[19] The Game is ON!

187 53 16
                                    

"Gelato doang mah gak kenyang."

"Yaudah nanti jajan lagi. Jangan ribet napa ah!"

"Iyeiyeee buset dah, galak bener. Masih ribut ye sama si Pendek?"

Jiae sama Sungjong adalah versi lain Jiae sama Joochan. Bedanya, ini kan seumuran, jadi kayak anak kembar aja. Kalau sama Joochan kan Jiae lebih berkuasa soalnya dia kakak.

Sesuai janji, mereka main bareng berdua. Udah lama gak ketemu dan ngobrol, jadinya pas liburan gini janjian. Biasanya sama teman-teman yang lain juga, tapi kebetulan hari ini pada gak bisa, makanya berdua aja.

"Kalau banyak omong, lu yang nyetir!" ancam Jiae.

"Ya gapapa, tapi nyampenya ke UGD," jawab Sungjong.

"Mulutnya ih!"

"Buruan jalan. Mau lagu apa kita?"

Sungjong menyambungkan koneksi bluetooth dari HPnya ke radio mobil. Bocahnya lagi bingung scrolling playlist, enaknya nyalain lagu apa ya?

Mobil milik keluarga Hong melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalanan luas dan melewati deretan gedung pencakar langit. Cuaca hari ini sangat mendukung kegiatan refreshing mereka, yang diawali dengan makan gelato, sesuai permintaan Princess Hong.

"New York~ concrete jungle where dreams are made of there's nothing you can't do~"

Keduanya melantunkan lagu Empire State of Mind milik Jay-Z feat Alicia Keys. Carpool karaoke ceritanya.

"Now you're in New York~ these streets will make you feel brand new. Big lights will inspire you~"

Berasa lagi di NY Times Square padahal mah lagi ngeklaksonin angkot sama motor yang main pindah lajur seenaknya.

"Yeay, makan eskrim!" pekik Jiae sembari melepas seat-beltnya.

Sejuknya pendingin ruangan dan semerbak wangi manis menyambut kedatangan mereka. Baru beberapa langkah masuk, mata Jiae menangkap sosok laki-laki yang tak asing.

"Jong," panggil Jiae. "Itu Kihyun bukan sih?"

Sungjong yang lagi asik ngeliat deretan gelato berbagai rasa, terpaksa menghentikan kegiatannya dan mengalihkan pandangan ke arah yang Jiae tunjuk.

"Loh? Kok dia disini? Ngebucin gaksih?" tanya Sungjong.

"Yaudah pesen dulu aja, baru kita grebek."

Begitu selesai dengan urusan memilih dan membayar eskrim, mereka langsung ngegrebek Kihyun yang lagi sama cewek.

"Hayoloooh!" tegur Sungjong.

Kihyun dan si Cewek kaget, tapi pada akhirnya senyum juga. Sungjong langsung duduk di sebelah Kihyun, sedangkan Jiae di sebelah si Cewek.

"Enak aja main duduk sembarangan," omel Kihyun. "Pantat aja gak dijaga ya, apalagi mulut."

"Coba jelaskan Bapak Kihyun sedang apa dan bersama siapa?" Sungjong nggak mengindahkan cibiran Kihyun barusan.

Kihyun cuma mendengus pelan lalu menegakkan posisi duduknya. "Jiae, Sungjong, kenalin ini cewek gue. Bona, kenalin ini Jiae sama Sungjong, sahabat aku."

Bona, ceweknya Kihyun langsung ber-oh ria sambil ngangguk pelan. Selama ini dia diceritain doang, belum pernah ketemu langsung.

"Kalau ke kita gak pake aku kamu," protes Jiae.

"Sebagai kaum taken masa gak paham sih? Kecuali ini nih," Kihyun melirik Sungjong.

"Hai Kak, aku Bona heheheh," Bona menyalami Jiae dan Sungjong. "Kak Kihyun sering cerita. Akhirnya sekarang ketemu langsung ya."

The Guy Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang