[34. For Evellyin]

27K 2.8K 461
                                    

Baby Eve🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baby Eve🖤

Kok vote sama komennya ngurang?
Kalian udah mulai bosan kah baca TPYP?😢

Tunjukkan ketidak sabaran kalian menunggu part selanjutnya dengan spam komen di part ini🖤

Ayoo gais!

Satu hari setelah mendapat kabar tentang keadaan rumah tangga Eza, Arvelo dan Randi langsung terbang ke Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Satu hari setelah mendapat kabar tentang keadaan rumah tangga Eza, Arvelo dan Randi langsung terbang ke Indonesia. Bukan rumah sendiri yang pertama mereka tuju, melainkan tempat tinggal Eza.

Eza sedang kewalahan mengurus Eve saat kedua sahabatnya tersebut datang. Laki-laki itu benar-benar bingung, sebab Eve tidak mau meminum susu formula. Dia menolak dan selalu memuntahkan jenis susu apapun yang masuk ke mulutnya.

"Eve, jangan bikin Papa bingung, Nak," lirih Eza sambil menimang-nimang tubuh Eve agar bayi itu berhenti menangis. Sedangkan, Randi dan Arvelo memilih tetap diam. Sebenarnya mereka kasihan, tetapi tidak tahu harus berbuat apa.

"Eve kenapa, Za?" Catrin datang dengan langkah tergesa, menghampiri Eza dan mengambil alih Eve ke gendongannya.

"Dia gak mau minum susu formula, Ma. Dikasih MPASI juga katanya belum boleh, umurnya 'kan belum genap enam bulan."

Catrin menatap prihatin cucu kesayangannya tersebut. Tangisannya benar-benar pilu dan menggetarkan hati. Sebagai seorang ibu, Catrin tahu kalau Eve rindu Mama-nya. Bayi itu bukan sekadar menginginkan ASI Fransiska, melainkan pelukan darinya juga.

"Eve kangen Mama-nya," ucap Catrin dengan suara rendah. Eza yang mendengarnya dibuat memalingkan wajah menahan sesak. Tidak, bukan hanya Evellyin, tapi Eza juga sangat merindukan Fransiska.

Suara tangis Evellyin masih terdengar saat sahabat-sahabat Eza yang lainnya ikut datang berkunjung. Ada Shena, Gilang, Emilly, Arvela, Asep dan ..., Rhea. Kesolidaritasan persahabatan mereka memang tak diragukan sejak dulu. Di tengah kesibukan masing-masing, para sahabat Eza itu rela menyisihkan waktu untuk mengunjunginya yang sedang memiliki masalah. Hanya saja, seorang Leo Adisaka tak bisa ikut hadir, sebab cowok itu sekarang sedang melanjutkan pendidikan di sekolah penerbangan di Ardmore Flying School, New Zealand. Meski ingin, Leo tetap tidak bisa pulang di waktu sembarangan.

The Perfect Young Papa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang