Irene tak tau kalau menyiapkan sebuah pernikahan akan seribet ini, banyak hal yang harus dipersiapkan ia sampai pusing memikirkannya sudah sejak tadi tak ada yang menarik hatinya, toko ini entah sudah toko perhiasan ke berapa yang ia masuki. hari ini ia mencari cincin untuk pernikahannya ditemani nyonya Kim yang sejak tadi nampak sabar berbeda sekali dengan irene yang sejak tadi ingin pulang saja rasanya karena tak kunjung mendapatkan apa yang ia mau.
"Kita bisa mencarinya besok lagi" ucap nyonya Kim pelan ia tau irene tengah kesal meski tak menunjukkannya
"Ayo kita ada janji untuk bertemu dengan desainer yang akan membuat gaunmu" ucap nyonya Kim sembari melihat jam pada pergelangan tangannya
"Hari ini?" Tanya irene "aku sudah lelah" ucap irene jujur ia bahkan ta mengerti kenapa nyonya Kim tampak baik baik saja dan masih terlihat bersemangat
"Ah maaf omma terlalu bersemangat sampai tak memperhatikan mu yang sudah kelelahan" ucap nyonya Kim menyesal ia memang sangat bersemangat untuk pernikahan putranya yang akan dilangsungkan 3 bulan lagi
"Kita suruh orangnya datang ke apartmen saja" putus nyonya Kim, irene mengangguk setuju ia sudah benar benar lelah seharian ini berkeliling tapi tak membuahkan hasil sama sekali.
Keduanya berjalan beriringan irene nampak nyaman menggandeng lengan nyonya Kim sedangkan dibelakang mereka ada satu orang pria berbadan besar yang memang taehyung tugaskan menjaga irene dan ommanya, taehyung tak mau mengambil resiko ia tak mau irene berkeliling sendirian tanpa pengawalan yang mungkin bisa saja membahayakannya karena sampai sekarang bahkan pihak dari kepolisian belum bisa menemukan bukti yang mengarah pada sana dan ommanya.
***
Malam harinya
Taehyung tersenyum manis saat mendapati irene tengah duduk sembari memegangi iPad di ruang tengah, ia berjalan mendekati irene dan mencium kening kekasihnya itu ia senang saat tau irene tengah memilih model gaun untuk pernikahannya nanti. Karena setelah siang tadi mereka berdiskusi baru malam ini orang dari butik itu mengirim sampel desainnya
"Kau tampak lelah" ucap taehyung saat melihat wajah keksihnya itu tampak sayu kelelahan, taehyung menaruh jas nya di sandaran sofa dan duduk disamping irene
"Aku memang sedang lelah" ucap irene seadanya lalu menaruh iPad nya, irene masih bingung mau gaun seperti apa untuk pernikahannya nanti, bukan ia terlalu pemilih ia hanya ingin yang terbaik saja
"Oppa aku pusing sekali, ini melelahkan" ucap irene mengeluh lalu memeluk taehyung seolah mengadu pada pria itu betapa lelahnya ia hari ini meski sebenarnya taehyung jauh lebih lelah karena ia baru pulang kerja
"lalu bagimana?" Tanya taehyung, sebelumnya ia menawarkan untuk pakai jasa wo saja tapi irene mengatakan ingin mengurusnya sndiri dan sekarang wanita ini tengah mengeluh padanya.
"Aku tidak mau lagi"'ucap nya
Taehyung menunduk menatap irene "tidak mau apa?" Tanya tarhyung sedikit parno
"Mengurusnya aku pusing" ucap irene "biar orang lain saja" ucapnya lagi membuat taehyung lega mendengarnya ia memang sedikit parno takut irene mundur dari rencana pernikahan mereka.
"Ya sudah kita suruh orang saja" ucap taehyung lalu mencium pipi kanan irene ia merasa kasian melihat keksihnya seperti ini tapi kalau ia melarangnya kemarin irene pasti akan marah dan mengira ia tak memberinya kebebasan, terkadang irene perlu dia rekan dulu biar tau dulu rasanya seperti apa.
Irene mendorong taehyung membuat pria itu setelah berbaring di sofa lalu ia kembali memeluk pria itu.
Irene sedikit mengangkat tubuhnya saat taehyung membenarkan posisi nya "aku berat?" Tanya irene yang sudah kembali tiduran dengan setengah badannya menimpa taehyung
KAMU SEDANG MEMBACA
La Rouge
FanfictionCerita ini berawal dari Irene yang menyetujui permintaan seokjin untuk merusak hubungan taehyung dan jiso, berhasilkah Irene dan seokjin memisahkan keduanya?