[11. The right time]

31.4K 3K 122
                                    

Frisly Oriona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Frisly Oriona

Jangan lupa buat tekan bintang dulu ya, sayang.

Spam komennya juga buat next part;)

Spam komennya juga buat next part;)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bagi Eza, perempuan itu aneh. Terkadang, terlalu memikirkan apa yang telah dilakukan dan diucapkan. Padahal, kenapa tidak dari sebelum berbuat saja ia memikirkannya?

Seorang Fransiska Clarine adalah salah satu perempuan yang kerap kali dicap Eza aneh. Tadi dengan lancarnya perempuan itu mengutarakan isi hatinya, sekarang dia mendiami Eza seolah malu dengan perbuatannya. Padahal, Eza merasa biasa-biasa saja. Toh, tidak ada yang aneh dengan apa yang perempuan itu katakan tadi.

"Lo, gak mau beli lingerie?" ceplos Eza saat matanya tak sengaja menangkap deretan lingerie dengan beragam warna. Ia tak menyadari kalau wajah Fransiska memerah karena pertanyannya.

"Lo tuh dikasih jalan dikit bawaannya pengen nerobos ya, Za?" kesal Fransiska. Kesal sekaligus malu.

"Yang namanya kesempatan, ya gak boleh disia-siain." Eza sengaja ingin menggoda perempuan itu rupanya.

"Mulai sekarang gue bakal tidur pake jubah," ujar Fransiska, lalu berjalan menjauh dari Eza.

Rasanya ingin tertawa keras, namun Eza sadar sekarang dirinya berada di mana. Di balik kejutekannya, Fransiska itu bisa bertingkah menggemaskan yang cukup mampu menghiburnya.

Menyusul Fransiska namun, bukan untuk menemani cewek itu memilih-milih pakaian, malainkan mengajaknya mencari makanan. Sebab Eza sejak pagi belum sarapan. Pulang dari club ia langsung menemani Fransiska.

"Gue masih kenyang. Lo aja sana!"

"Beneran?"

Fransiska mengangguk tanpa menoleh padanya. Cewek itu tampak sibuk memilih-milih daster tidur.

The Perfect Young Papa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang