[13] Waduh

166 56 17
                                    

Chapter ini nyambung sama "INTERMEZZO: Teman Baik" di buku sebelah

——


Hari Sabtu.

Jiae membaca kembali pesan dari Yoongi tempo hari. Permohonan maaf yang nggak panjang dan nggak romantis apalagi puitis, tapi cukup untuk membuat Jiae lega.

Sebesar apapun pertengkaran mereka, solusinya cuma satu: waktu. Mereka bakal menyendiri masing-masing, sampai akhirnya salah satu pihak berinisiatif ngajak ngomong duluan. Kalau masih marah ya bilang kalau masih butuh waktu, kalau udah clear yaudah clear. Case closed. Saling maafin, back to normal.

They don't like wasting time.

Itulah alasan kenapa hari ini Jiae tampil sebaik mungkin. Pakai baju kesukaan Yoongi. Kata Yoongi, Jiae cantik banget kalau pakai baju ini. Nggak lupa juga Jiae bawa sekotak pie kesukaan Yoongi yang dia buat sendiri.

Daeyeol muncul di depan rumah Jiae tepat waktu, sesuai janji. Bertepatan sama Jiae yang lagi manasin mobil.

"Pak," sapa Daeyeol ke Ayah Hong.

"Yuk?" ajak Jiae. "Ayah, aku pergi dulu ya."

"Ya, hati-hati ya di jalan," balas Ayah Hong.

Jujur aja, Daeyeol deg-degan disuruh bawa mobilnya Pak RT. Untung bisa nyetir manual. Kan malu aja gitu kalau disetirin Jiae.

Selama di jalan, Daeyeol gak seberapa konsen karena Jiae cantik banget. Valid no debat. Baju yang Jiae pakai tuh bikin dia keliatan lebih bercahaya, kayak adeeeeeem banget minta dipacar—ohiya, punya orang.

"Hai guuuyss," Sungjong masuk ke mobil dengan suaranya yang super recet itu. "Kok ada bau sedap? Apa nih?"

"Ada deeehh," jawab Jiae.

"Oohh pasti masakin buat Yoongi. Betewe, kue lu kemarin enak sumpah gak boong. Gih jualan, lumayan buat naik haji."

Daeyeol melirik Sungjong dari kaca spion dalam, lalu tertawa pelan.

"Bintang tamu lo yang waktu itu gimana? Jadi pesen?"

Sungjong bacot banget as always.

"Jadiii. Lumayan Jong, dia pesen hampers kue kering buat kliennya," jawab Jiae antusias.

"Siapa tuh namanya gua lupa?"

"Lee Seunghyub. Gila itu cowok keren banget deh," puji Jiae.

Kali ini rasa cekit-cekitnya 200x lipat. Jiae, yang notabene pacar orang, sekarang lagi ngomongin kehebatan laki-laki lain. Daeyeol makin ciiiuuuuttt. Dia yakin, kalau Jiae putus juga yang rebutan buat gantiin Yoongi gak cuma satu dua orang.

Satu Universitas.

Belum lagi harus ngelangkahin Sungjong sama Joochan.

"Rame banget, ada parkir gak ya?"

Mereka sudah sampai di tempat tujuan. Setelah berkutat mencari parkir, akhirnya mereka bisa masuk ke lokasi acara tepat waktu. Ternyata mereka sampai disana bertepatan dengan sambutan dari ketua pelaksana.

Sungjong dan Daeyeol mengekori Jiae yang antusias berjalan mendekat ke panggung. Yoongi yang menyadari kehadiran kekasihnya, sempat melempar senyuman yang tentunya dibalas dengan senyuman yang gak kalah manis.

Buat kalian ini romantis, lucu, tapi buat Daeyeol? PAIN.

"Hai," sapa Yoongi setelah turun dari panggung.

Daeyeol nyesel datang kesini. Sumpah.

"Makasih udah dateng," kata Yoongi ke mereka bertiga.

"Mantep banget acaranya. Selamat yeee," kata Sungjong.

The Guy Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang