[30. Warm conversation]

29.4K 3.2K 321
                                    

Sebelum baca, tolong tekan icon bintang dulu, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca, tolong tekan icon bintang dulu, ya.

Spam komen di setiap paragraf🙂

Seharusnya aku belum update karena targetnya belum nyampe. Tapi, aku sedang berbaik hati aja.

Spam love dulu dong, supaya aku tau se-excited apa kalian nunggu cerita TPYP?

🖤🖤

Semenjak pertemuannya dengan Frisly satu bulan yang lalu, Fransiska jadi sering bertukar kabar dengan sepupunya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semenjak pertemuannya dengan Frisly satu bulan yang lalu, Fransiska jadi sering bertukar kabar dengan sepupunya itu. Fransiska yang menghubungi lebih dulu untuk menanyakan keadaan Ivy. Ia ingin segera menemui sang Mama namun, keadaannya sekarang benar-benar tak memungkinkan.

"Fris, Mama sebenarnya kenapa? Lo belum cerita apapun soal itu. Jangan bikin gue kepikiran terus," lirih Fransiska di hadapan laptop yang layarnya menampakkan wajah Frisly.

"Terlalu rumit buat gue jelasin, Ka. Kalau gue bilang entar lo makin kepikiran. Gue tau lo orangnya kayak gimana, lo bisa nekat entar."

"Dengan lo bilang kayak gini bikin gue makin penasaran, Fris. Jangan salahin kalau besok gue udah terbang ke sana."

"Ini yang gak gue suka dari lo. Udah punya anak, dikurang-kurangin deh egoisnya, Ka. Jangan mikirin dari satu sisi aja, tapi semuanya." kentara sekali Frisly merasa kesal. Tidak hanya dari nada suara namun, ekspresi wajahnya juga.

Fransiska seketika terdiam. Diliriknya Evellyin yang tertidur di kasurnya dan Eza. Wajah polos bayi itu membuat ingatannya kembali pada masa-masa di mana Eza benar-benar mempertahankan Evellyin, yang mana saat itu ibunya sendiri bahkan berniat membunuhnya.

Fransiska rasa Frisly benar, sejak dulu dirinya memang egois. Hanya memikirkan diri sendiri, dari satu sisi, tanpa mau peduli apa dampaknya untuk sisi lain.

"Oke, kalau lo emang pengen banget tau tentang Tante Ivy. Gue kasih alamat ke lo, dateng bareng Eza. Setidaknya, sebentar. Karena gue gak sanggup buat jelasin, nanti lo bakal tau sendiri." setelah itu, wajah Frisly menghilang dari pandangan Fransiska.

The Perfect Young Papa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang