengantar namjoon dan Sooyoung, ya namjoon sudah boleh pulang setelah 8hari di rawat rumahsakit "kapan ini selesai?" Tanya Irene ia sudah sangat lelah menjalani hidup seperti ini, ia seolah menjadi tahanan rumah karena ia tak bisa kemana mana sekarang entah sampai kapan.
"Polisi sedang berusaha" ucap taehyung
"Kenapa lama sekali aku sudah tidak betah seperti ini" ucap Irene protes
Irene yang biasanya hidup bebas tiba-tiba harus selalu di dalam apartment tidak boleh kemana-mana kecuali dengan taehyung ah itu juga jarang sekali mengingat pria Kim itu juga sangat sibuk. Irene tidak pernah menyangka ini semua berawal dari dia yang membantu seokjin teman nya merusak hubungan jiso dan taehyung membuatnya terjebak dalam hubungan rumit dengan taehyung lalu mereka benar-benar jadi saling jatuh cinta dan sekarang itu membuat nya dalam bahaya tidak main-main karena nyawanya lah yang jadi taruhannya.
Taehyung duduk disamping Irene dan Irene masih memperhatikan taehyung "kenapa menatapku seperti itu?" Tanya taehyung merasa aneh ditatap Irene dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
"Aniyaa Aku hanya sedang berpikir apakah worth it memiliki mu dengan segala resiko nya" ucap Irene
"Kenapa berkata seperti itu?"
"Aku bahkan bertaruh nyawaku untuk tetap bersama mu" ucap Irene
Irene tersnyum senang melihat perubahan ekspresi wajah taehyung saat ia mengungkapkan apa yang ia rasakan saat ini "berterimakasih lah pada wajah tampan mu dan juga uangmu"
Taehyung tersnyum mendengar nya ia menarik Irene untuk duduk dipangkuan nya "jadi semua nya setimpal?" Tanya taehyung senang yang diangguki Irene, Irene tak serius soal ia yang mengatakan ia menyukai taehyung hanya karena wajah tampan nya dan juga uang yang di miliki pria Kim itu dan taehyung pun juga tau Irene tak benar-benar serius dengan ucapannya
"Aku serius soal aku yang sudah bosan dengan semua ini, ini memuakkan untukku kapan mereka dinyatakan bersalah dan berhenti membuatku dalam bahaya?"
"Bersabarlah sedikit lagi" ucap taehyung ya hanya itu yang bisa ia ucapkan benar kata tuan Bae soal sana dan ibu nya mereka bukan sembarang orang mereka seolah kebal akan hukum.
Bahkan uang dan semua koneksi yang taehyung punya seolah tak bisa membantu nya.
Taehyung masih mengingat ucapan tuan Bae saat terakhir mereka bertemu dua hari lalu, pria Bae itu menyarankan untuknya menemui Kang Hae jin tapi taehyung tak yakin pria itu mudah untuk ditemui dan lagi pria itu paman dari mantan kekasih Irene ia tak yakin mereka akan membantunya.
Jangan kan meminta bantuan, taehyung pun tak yakin bisa sekedar menemui pria itu. Taehyung masih memperhatikan Irene yang tengah berbicara padanya berkeluh-kesah sejak tadi tapi ia tak benar benar bisa fokus mendengarkan keksihnya itu karena banyak yang ia pikirkan.
"Bagaimana?" Tanya Irene
"Hemm??" Tanya taehyung
Irene menyipitkan matanya "kau tak mendegarkan ku sejak tadi?" Tanya Irene kesal "aku bercerita sejak tadi dan kau mengabaikan ku astaga Kim taehyung kau keterlaluan sekali" ucap Irene
"Maaf aku tidak bermaksud mengabaikan mu" ucap taehyung tangannya langsung reflek menahan Irene saat wanita itu akan pergi
"Kau menyebalkan" cibir Irene "minggir tangannya aku mau turun" ucap Irene
"Seperti ini saja" ucap taehyung enggan mengabulkan permintaan Irene barusan
"Sayang kita mungkin bisa berhasil tapi aku tak yakin" ucap taehyung yang sampai sekarang masih memikirkan soal Kang Hae jin.
"Apa?" Tanya Irene "kau benar-benar tak mendegarkan ceritaku tentang si creamy" kesal Irene
Taehyung mengambil ponselnya dan mengetik kan nama kang Hae jin dan memperlihatkan foto itu pada Irene "kau tau dia?" Tanya taehyung ragu
"Ehmm wae?" Tanya Irene
"Paman Bae mengatakan mungkin dia bisa membantu kita" ucap taehyung
"Ah benarkah? Kenapa tidak bilang sejak awal?" Tanya Irene
"Kau sungguh mengenal nya?" Tanya taehyung
"Aku beberapa kali pernah bertemu dengannya" ucap Irene seadanya dulu memang Baekhyun beberapa kali mengajaknya makan malam dengan pria itu.
"Kau cukup akrab dengannya?" Tanya taehyung
"Aku tidak yakin" ucap Irene mengingat dulu keluarga Baekhyun tak menganggap nya mungkin juga pria itu tak menganggap nya ada juga. Mereka tau ia dan Baekhyun dekat tapi dibelakang nya ternyata menjodohkan Baekhyun dengan wanita lain hubungan yang rumit
"Kau mau aku menemuinya?" Tanya Irene
"Ah kalau kau tak mau dan merasa keberatan kau tak perlu melakukannya" ucap taehyung
"Kau baik-baik saja aku menemui Baekhyun?" Tanya Irene
"Aku memintamu menemui paman nya bukan mantan kekasih mu itu" ralat taehyung
"Bagaimana bisa aku menemui nya kalau tidak dengan Baekhyun oppa dan lagi kami tidak pernah berkencan kami hanya berteman" ucap Irene realistis
"Kita temui berdua kalau begitu" ucap taehyung "aku tidak percaya dengan konsep pertemanan kalian"
"Berikan nomornya biar aku yang menghubungi nya" ucap taehyung
"Kau lupa aku kehilangan ponselku? Tapi aku cukup hafal nomor nya sini aku ketikkan" ucap Irene sembari mengambil ponsel di tangan Taehyung
"Kenapa kau masih mengingat nomornya?" Tanya taehyung
"Tidak tau masih ingat saja" jawab Irene seadanya bagaimana pun dulu ia kerap menghubungi pria byun itu tak mungkin ia tak mengingat nomor ponselnya
"Sekarang berusahalah melupakan nomornya" ucap taehyung setelah ia menerima kembali ponselnya
Irene tertawa mendegar ucapan taehyung barusan menurutnya itu lucu sekali.
***
Pagi itu taehyung rasanya enggan untuk pergi bekerja karena tau nanti Baekhyun akan datang kemari ia masih sedikit tidak percaya pada Irene ia takut keksihnya itu kembali tergoda pada mantan keksihnya itu.
Irene menatap taehyung dan mencium singkat bibir keksihnya itu yang tak lama lagi akan menjadi suaminya
"Pergilah kau tak percaya padaku?" Tanya Irene
"Bagaimana kalau dia berbuat macam-macam?" Tanya taehyung
Irene menggeleng tak setuju ia tau betul Baekhyun seperti apa jadi tak mungkin pria Byun itu macam-macam padanya kalau ia tak mau dimacam-macamin
"Aku akan ikut saja aku khwatir sana mengirim orang lagi" ucap taehyung
"Dia akan menjagaku" ucap irene seadanya ya karena tak mungkin pria itu membiarkan nya dalam bahaya
"Tetap saja aku ingin ikut" ucap taehyung "aku merasa jadi tidak berguna aku ingin sekali semuanya segera selesai tapi aku bahkan tak bisa melakukan apa-apa"
Irene melingkarkan lengannya di pinggang taehyung dan kembali mencium kekasihnya itu "kenapa berkata seperti itu? Kau melakukan banyak hal untukku dan aku sangat berterimakasih untuk itu" ucap Irene "apa aku tak usah menemuinya saja?" Tanya Irene
"Kau tampaknya berat melepasku" ucap Irene lagi
Taehyung menggeleng meski sejujurnya ya ia berat membuat Irene bertemu Baekhyun ia tentu saja cemburu dan juga takut kalau pria Byun itu berbuat macam-macam pada kekasihnya tapi ia mau yang terbaik untuk Irene karena ia bahkan sudah mencoba segala cara untuk mengalahkan sana dan ibunya tapi sulit dan seolah semuanya tampak alot di persidangan
"Hubungi aku kalau dia berbuat macam-macam padamu" ucap taehyung
***
KAMU SEDANG MEMBACA
La Rouge
FanfictionCerita ini berawal dari Irene yang menyetujui permintaan seokjin untuk merusak hubungan taehyung dan jiso, berhasilkah Irene dan seokjin memisahkan keduanya?