Irene berjalan mengikuti taehyung ia tau pria itu sedang marah padanya tapi bagaimanapun ia memang tak tega jika menyuruh namjoon pulang lagi tadi mengingat dia sudah jauh jauh datang kemari, dan lagi kalau tak ada pria itu irene tak yakin bisa hidup sampai detik ini bagaimanapun juga ia harus bersikap baik padanya meski kadang irene merasa aneh juga dengan perlakuan pria itu.
"Kau marah ya?" Tanya irene meski ia sudah tau jawabannya "aku harus bagaimana?" Tanya irene lagi ia masih mengikuti taehyung membuntuti pria itu tepat dibelakangnya
Taehyung hanya diam tak menangapi ucapan irene sama sekali membuat wanita itu gemas sendiri dengan taehyung.
"Aku baik baik saja karena dia menjaga ku dengan baik" ucap irene bermaksud ingin memberitahu taehyung kalau dia pasti aman dengan namjoon karena pria itu pun tak mungkin membiarkan sesuatu yang buruk menimpanya, karena hal kecil saja pria itu kerap bersikap berlebihan.
"Oppa dia menjaga ku" ulang irene saat taehyung mengabaikannya
"Baguslah kalau dia menjagamu" ucap taehyung "keluarlah ada yang mau ku kerjakan" ucap taehyung saat keduanya ada didalam kamar
"Biasanya aku disini tak apa" ucap irene yang justru duduk disofa mendahului taehyung mengingatkan taehyung kalau biasanya ia justru menemani pria itu menyelesaikan pekerjaannya dan ia sama sekali tak menganggu, "biasanya aku menemanimu" ucap irene tak mau di usir
Irene menepuk sofa Disampingnya "sini" ajaknya
Taehyung hanya menatap irene tapi tak bereaksi apa apa
"Arasso" ucap irene mengalah mungkin menurut taehyung ia keterlaluan tapi menurutnya ia bahkan sudah memikirkannya sebelum ia mengambil keputusan tadi menurutnya pergi dengan namjoon bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, namjoon bahkan selalu menjaganya dan yang paling penting dia bahkan baik baik saja sampai sekarang.
Irene berdiri dari duduknya dan berjalan ke luar kamar meninggalkan taehyung sendirian disana.
Irene pergi ke kamarnya yang letaknya tepat disamping kamar taehyung mendudukkan diri didepan cermin meja rias nya, tangannya satu persatu melepas perhiasan yang ia pakai lalu ia menghapus makeup yang ia pakai "dia bersikap berlebihan sekali" gumam irene matanya menatap pantulan wajahnya di depan cermin lalu kembali menghela nafasnya kasar mau dipikir berapa kalipun ia merasa kalau apa yang ia lakukan sudah benar dan tak menyalahi apa apa lagipula namjoon pria yang baik dia bahkan yang membuatnya tetap hidup.
Setelahnya irene lebih memilih untuk berendam dengan air hangat sembari memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya.
Sementara taehyung di kamarnya juga tampak masih berusaha meredam amarahnya sendiri, ia begitu kesal dan marah melihat irene pergi dengan namjoon siang tadi, taehyung berpikir kalau pria itu pasti menyukai irene karena tak masuk akal apa yang pria itu lakukan, apa lagi menurut taehyung irene kerap kali tak peka dengan perasaan orang lain jangan kan perasaan orang lain ia saja tak peka dengan perasaanya sendiri.
Irene terpaksa menyudahi berendam nya saat ponselnya terus berdering sejak tadi padhal ia baru 10 menit meninggalkannya, irene segera membilas tubuhnya dan mengeringkannya baru ia keluar, panggilan itu terus masuk di ponselnya sejak tadi saat mati maka panggilan nya akan masuk kembali.
Irene mengernyit heran saat tak mengenali nomor si penelepon, tapi ia tetap mengangkatnya begitu saja
"Halo"
....
"Halo, berbicara lah atau ku tutup telponnya"
....
"Jangan iseng menelpon orang malam malam kau menggangguku"
Klik irene menutupnya begitu saja kesal dengan si penelepon. "Mengganggu saja" gumam irene
Semntara disebrang Sana yang baru menaruh ponselnya wajahnya memucat masih tak percaya kalau yang ia telpon barusan adalah irene, ia memang hanya ingin memastikan kalau irene masih hidup ia tak bisa percaya saat mendegar kabar yang mengatakan kalau taehyung akan melangsungkan pernikahannya 3 bulan lagi dan ia seolah tak percaya kalau wanita itu irene, wanita yang seharusnya sudah mati 3 bulan lalu.
Sana begitu ketakutan ia takut kalau mungkin irene tau tentang nya meski sepertinya wanita itu tak tau lebih tepatnya ia berharap irene tak tau kalau ia terlibat.
Irene kembali meletakkan ponselnya yang tadinya sedang ia isi dayanya itu, lalu ia berjalan ke arah lemari pakaiannya mengambil piyama miliknya dan memakainya saat ia akan melangkah ke tempat tidur irene sempat menoleh menatap pintu kamarnya yang tertutup ia berjalan kearah pintu dan menguncinya "salah siapa mengusirku" gumam irene mulai kesal dengan taehyung entah mengapa ia punya firasat kalau taehyung mungkin akan menyusulnya kemari dan ia enggan untuk itu. Dia sudah berusaha baik tadi tapi taehyung justru bersikap seperti itu.
Irene memilih menyalakan TV nya dan menonton film karena ia belum terlalu mengantuk lagipula ini masih belum terlalu malam.
***
Menjelang tengah malam taehyung belum juga bisa tidur ia menunggu irene untuk datang kemari "kemana dia?" Tanya taehyung, ia merasa aneh saat harus tidur dan tak mendapati irene dalam jangkauannya
Taehyung memutuskan untuk bangun lagi dan mencari irene menyingkirkan egonya yang sebenarnya masih sedikit marah pada irene.
Taehyung tak mendapati irene di ruang tengah tempat favorit wanita itu, ia juga tak mendapati irene di dapur ia tak mendapati irene dimana mana ia ragu tapi pada akhirnya ia melangkah ke kamar disamping kamarnya. Tangannya memegang knop pintu itu berusaha membuka nya namun nihil pintu itu tak dapat terbuka karena terkunci dari dalam
"Kenapa dia mengunci pintunya?" Gumam taehyung lalu mengetuk pintu itu
Irene yang sebenarnya masih terjaga memilih untuk mengabaikan ketukan pintu itu, biarkan saja toh pria itu yang memintanya pergi tadi.
Cukup lama taehyung berdiri didepan pintu kamar irene tapi tak pernah ada jawaban dari dalam kamar sayup sayup taehyung dapat mendegar suara TV yang masih menyala ketika ia menempelkan telinganya di daun pintu kamar irene.
Taehyung mundur satu langkah lalu menatap pintu didepannya itu "dia ketiduran didalam?" Tanya nya
Setelahnya taehyung memilih untuk kembali ke kamarnya meski ia merasa aneh tidur tanpa irene tapi ia akan memaksakan diri untuk tidur.
***
Saat pagi datang pun irene tak kunjung membuka pintunya taehyung cukup mengerti itu mengingat wanita itu memang tak bisa bangun pagi.
Tapi meski begitu aneh rasanya bagi taehyung mengawali harinya tanpa melihat wajah irene terlebih dahulu.
Seharian itu taehyung jadi tak tenang dan ingin segera pulang karena sudah merindukan irene kekasihnya, ia sudah tak marah lagi ia justru menyesal karena kemari sempat marah dan membuatnya jadi tak melihat irene pagi tadi bahkan membuatnya tak tidur bersama wanita itu.
Bahkan saat pulang pun ia tergesa gesa ia sedikit kesal saat justru pekerjaannya menumpuk disaat ia sudah sangat merindukan keksihnya.
Taehyung tersenyum senang saat melihat irene sore itu sayangnya hanya sebentar karena setelah menyadari kehadiran taehyung irene beranjak pergi menghindar ia bahkan mengabaikan panggialn taehyung
"Kau mau kemana?" Tanya taehyung mengikuti irene persis seperti kejadian kemarin malam hanya bertukar posisi saja.
"Pergi memghindarimu" jujur irene
"Wae?"
"Kau mungkin perlu melakukan sesuatu jadi aku akan pergi tak akan mengganggu" ucap irene
"Kau marah?" Tanya taehyung saat mendegar irene mengatakan nya
Taehyung memejamkan matanya saat baru saja irene menutup pintu kamarnya cukup keras hampir saja mengenai wajahnya.
Taehyung mengetuk pintu itu "sayang aku kangen" ucap taehyung yang diabaikan irene "aku bahkan buru buru pulang karena ingin melihatmu" ucap taehyung lagi
Irene diam saja tak menangapi tapi diam diam ia menahan tawanya di dalam
***
KAMU SEDANG MEMBACA
La Rouge
FanfictionCerita ini berawal dari Irene yang menyetujui permintaan seokjin untuk merusak hubungan taehyung dan jiso, berhasilkah Irene dan seokjin memisahkan keduanya?