Yoojung tampak menatap pintu kamar trmpat irene tidur, ia sedikit khwatir pada kakaknya itu
"Kenapa Onnie tidak ikut sarapan?" Tanya yoojung pada taehyung "kau yakin Onnie tak apa?" Tanyanya ia curiga taehyung menyembunyikan sesuatu darinya sejak semalam ia tak melihat kakaknya
"Dia belum bangun biar saja jangan di ganggu" ucap taehyung enteng "cepat habiskan sarapanmu kau bisa terlambat nanti" ucap taehyung lagi pagi ini ia akan mengantar yoojung ke rumah teman nya adik irene itu mengatakan kalau hari ini ada tugas kelompok yang harus di kerjakan, ia mau melakukannya karena yoojung adik irene sebenarnya ia malas untuk bangun pagi dan pergi seperti ini di hari libur bermalas malasan di kasur dengan irene lebih menarik untuknya, tapi tentu ia tak bisa juga membiarkan yoojung pergi sndiri kalau terjadi sesuatu pada yoojung irene akan menyalahkannya nanti dan ia tak mau itu terjadi.
Irene bangun saat yoojung dan taehyung sudah pergi, ia terbangun karena mendengar ponselnya berdering itu seokjin yang menelpon nya pria itu meminta irene untuk turun kebawah tak tau saja kalau irene baru bangun dan perlu bersiap dulu sedngkan dia sudah menunggu irene di coffe shop yang letaknya di lantai 1 gedung itu.
Cukup lama seokjin menunggu irene sampai akhirnya temannya itu datang.
"Pesankan aku ice coklat" titah irene tak mau di bantah
"Oh tunggu sebentar" ucap seokjin lalu pergi untuk memesan sedngkan irene duduk dengan santai di bangku yang sudah seokjin pilih sebelumnya
Tak lama seokjin sudah kembali dengan satu cup ice coklat yang ia mau dan memberikannya pada irene
"Kenapa disini?"'tanya irene ia sedikit takut kalau saja jiso atau taehyung melihat mereka dan jadi berpikir yang tidak tidak
"Hanya sebentar" ucap seokjin "bantu aku" ucap seokjin "ayo ikut aku kita sudah tak punya banyak waktu" ucap seokjin lalu menarik lengan irene berjalan ke basment irene bahkan belum sempat menikmati ice coklat miliknya dan hanya membawanya sejak tadi
Irene menahan seokjin saat keduanya sudah di basment
"Tidak mau" ucap irene
"Wae?"
"Aku bahkan jadi benar benar berkencan dengan taehyung karena membantumu" ucap irene "tidak mau lagi" ucap irene
"Kau memanfaatkannya, aku tau itu jangan merasa jadi korban" ucap seokjin
"Ya memang tapi hanya sedikit" ucap irene
"Bantu aku sekali saja" ucap seokjin sedikit memohon "kau ingat suho kan?" Tanya seokjin
"Tidak mau taehyung bisa membunuhku kalau ketahuan" ucap irene mengingat ia saja melarang pria itu untuk menemui sana bagimana bisa ia menemui suho yang jelas jelas juga menyimpan perasaan padanya.
"Jangan berlebihan aku tidak menyuruhmu mendekatinya kau cukup menahannya 30 menit ayo kita tak punya cukup waktu" ucap seokjin tak sabaran
"Katakan kenapa aku harus melakukannya?" Protes irene
"Karena kau temanku, aku belikan hadiah untukmu nanti"
"Aku tidak tertarik aku bisa membelinya sendiri taehyung memberiku kartu miliknya"
"Bantu aku sekali ini saja, kau hanya perlu menahannya membuatnya terlambat datang hanya itu"'ucap seokjin masih sembari berusaha menarik lengan irene lagi
"Kau licik sekali kau selalu bermain kotor" ucap irene kesal
"Kau yang mengajariku" ucap seokjin
"Aku takut jangan memaksaku bagaimana kalau taehyung tau"
"Apa yang tidak boleh ku tau?" Tanya taehyung yang saat ini berdiri bebrapa langkah dibelakang irene dan seokjin, seokjin reflek melepas genggamannya di lengan irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Rouge
FanfictionCerita ini berawal dari Irene yang menyetujui permintaan seokjin untuk merusak hubungan taehyung dan jiso, berhasilkah Irene dan seokjin memisahkan keduanya?