[33. Disappointed and missed]

26K 2.7K 394
                                    

Bacanya dihayati ya gais, biar feel-nya dapet:'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bacanya dihayati ya gais, biar feel-nya dapet:'

Aku mau kalian komen di setiap paragraf. Kalau komennya sudah mencapa 15/paragraf, baru aku bakal update:)

Sebelum baca jangan lupa klik bintang dulu.

Spam kata 'semangat' di sini!

Btw, next part bakal seru banget sih, kayanya. Soalnya ada sahabat-sahabatnya Eza. Xixi, spoiler dikitlah.

Oke, siapain hati sebelum scrool:)

Oke, siapain hati sebelum scrool:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Los Angeles, California.

Fransiska tersenyum ke arah wanita cantik yang sedang menikmati udara segar di taman bersama seorang perawat. Dia menghampiri wanita tersebut dan mengecup pipinya sekilas.

"Mama!" sapanya riang. Memang begitu seharusnya---di depan Clarisa Ivythena---Fransiska harus meninggalkan semua kesedihannya, dan terlihat seolah dia sedang baik-baik saja.

Ivy menatap wajah putri tunggalnya tersebut lamat-lamat, senyumnya mengembang perlahan dengan tangan terangkat untuk mengusap pipi Fransiska.

"Anak Mama? Kamu di sini, Sayang?"

Fransiska mengangguk dengan kekehan kecil. Dia menggenggam tangan Ivy dan mengecupnya berulang kali. Perawat yang tadi menemani Ivy memilih beranjak untuk memberikan waktu berdua pada ibu dan anak tersebut.

"Iya. Siska udah di sini sekarang, sesuai janji Siska. Jadi, Mama juga harus tepatin janji Mama. Mama harus cepet sembuh, okay?"

Ivy menitikkan air mata, dia merengkuh tubuh Fransiska dengan erat, tak mempedulikan keadaannya yang duduk di kursi roda.

"Siska udah di sini masa Mama nangis, sih? Kalau Mama sedih-sedih terus, Siska pulang lagi nih ke Indonesia," ancam Fransiska tak bersungguh-sungguh.

The Perfect Young Papa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang