Irene tersenyum sinis mendegar cerita appanya barusan seolah pria itu sedang mencari pembenaran atas apa yang sudah ia lakukan sebelumnya.
"Aku harus pulang sekarang" ucap irene lalu berdiri dan berniat pergi sebelumnya ia sudah mengirimkan pesan pada taehyung agar pria itu tak khwatir padanya dan sekarang pria itu sedang dalam perjalanan kemari.
"Kau tak percaya?" Tanya tuan bae
"Aku bukan anak kecil lagi yang bisa appa bohongi" ucap irene seolah mengingatkan tuan bae kalau dulu pria itu dengan teganya menjanjikan nya untuk datang setiap minggu tapi tak pernah ia muncul sekalipun didepannya.
Irene keluar dari rumah itu dan beruntung taehyung sudah ada di depan saat ia kluar. Ia masuk kedalam mobil taehyung dan meminta taehyung untuk cepat pergi dari sana.
Taehyung memperhatikan irene sejak tadi keksihnya ini tak berbicara bahkan tak menyapanya ketika ia masuk tadi padhal sudah membuatnya begitu khwatir mencarinya tadi.
"Lain kali beritahu aku lebih awal kau membuatku khwatir" ucap taehyung
"Maaf" ucap irene lirih yang justru membuat taehyung terheran
Taehyung menggengam tangan irene "kau baik baik saja?" Tanya taehyung
Irene menggeleng "aku tidak baik baik saja" ucapnya "aku ingin cepat sampai, aku lelah" ucapnya lagi
Taehyung mengangguk dan segera menambah kecepatannya, setelah mengantar irene ia langsung menjemput adik dan omma irene karena pagi tadi irene menginginkan ibu dan adiknya itu untuk datang.
Taehyung menceritakan apa yang terjadi pagi tadi pada Ibu irene. Wanita paruh baya itu tentu mengutuk perbuatan matan suaminya itu yang sudah melukai putrinya begitu dalam tapi ia seolah tak pantas melakukannya karena ia pun melakukan hal yang sama ia juga menyakiti putrinya begitu dalam.
Sementara yoojung hanya diam menyimak ia tak tau kalau hidup kakanya begitu berat.
Saat omma dan adik tirinya datang irene sudah kembali seperti sediakala seolah tak terjadi apa apa sebelumnya, dia memang pandai menyimpan luka.
"Onnie apa yang akan kita lakukan hari ini?" Tanya yoojung berjalan mendekati irene dan duduk disamping kakak nya itu
"Tidak ada untuk sekarang tapi aku ingin jalan jalan sore nanti" ucap irene
"Kemana?" Tanya yoojung antusias
"Kau pasti suka nanti" ucap irene menjanjikan
Yoojung mengangguk bersemangat, meski ia merasa heran mendapati kakaknya seolah tak ada masalah apa apa tapi ia tak akan bertanya apapun juga ia tau pasti berat untuk berada di posisi kakaknya saat ini, dulu ia selalu merasa hidupnya lah yang paling berat tapi setelah ia bertemu irene ia jadi banyak bersyukur dan ia juga kagum dengan kakaknya ini dia wanita yang tegar dan tangguh dimatanya.
Omma irene tersenyum kecil melihat putrinya tampak menyimpan semuanya sendiri ia lagi lagi merasa bersalah pada irene.
Irene menoleh menatap taehyung "oppa kemari" pinta irene pada keksihnya itu ia sedang ingin ditemani.
"Kau mau ku ambilkan minum?" Tanya taehyung
Irene menggeleng "tidak"
Setelahnya taehyung berjalan kearah dapur meninggalkan mereka di ruang tengah tak lama ia sudah kembali dan duduk disamping irene
Sedngkan omma irene tampak berseliweran membereskan ini dan itu, irene sudah melarangnya tadi karena ia meminta ommanya datang bukan untuk membereskan apartmen ini lagipula setiap hari akan ada yang datang untuk membereskannya jadi sebenarnya omma nya tak perlu melakukannya, tapi bagi ommanya ia perlu melakukannya ia tak terbiasa hanya duduk diam saja sementara banyak hal bisa ia lakukan, jangan tanya taehyung tentu ia sudah melarangnya juga hanya saja wanita paruh baya itu tak mau mendengarnya.
Taehyung tampak beberapa kali mengusap kepala irene pelan lucu sekali untuknya melihat irene seperti ini, keksihnya ini mengantuk tapi menolak untuk pindah ke kamar karena masih ingin lanjut menonton padhal sudah lebih dari 3x ia menonton film yang sama, tarhyung bahkan sudah hafal isi cerita film itu karena memang ia selalu menemani keksihnya ini setiap kali ia menonton film tersebut.
Sampai pada akhirnya irene benar benar tertidur menyender pada bahu taehyung.
"Oppa sudah boleh diganti?" Tanya yoojung pelan ia pun sama ia pernah menonton film ini juga dan ia ingin menonton yang lain hanya saja ia tak berani mengatakannya tadi.
Taehyung mengangguk lalu sedikit menepuk lengan irene membangunkan keksihnya itu agar mau pindah saja.
"Sayang bangun jangan tidur disini" ucapnya pelan
Irene hanya bergumam tak jelas dan tampak sedikit kesal saat taehyung malakukan nya.
***
Mimpi itu lagi lagi datang mimpi yang selalu menghantui irene sejak kecil, bayangan keluarganya saat masih bersama dulu.
Irene terbangun dan sedikit terengah saat dalam mimpinya ayahnya pergi meninggalkannya di panti, irene selalu berusaha berdamai pada hidupnya namun sepertinya alam bawah sadarnya seolah belum rela irene menghapus luka lama itu.
Taehyung mendekat dan duduk di sisi ranjang "kau mimpi buruk?" Tanya nya
Irene menoleh menatap taehyung "aku mimpi hantu" bohong irene
Taehyung terkekeh "kau sepeti anak kecil" ucapnya berkomentar
"Kau baru tertidur Sebntar" ucap taehyung lalu ikut merebahkan diri disamping keksihnya yang tak lama lagi akan menjadi istrinya itu
Taehyung memeluk tubuh irene "aku bahkan baru akan menyusulmu" ucap nya
Tarhyung memang baru saja menyelesaikan pekerjaannya, dan memang berniat bermalas malasan dengan irene setelahnya.
Irene membalas pelukan itu dan ikut memeluk taehyung menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik pria Kim itu
"Aku kesal sekali selalu bermimpi menakutkan" ucap irene mengadu
"Kau lucu sekali" gumam taehyung "ayo tidur lagi" ajaknya
Irene mendongakkan kepalanya menatap taehyung "kau mengantuk? Tidak bisanya kau tidur siang" ucap irene
"Aku suka memelukmu seperti ini" ucap taehyung memberitahu alasannya "aku tidak sabar untuk pernikahan kita"
"Aku tidak yakin kau benar benar menunggu momen itu" komentar irene
"Wae? Kenapa kau berpikir seperti itu?" Tanya taehyung tampak tak terima daat irene meragukannya
"Kau dulu tampak sepeti ingin membunuhku saat aku mengacaukan pertunanganmu dengan jiso" ucap irene
"Itu kan dulu perasaanku sudah berubah"
"Perasaanmu mudah berubah" komentar irene "akan berubah lagi? Jangan mencintai wanita lain lagi" ucap irene
"Oh tidak akan" ucap taehyung mengiyakan ia lalu tersenyum lebar "aku senang kau meminta hal seperti itu"
"Bukankah itu wajar? Aku kan keksih mu?"
"Iya wajar dan aku janji akan menepatinya" ucap taehyung
Ia mungkin akan merasa biasa saja saat wanita lain mengatakannya hanya saja ini irene yang mengatakannya wanita ini memintanya untuk tak jatuh cinta lagi pada wanita lain itu terdengar begitu manis di telinga taehyung
"Kau sudah janji awas saja kalau diingkari, sana atau yang lainnya tak boleh menyentuhmu, kau punyaku"
Ucap irene mengeklaim tarhyung seolah pria itu benda miliknya"Oh aku milikmu" ucap taehyung membenarkan ucapan irene
KAMU SEDANG MEMBACA
La Rouge
FanfictionCerita ini berawal dari Irene yang menyetujui permintaan seokjin untuk merusak hubungan taehyung dan jiso, berhasilkah Irene dan seokjin memisahkan keduanya?