Part ini mengandung baper yang agak berlebihan🙂
Jangan lupa tekan bintang dan spam komen, ya. Biar cepet update lagi🙂
Saat membuka mata, hal pertama yang Fransiska lihat adalah suaminya. Sedang mengenakan sepatu dengan pakaian yang sudah rapih. Laki-laki itu memakai jeans hitam dan jaket kulit senada."Lo, mau ke mana, Za?"
Eza terlihat mendongak sebentar, lalu kembali dengan aktifitasnya lagi. Namun, ia tetap menjawab pertanyaan Fransiska.
"Gue ada job malam ini."
Walaupun, tidak dijelaskan langsung. Namun, Fransiska faham betul job apa yang Eza maksud. "Lo masih nge-DJ?" tanyanya pelan.
Eza selesai dengan tali sepatunya. Ia menghampiri nakas di samping tempat tidur guna mengambil dompet serta kunci mobil.
"Za---" perkataan Fransiska menggantung begitu saja tat kala Eza menyodorkan sebuah kartu padanya. "Ini ..., apa?"
"Gue punya tanggungjawab buat nafkahin lo 'kan?" pertanyaan dijawab dengan pertanyaan.
Fransiska mengambil kartu itu dengan ragu. Ia menatap Eza yang sedang memasukkan dompetnya ke saku celana.
"Gue belum bisa kerja apapun selain jadi Disk Jockey, Ka. Gue belum berani ikut andil di perusahaan walaupun, bokap gue udah nawarin. Kalau gue gak ambil job buat nge-DJ, gue mau nafkahin kalian pake duit dari mana? Gak mungkin dari bokap gue 'kan?" Eza menjelaskan dengan tatapan yang tak lepas dari wajah Fransiska. Ia akui istrinya itu tetap cantik sekalipun, baru bangun tidur seperti ini.
"Gue pergi dulu, ya." Eza mencondongkan tubuhnya, lalu mencium perut Fransiska sebelum mengelus bagian di mana calon anaknya berada tersebut. "Papa kerja dulu, jangan nakal," bisiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Young Papa (SUDAH TERBIT)
Romance(DIHARUSKAN FOLLOW SEBELUM BACA!!!) =Proklisi Series= 'Being perfect for something less than perfect' 🕸️🕸️🕸️ Ketidaksengajaan membawa Eza Evander Wiraguna pada garis takdir yang tak pernah dirinya inginkan. Menjadi seorang suami dan ayah di usia...