[46] Kesal

212 55 19
                                        

Apa yang kurang dari seorang Jiae?

Cantik, iya.
Pinter masak, iya.
Aktif organisasi, iya.
Berbakti pada orang tua, iya.
Buta, iya. Menurut Kihyun waktu itu.

Menurut Daeyeol, kekurangan Jiae cuma satu, yaitu belum jadi istri dia. Hadeh, maklumin aja ya kalau udah bucin mah tai kambing juga rasanya kayak nutella.

I'm sorry nutella lovers.

Makin kesini Daeyeol paham kalau Jiae itu tipe yang tsundere gitu. Gatau ya tsundere apa enggak, tapi yang jelas Daeyeol ngerasa Jiae itu perhatian dan soft banget tapi berusaha mengemas bentuk perhatian dan kelembutan dalam dirinya dengan ngomel dan masang wajah galak.

JIAKH.

Basically, mereka berdua bukan tipe yang suka bilang "I love you", apalagi ngirim emot hati sejumlah helai rambut manusia. Mereka nggak kayak gitu. Bentuk "I love you"nya Daeyeol adalah lewat waktu yang dia luangkan buat Jiae. Sesederhana jemput Jiae meskipun harus nunggu setengah jam demi bisa pulang bareng.

Sedangkan Jiae, "I love you"nya lewat omelan. Cocok sih buat Daeyeol yang cenderung ceroboh dan kadang gak bisa ngontrol diri sendiri. Contohnya begadang, ngopi sehari 3x, kemudian ngeluh badannya gak enak. Tapi, ada satu yang paling bikin Daeyeol klepek-klepek. Jiae suka tiba-tiba ngasih makanan.

"Kelas sampai sore kan?" tanya Jiae.

Siang ini Daeyeol nyamperin Jiae di Parkiran Psikologi. Mereka nggak ngampus bareng karena Jiae bawa mobil sendiri. Pulang kuliah nanti, dia harus jemput Ibu yang lagi ada acara. Bahkan jemput Joochan juga kayaknya.

"Iya. Kenapa?" tanya Daeyeol.

Jiae membuka pintu mobilnya untuk mengambil sesuatu di kursi depan. "Mau ngasih pas di rumah, tapi lo udah berangkat," katanya.

"Gak ngomong kalau mau ngasih sesuatu," balas Daeyeol.

"Ceritanya biar agak surprise gitu looohhh."

"Waahh surprise apaan nih? Gue siap nerima duit 10M."

Wajah Daeyeol langsung berbinar waktu dengar kata "surprise", bersamaan dengan Jiae yang mengeluarkan paper bag berukuran lumayan besar. Entah isinya apa, yang jelas disodorin ke Daeyeol.

"Nggak usah jajan. Makan ini aja," kata Jiae.

Wajah Daeyeol semakin cerah ceria waktu nerima makanan dari Jiae. Seneng deh kalau dapet gratisan gini, apalagi dimasakin langsung sama Mbak Pacar.

"Udah gue tulisin satu-satu. Buat Sungjong, Kihyun, sama Hui."

Senyum Daeyeol langsung luntur.

"Punya lo di paling bawah. Pokoknya yang ada di dalam situ udah gue kasih tulisan biar gak ketuker," lanjut Jiae.

Daeyeol makin cemberut.

"Ngerti kan? Wajib diliat dulu tulisannya, punya siapa. Jangan asal ngasih."

Nggak ada respon.

"Dae?"

"Gitu doang kan? Kalau udah, gue balik."

Jiae menepuk pelan bahu Daeyeol selama beberapa kali sambil tersenyum manis. "Semangat kelasnya!"

"......"

"Kok diem aja? Kenapa sih?"

"Gapapa."





——







Kihyun cekikikan waktu nunjukin chatnya sama Joochan ke Sungjong. Ternyata Sungjong juga dapet.

Gara-gara sepulang dari liburan singkat Joochan upload foto sama Daeyeol, yang tentunya dikomen aneh-aneh sama Kihyun dan Sungjong, langsung heboh deh tuh. Dia nanyain sebenarnya si Kakak sama Bang Dae tuh ada apaan sieeee??

The Guy Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang