(DIHARUSKAN FOLLOW SEBELUM BACA!!!)
=Proklisi Series=
'Being perfect for something less than perfect'
🕸️🕸️🕸️
Ketidaksengajaan membawa Eza Evander Wiraguna pada garis takdir yang tak pernah dirinya inginkan.
Menjadi seorang suami dan ayah di usia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eza Evander Wiraguna
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Abang jadi nikah kapan?"
Disambut pertanyaan tiba-tiba Ellena, Eza hanya menghela nafas panjang sambil menyandarkan punggungnya di sandaran sofa. Matanya terpejam, mengistirahatkan penat sehabis bermain voli bersama teman-temannya di basecamp tadi.
"Bang!"
"Apa, El?"
"Nikahnya kapan?" Ellena gregetan.
"Nanti setelah bagi kelulusan," jawab Eza pada akhirnya. Sebenarnya ia sedang enggan membahas pernikahannya dengan Fransiska.
"Nanti dia tinggal bareng kita?" Ellena bertanya lagi.
"Iya. Abang gak bisa ninggalin kamu, dan Abang juga gak mungkin pisah rumah sama Siska. Jadi, ngertiin Abang, ya?" tanpa mengatakan apapun lagi, Ellena beranjak meninggalkan Eza yang kembali memejamkan mata lelah.
Menyelesaikan masalah memang tidak semudah mendapatkannya.
Ketidak sengajaan malam itu terjadi begitu saja dengan mudahnya namun, lihat betapa rumitnya Eza menyelesaikan masalah tersebut. Terlalu rumit hingga cowok itu berniat melarikan diri sejauh-jauhnya. Andai ..., andai saja ia tak memikirkan janin yang tumbuh di rahim perempuan itu.
Sambil melirik arloji di tangan kanannya, Eza ikut menyusul Ellena beranjak dari ruang tengah. Ia meniti anak tangga satu-persatu sebelum lalu memasuki kamar bernuansa abu-abu yang mana terdapat seorang perempuan berpiyama putih gading tertidur di king size-nya.
Eza menatap perempuan itu sambil melepaskan jam tangan, jaket, juga sepatunya. Kemudian memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.
Hingga lima belas menit kemudian dia keluar dengan kaos putih dan celana pendek. Sambil mengeringkan rambut dengan handuk, Eza berjalan keluar kamar menuju dapur untuk membuat segelas susu cokelat.