[08. Not Perfect]

35.4K 3.5K 305
                                    


WARNING!!!

JANGAN LUPA NABUNG BUAT IKUT PO NOVEL TPYP YA BESTI!

JANGAN SAMPE KETINGGALAN, OKAY?

Untuk info-info lengkapnya, silakan follow instagram:

@lianastories_05
@wiraguna_fam

Lenguhan pelan keluar dari bibir ranum Fransiska

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lenguhan pelan keluar dari bibir ranum Fransiska. Kedua matanya yang semula tertutup rapat kini terbuka perlahan. Jam sudah hampir menunjukkan pukul sepuluh dan dirinya baru saja bangun.

Melirik sebentar ke sampingnya dan tak mendapati keberadaan Eza membuat Fransiska mendengkus kecil. Ia hampir lupa kalau laki-laki itu berpamitan pagi tadi, katanya hendak mengantar seorang Rheanita Salsabilla ke bandara.

Fransiska tidak tahu masih sedekat apa Eza dan mantannya tersebut, tidak ingin peduli juga sebenarnya.

Memungut ikat rambutnya yang tergeletak di lantai, kaki jenjang Fransiska melangkah keluar dari kamar.

Baru tiba di pintu, Fransiska meringis pelan sebab baru teringat kalau dirinya masih berada di gedung bekas resepsi semalam. Hanya mengenakan bathrobe keluar kamar bukanlah ide yang bagus.

"Siska! Kamu udah bangun, Sayang?" ketukan pintu membuat Fransiska urung menuju kamar mandi. Ia kembali berbalik dan membuka pintu kamarnya, mendapat Catrin dengan senyum ke-ibu-an yang terpatri di wajahnya. Dada Fransiska menghangat karena hal itu.

"Pagi, Ma!"

Catrin mengangguk kecil. Diperhatikannya menampilan menantu barunya tersebut dengan senyum penuh arti. Hal itu tentu membuat Fransiska kikuk karena sudah memprediksikan apa yang ada dalam otak Mama mertuanya.

"Kamu bersih-bersih gih! Abis itu langsung turun, ya. Mobil jemputan kamu udah sampe. Mama sama Ellena harus pulang duluan karena ada urusan. Gak papa 'kan?" Fransiska mengangguk kecil. Setelah Catrin berpamitan, ia pun bergegas mandi.

Hanya butuh waktu sekitar setengah jam untuk Fransiska bersiap pulang. Semua barang-barangnya sudah diangkut oleh pelayan keluarga Wiraguna.

Tiba di luar kamar, Fransiska disambut oleh dua orang bodyguard yang mengawalnya. Agak berlebihan memang namun, katanya Tuan Erfian Wiraguna yang memerintahkan.

Setelah berada di dalam mobil yang mulai bergerak meninggalkan gedung, Fransiska memilih bermain ponsel untuk mengusir suntuk. Menjelajahi media sosial sampai ia menemukan sebuah instastory dari akun official Proklisi.

The Perfect Young Papa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang