[38] Timing

211 55 8
                                    

"Kalian satu geng gak ada yang kucel ya?"

Jiae menoleh ke arah Aa' yang duduk di sebelahnya. "Maksudnya?"

"Kemarin gue stalking temen lo. Kalian kan mainnya bertiga ya? Berempat, sama satu cowok," jawab Seokjin. "Cewek-ceweknya gak ada yang kucel."

"Bilang aja kalau gue cakep," sahut Jiae.

"Emang. Gue sih mengakui kalau lu cakep."

"Temen gue ini, si Hana, anaknya bersih banget. Kamar kosannya aja rapi," kata Jiae. "Terus dia jago banget kalau urusan kerja di belakang layar. Kinerja dia di BEM udah terkenal bagus."

"Haduh, jadi tambah penasaran nih aing," kepala Seokjin celingukan kesana-kemari. "Mana nih? Kok lama banget?"

"Sabar!"

Panjang umur, Hana datang tepat setelah Jiae menutup mulutnya.

"Halo Han," sapa Jiae begitu Hana sampai di meja mereka. "Pesen minum dulu aja gapapa."

"Oke," Hana lantas melempar senyum ke Jiae dan sosok tampan di sebelahnya.

"Neng, percaya gak? Kalau si Hana gua bawa ke rumah detik ini juga, pasti Ibu gua sujud syukur. Langsung restu jalur SNMPTN," bisik Seokjin.

"Tapi dianya belum tentu mau sama lo," balas Jiae.

Hana kembali dengan nampan berisi minuman dingin dan sepiring kue. Jiae dan Hana langsung berbaur, ngobrol kayak biasa. Sedangkan Seokjin cuma cengar-cengir dengerin dua cewek di dekatnya ini basa-basi.

"Jadi ini yang mau ke kondangan sama lo Han," kata Jiae.

"Halo, saya Hana."

"Seokjin."

Sekuat tenaga Jiae menahan diri buat nggak nimpuk si Aa' pakai gelas. Abisnya langsung beda banget! Pasti Hana ketipu sih dengan kesan pertama siang hari ini. Jiae akui, Seokjin ini emang ganteng banget. Jibeom juga ganteng, tapi kan lagi masa puber, belum seberapa kenal yang namanya merawat diri. Visual Ayah-Ibu Kim gak kalah sama pasutri Choi, makanya anak-anaknya juga jempolan. Cuma ya itu, manusia kan gak ada yang sempurna ya. Cakep-cakep ada aja gesreknya mah.

"Ohiya, gue manggil dia Aa'. Jadi jangan bingung ya Han," kata Jiae. "Dan Aa', Hana ini temen kuliah gue."

Lagi-lagi Seokjin dan Hana saling melempar senyum.

"Biar afdol, kalian ngobrol dulu berdua. Gue titip tas, mau ke toilet," Jiae bangkit dari kursinya, diikuti tatapan tidak bersahabat dari Seokjin dan Hana. Disangkanya sengaja pura-pura ke toilet.

"Beneran guys, gue kebelet. Nih, pelakunya," tunjuk Jiae ke minumannya yang sudah tinggal setengah. Kemudian gadis itu benar-benar pergi ke toilet.

Intermezzo sebentar. Kalian suka gitu juga nggak sih? Abis minum es coklat tuh pasti kebelet BAB. Jiae udah nyoba berbagai minuman cokelat mulai dari Sbuck, Dunkin, Jco, dan merk apapun. Hasilnya sama, pasti langsung dapat panggilan alam.

Untung toilet disini bagus dan nyaman banget. Jadinya Jiae betah aja tuh di toilet sambil main HP.





Seokjin:
Woy neneng markonah
Dimana dirimu berada???

Jiae:
Lagi nabung

Seokjin:
Sengaja ya lo kesini demi numpang boker

Jiae:
Iya
Toiletnya bagus

Seokjin:
Cakep doang, boker di tempat orang

The Guy Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang