[31. The beginning of destruction]

27.7K 3.1K 564
                                    

Aku sarankan untuk bersiap-siap dulu sebelum baca chapter ini!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku sarankan untuk bersiap-siap dulu sebelum baca chapter ini!!!

Spam love dulu supaya aku tau se-excited apa kalian nungguin cerita ini!

Targetnya harus melebihi part sebelumnya, kalau vote dan komennya belum melebihi, aku belum bakal update🤗

Penuhi setiap paragraf dengan komentar kalian, kalau pengen aku up cepet🙂

Tekan bintang dulu, ya!

Tekan bintang dulu, ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dari mana kamu?"

Fransiska tersentak kala ia membuka pintu kamar dan menemukan Eza sudah duduk di sisi tempat tidur, menunggunya.

"Kamu ..., kamu bukannya mau ikut Papa ngecek cabang perusahaan yang ada di Singapur?"

"Itu bukan jawaban dari pertanyaan aku. Aku yang tanya kamu duluan, kamu dari mana? Elle bilang kamu pergi dari pagi, ninggalin Eve sampe selarut ini. Kamu punya pikiran gak sih, Ka? Setidaknya kalau mau pergi, izin sama aku, dan bawa Eve. Dia nangis terus dari siang sampe Elle nelpon aku karena nomor kamu gak bisa dihubungi." kentara sekali raut kecewa di wajah Eza, membuat Fransiska seketika merasa bersalah.

"Eve udah tidur. Jangan sentuh dia sebelum kamu jelasin ke aku, kamu dari mana?" Eza bersuara lagi ketika melihat gerak-gerik Fransiska yang hendak menghampiri tempat tidur Evellyin.

"A-aku ..., aku tadi abis ke rumah Tante Hana. Tante Hana sama Frisly baru aja pulang."

"Kenapa gak bilang dulu sama aku? Kenapa juga harus ninggalin Eve? Gak dikawal bodyguard, itu artinya kamu pergi diem-diem. Jujur sama aku, Ka!" Eza sedikit meninggikan suara. Sebenarnya, tanpa perlu bertanya, dia sudah tahu jawabannya namun, Eza ingin mendengar pengakuan langsung dari Fransiska.

"Eza, aku juga butuh privacy!"

"Privacy? Sama suami kamu sendiri kamu masih ngomongin 'privacy'?" Eza menggelengkan kepala tak habis pikir. Fransiska memang jarang berulah, sekalinya berulah dia pasti melakukan hal yang membuat Eza naik darah.

The Perfect Young Papa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang