[42. Evellyin vs Proklisi)

20.3K 2.2K 160
                                    

Jangan lupa follow instagramnya baby Eve ya gais

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow instagramnya baby Eve ya gais.

Spam komen sebanyak-banyaknya di chapter ini kalau kalian udah gak sabar nunggu next chap.

Jangan lupa tekan bintang dulu sebelum baca.

Jangan lupa tekan bintang dulu sebelum baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Guk! Guk! Guk!

"Huaaa Papaa!" jeritan Evellyin terdengar bersamaan dengan sepasang kaki kecilnya yang berlari memasuki warung tongkrongan geng Proklisi.

"Buset, Fin! Anjing lu itu tolong, ye. Meresahkan banget sama kayak yang punya," omel Husein setelah mengangkat tubuh Evellyin untuk ia gendong. Gadis kecil itu menangis sembil memeluk lehernya erat, menjerit ketika gong-gongan anjing milik seorang Alfino Mahendra kembali terdengar.

Dengan tergopoh, si pemilik anjing jenis pomeranian itu mengambil hewan peliharaannya dan membawanya menjauh dari Evellyin.

"Udah dibawa pergi guguknya, udah Eve jangan nangis lagi." Husein berusaha menenangkan. Diusapnya jejak air mata di wajah Evellyin, tidak lupa memelototi Alfino yang sibuk mengelus-elus anjing kesayangannya yang dia beri nama Bina. Kalau tidak salah, itu adalah penggalan dari nama cewek yang menjadi ketua di sebuah geng motor. Alfino memiliki misi hingga harus terlibat dengan cewek itu, tidak tahu hubungannya sekarang bagaimana.

Evellyin berhenti menangis, tersisa isakan juga suaranya yang tersendat saat berbicara. "Uncle, Veve." Evellyin merengek sambil menunjuk seekor kucing berbulu hitam ke-abu-an yang tertinggal agak jauh. Itu adalah anak kucing peliharaan milik Evellyin yang dibelikan Eza beberapa bulan lalu.

Tanpa basa-basi Husein langsung menyuruh salah satu anggota Proklisi untuk mengambil kucing tersebut. Evellyin kembali anteng setelahnya.

"Eve, Uncle Ucen ke dalem sebentar. Eve jangan kemana-mana, di sini aja, okay?"

"Okay." setelah mendapatkan persetujuan, Husein lekas berlari menuju ruangan anggota inti Proklisi guna mengambil powerbank-nya. Tidak lupa dia menitipkan bocah itu pada anggota Proklisi lainnya untuk diawasi. Sesuai perintah, mereka bahkan tak melepaskan tatapan dari Evellyin, takut-takut terjadi sesuatu pada anak itu. Evellyin sendiri tampak biasa-biasa saja, mungkin karena ini bukan hal baru lagi untuknya.

The Perfect Young Papa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang